Samsung, Xiaomi, Asus, hingga Huawei merupakan beberapa smartphone Android paling populer di seluruh dunia. Tetapi jika kamu memiliki ponsel Android, laporan baru mungkin mendesakmu untuk menilai kembali aplikasi mana yang telah kamu instal. Google telah menghapus 813 aplikasi negatif dari Google Play Store yang dapat digunakan untuk membuntuti, melecehkan, menipu, atau mengancam pengguna.
Dilansir dari Mirror.co.uk (13/05/2020), para peneliti dari New York University, Cornell Tech, dan NortonLifeLock mengembangkan algoritma yang disebut CreepRank untuk menganalisis aplikasi. Mereka menjalankan algoritma terhadap aplikasi yang diinstal pada lebih dari 50 juta smartphone Android untuk menentukan apakah terindikasi aplikasi yang negatif. Analisis mengidentifikasi 857 aplikasi negatif, termasuk 114 aplikasi spoofing, 80 aplikasi pelecehan, dan 63 tutorial peretasan yang terkandung.
Dalam penelitian yang telah dilakukan oleh para peneliti di atas, para peneliti menulis, "Kami menemukan aplikasi yang digunakan untuk pelecehan, peniruan identitas, penipuan, pencurian informasi, penyembunyian, dan bahkan aplikasi yang dimaksudkan untuk membela korban terhadap ancaman semacam itu."
Tim dari peneliti memberitahu Google tentang aplikasi musim panas lalu, dan berdasarkan temuan, Google menghapus 813 aplikasi karena melanggar syarat dan ketentuannya. Para peneliti menambahkan, Sebagai hasil dari pekerjaan kami, Google Play Store telah menghapus ratusan aplikasi karena pelanggaran kebijakan.
"Secara lebih luas, temuan dan teknik kami meningkatkan pemahaman tentang ekosistem aplikasi negatif, dan akan menginformasikan upaya masa depan yang bertujuan untuk mengurangi serangan interpersonal, begitu kata para peneliti.
Terakhir, waspadalah dengan aplikasi yang akan kamu instal dan jika menemukan aplikasi yang menurut kamu mengandung hal-hal negatif dan berbahaya, kamu dapat melaporkannya langsung ke Google.