Agustus memiliki kenangan tersendiri bagi masyarakat Pulau Lombok. Di saat orang lain sibuk dan tenggelam dalam euforia kemerdekaan, hal itu tidak dirasakan bagi sebagian masyarakat di pulau ini. Ratusan jiwa melayang dan tidak sedikit pula bangunan dan infrastruktur yang rata dengan tanah. Namun dengan ke-Maha Besaran Tuhan, kelima makam keramat ini tetap kokoh berdiri. Mana saja lima makam keramat tersebut? Berikut penjelasannya.
1. Makam Selaparang.
Makam selaparang terletak di kampong Peresak, Desa Selaparang, Kecamatan Pringgabaya, Kabupaten Lombok Timur. Konon salah seorang raja atau wali Selaparang mampu menerobos dinding masjid yang berada di samping makam dan kemudian menghilang saat diburu oleh Belanda. Atas alasan inilah Makam Selaparang didirikan.
Selain makam, di selatan masjid juga terdapat perpustakaan. Namun sayang, koleksi buku-buku di perpustakaan ini diambil dan dimusnahkan oleh Belanda. Buku-buku di perpustakaan ini menceritakan sejarah Selaparang pada saat itu. Sama seperti ziarah ke makam keramat lainnya, syarat memasuki Makam Selaparang adalah harus dalam keadaan suci, bebas dari haid (untuk perempuan).
2. Makam Medane.
Makam ini terletak di Kecamatan Pemenang, Lombok Utara, sekitar 40 kilometer dari Kota Mataram, NTB. Bangunan makam menyerupai gubuk, memiliki dua kuburan permanen dari keramik. Makam yang satu memiliki batu nisan yang lebih besar dibandingkan yang lain. Jika dilihat sekilas, makam ini terlihat seperti makam untuk agama Hindu karena banyaknya sesaji yang ada di sekitar makam, namun sebenarnya tidak demikian.
3. Makam Loang Baloq.
Makam Loang Baloq terletak di Kelurahan Tanjung Karang, Kecamatan Sekarbela, Mataram, Lombok. Terdapat sebuah pohon beringin besar di sekitar makam dan para peziarah kerap mengikat akar pohon beringin yang menggantung di sana sebagai pertanda nazar. Jika nazarnya terpenuhi, peziarah akan datang kembali dan membuka ikatan tali plastik yang telah diikat sebelumnya pada akar pohon beringin yang menggantung. Tradisi ini disebut sebagai Saur Sesangi.
4. Masjid Kuno Bayan.
Masjid ini terletak di Kabupaten Lombok Utara, di sebuah bukit dan dikelilingi beberapa cungkup makam para penyebar agama Islam. Masjid ini diperkirakan dibangun ratusan tahun lalu oleh seorang mubalig. Namun hingga saat ini belum ditemukan sumber tertulis pendiri dan tahun didirikannya masjid ini.
Arsitektur dari Masjid kuno Bayan Beleq yaitu memiliki dinding rendah dari anyaman bambu, dengan atap berbentuk tumpang dari bilah bambu atau dikenal dalam bahasa Dayan Gunung atap santek dengan lantai tanah yang dasarnya dari susunan batu kali. Masjid ini berukuran 9x9 meter persegi.
5. Makam Keramat Cemare.
Jika keempat makam sebelumnya berada di darat, makam kelima ini treletak di tengah laut. Para peziarah harus menyewa perahu untuk dapat sampai di makam ini. Makam dengan Nisan berbentuk kubah masjid ini terletak dekat Pantai Cemare, Lombok Barat. Hal unik dari makam ini adalah makam tersebut tidak akan tenggelam meskipun laut sedang pasang.
Sejarah mencatat, Makam Keramat Cemare adalah milik salah satu ulama besar di Lombok. Namun sejarah pasti mengenai makam ini belum ditemukan. Salah seorang penjaga makam menyebutkan bahwa makam ini adalah makam Syekh Sahid, seorang yang berperan penting dalam penyebaran agama Islam di Pulau Lombok.