Di saat bulan puasa seperti ini, minum air putih jangan sampai dilupakan yah. Minimal 2 liter atau 8 gelas per harinya. Hal ini buat menjaga badan kamu biar tidak kekurangan cairan tubuh alias dehidrasi. Tapi terkadang minum air putih suka bikin mual atau bosan. Maka dicarilah alternatif lain, satu di antaranya adalah infused water.
Menurut Marketing Communication Manager The Papandayan, Tyagita R Hermawan, mengatakan untuk memenuhi kebutuhan air minum ini, selain dengan minum air putih bisa juga dengan minum infused water, apalagi jika sedang menjalankan program diet, infused water ini jadi minuman wajib. "kalo manfaatnya sih lebih ke cleansing, dan jadi minuman wajib saat diet karena bisa membantu pencernaan dan menghilangkan lemak", ujar Tyagita saat ditemui di sela-sela acara buka puasa di Pago Resto The Papandayan Bandung.
Lantas ada fakta apa saja sih di balik infused wateryang sekarang sudah jadi bagian dari gaya hidup sehat ini? Yuk kita simak bersama penelusurannya di bawah ini.
1. Sudah dikenal sejak abad ke-10.
Infused water ini sudah dikenal pada abad 10-11 Masehi oleh Ibnu Sinna, seorang ilmuwan, filsuf, dokter, dan penulis. Pada dasarnya, infused watermerupakan proses kimia sederhana yang menggunakan tumbuhan atau buah dengan media air.
Lalu pada abad ke-20, seorang blogger asal Oregon, Amerika Serikat, Amy Pogue mempopulerkannya lagi. Amy mengaku terinspirasi oleh ibunya yang sering memberikannya air minum dengan potongan buah lemon di dalamnya. Setelah itu, infused water ini makin populis, termasuk di Indonesia.
2. Tahan antara 1-3 hari.
Infused water ini sebaiknya diminum dalam 24 jam. Tapi bisa juga disimpan selama 3 x 24 jam di dalam kulkas. Namun perlu diperhatikan agar air buah dan botol penyimpanannya harus steril. Selain itu karena disimpan dalam kulkas dengan suhu rata-rata di bawah 10 derajat Celcius, jadi sebaiknya disimpan dalam wadah botol tertutup rapat agar tidak terkontaminasi bahan lain yang ada di dalam kulkas.
Tidak disarankan untuk meminum infused water yang disimpan dalam jangka waktu lama, apalagi jika sudah terlihat buah hancur atau lembek. Karena bisa menyebabkan diare. Jadi sebaikanya infused water ini segera dikonsumsi setelah 2 atau 3 jam sejak pembuatannya.
3. Pilih buah yang cocok.
Untuk membuat infused water, kamu bisa memilih buah dengan tekstur keras dan tidak mudah hancur. Pada umumnya sih seperti lemon, apel, strawbery, kiwi, atau mentimun. Selain itu juga bisa ditambah daun mint karena selain memberikan aroma segar juga memberi sedikit rasa manis pada infused water. Kamu bisa menggabungkan beberapa buah tersebut atau satu jenis saja sesuai dengan selera.
4. Buah yang tidak cocok.
Ada juga beberapa buah yang tidak cocok untuk dijadikan infused water, seperti nanas. Meski bertekstur keras, namun nanas tidak disarankan karena kadar asam yang tinggi, terutama bagi kamu yang punya gangguan lambung begitu pun juga dengan buah nangka. Secara umum, buah dengan tekstur lembek dan mudah hancur tidak cocok buat dijadikan infused water seperti pisang, pepaya matang, atau duren.
Nah, itu tadi 4 fakta di balik infused water yang bisa membantu kesehatan tubuh kamu. Jadi ga ada salahnya dong jika kebutuhan air minum kamu dipenuhi sama infused water.