71% Bumi ditutupi oleh air. Tanah yang kita tinggali hanya membentuk 29% sisanya. Tetapi jika air dan tanah bertukar tempat, Bumi akan menjadi tempat yang sama sekali berbeda. Suhu Bumi akan naik secara drastis dan itu akan menyebabkan peningkatan populasi karnivora. Apakah kita manusia dapat bertahan hidup? Mari kita cari tahu apa yang akan terjadi jika yang sebaliknya terjadi, yaitu Bumi ini 71% terdiri dari daratan dan 29% perairan.
1. Temperatur Bumimeningkat tajam.
Air menyerap banyak panas/kalor tanpa menunjukkan kenaikan suhu yang signifikan. Karena kemampuan inilah, keberadaan sejumlah besar air di lautan itu sangat membantu menjaga Bumi tetap dingin. Dan juga, penguapan air dari lautan dan sungai membantu dalam mengatur suhu bumi. Jika air dan tanah berpindah tempat, suhu bumi akan naik dengan sangat cepat dan akan menjadi lebih panas. Sebagian besar daratan akan menjadi kering.
2. Jumlahoksigen di atmosfer berkurang.
Tumbuhan laut memasok sekitar 70% oksigen yang ada di atmosfer kita. Tanpa genangan air yang besar, banyak tanaman air akan lenyap dengan cepat, yang pada gilirannya akan menyebabkan lebih sedikit oksigen di atmosfer. Perairan juga bertindak sebagai wastafel dan menyerap karbon dioksida yang kita lepaskan ke atmosfer. Jadi, jika persentase air yang ada menjadi lebih kecil, di satu sisi oksigen akan berkurang, dan di sisi lain karbon dioksida akan meningkat di atmosfer. Dan karena karbon dioksida adalah gas rumah kaca, ini juga akan menghasilkan pemanasan global yang lebih ekstrem.
3. Fauna di Bumi akan berubah.
Perubahan daratan dan perairan akan memiliki banyak efek pada bentuk kehidupan Bumi. Suhu akan naik secara drastis, jumlah oksigen di atmosfer akan menurun, dan jumlah karbon dioksida akan meningkat. Semua ini akan membuat hidup di planet ini menjadi sulit. Agar hewan dan tumbuhan dapat berkembang, mereka harus memodifikasi diri. Karena kurangnya ketersediaan tanaman, tingkat kepunahan akan lebih cepat dengan herbivora menghadapi beban lebih daripada karnivora. Kondisi cuaca juga akan membuat hewan berdarah dingin lebih sukses daripada kita yang berdarah panas.
4. Akses transportasi darat akan lebih mudah.
Dengan petak tanah yang luas yang terhubung tanpa gangguan yang disebabkan oleh genangan perairan, transportasi darat akan menjadi lebih mudah. Dan sebaliknya, transportasi laut akan sangat merosot tajam. Negara-negara yang bergantung pada ekspor makanan laut akan menjadi korban dari hal ini.
5. Peradabanmanusia dan ekonomi akan berubah tak terkendali.
Air adalah sumber kehidupan. Dengan air yang langka, negara-negara akan berusaha untuk mengendalikan air sebanyak yang mereka bisa. Pencarian air yang langka ini bisa berubah menjadi perang besar-besaran. Ekonomi yang bergantung pada kehidupan laut untuk bertahan hidup akan terpengaruh, dan ekonomi yang tidak bergantung sebelumnya pada kehidupan laut mungkin menganggapnya sebagai satu-satunya sumber kelangsungan hidup.
6. Mount Everest bukan lagi gunung tertinggi.
Meskipun kita semua tahu kalau Gunung Everest (8.840 m / 29.002 kaki) adalah puncak tertinggi di dunia, namun pada kenyataannya itu adalah puncak tertinggi yang berdiri di atas permukaan laut. Mauna Kea yang berdiri di ketinggian 10.000 m (33.000 kaki) adalah gunung tertinggi jika kita menganggap semua gunung pangkalnya tenggelam di dalam perairan. Jadi, jika perairan dan daratan beralih tempat, Mauna Kea akan muncul seluruhnya dan menjadikannya puncak tertinggi di atas permukaan laut menggeser posisi Everest.