Naomi Osaka menjadi petenis putri asal Jepang pertama yang berhasil melaju ke partai finalGrand Slam US Open2018. Osaka berhasil melaju ke partai final setelah mengalahkan Madison Keys di partai semi final yang dilaksanakanUSTA Billie Jean King National Tennis Center, New York, Amerika Serikat. Dia berhasil menang 2 set langsung dengan skor 6-2 dan 6-4.
Di partai final yang akan dilaksanakan pada Minggu (9/9/2018), dirinya akan melawan petenis tuan rumah, Serena Williams, yang di semi final juga berhasil menang atas petenis Latvia,Anastasija Sevastova.
Sebagai petenis putri Jepang pertama yang berhasil menembus finalGrand Slam, berikut beberapa fakta menarik tentang Naomi Osaka.
1. Osaka menjadi petenis wanita jepang pertama juara Indian Wells Masters di California (AS) 2018
Foto:metrouk2.files.wordpress.com
Naomi Osaka menjadi petenis wanita pertama asal Jepang yang berhasil meraih gelar juara di Indian Wells Masters yang dilaksanakan di California, Amerika Serikat, 5-18 Maret 2018. Di partai final, Naomi berhasil mengalahkan petensi Rusia, Daria Kasatkina, dengan skor 6-3 dan 6-2.
2. Berdarah Campuran Jepang dan Haiti
Foto:http://www.lunionsuite.com
Naomi Osaka dilahirkan dari seorang ibu berdarah Jepang bernama Tamaki Osaka dan ayah berdarah Haiti bernama Leonard "San" Franois. Osaka lahir di kota Osaka pada tanggal 16 Oktober 1997 (20 tahun).
3. Masuk 50 besar ranking dunia
Foto:www.tennisworldusa.org
Saat ini Naomi Osaka berada di posisi 20 per 20 Agustus 2018. Posisi terbaiknya berada di posisi ke-17 dalam rentang waktu Juli-Agustus 2018. Osaka berhasil mencapai posisi di 50 besar ranking tenis putri dunia semenjak Februari 2018.
4. Memiliki Dua Paspor
Foto ilustrasi:http://cdn2.tstatic.net
Naomi Osaka memiliki dua paspor yakni Jepang dan Amerika Serikat. Hal ini dikarenakan saat dirinya masih kecil, dirinya sudah diboyong ke Amerika Serikat dan sekarang lebih banyak berada di Florida.
Dengan dua paspor ini, bisa saja dirinya memilih membela Jepang atau Amerika Serikat. Dilansir darisport.detik.com (22 Januari 2016), dirinya bisa saja berkiprah membela Amerika Serikat, namun sang ayah konon lebih suka anaknya bermain membela Jepang, yang membuat dirinya menjadi salah satu idola baru penonton Jepang.