Hacker Adrian Lamo meninggal pada usia 37, menurut sebuah posting dari Facebook dari ayahnya. "Dengan sangat sedih dan patah hati, saya harus memberitahukan semua teman dan kenalan Adrian bahwa dia sudah meninggal. Jiwa yang cerdas dan jiwa yang welas asih hilang, dia adalah anak kesayangan saya", tulis Mario Lamo dalam sebuah posting ke 2600: The Hacker Quarterly Facebook Group. Penyebab kematian belum diketahui, namun seorang koroner di Sedgwick County, Kansas membenarkan berita tersebut kepada ZDNet.
Lamo lahir di Boston, Massachusetts pada tahun 1981. Pada pertengahan 1990an, dia mengajukan diri untuk PlanetOut, sebuah perusahaan media publik yang melayani komunitas LGBTQ. Pada tahun 1998, dia diangkat ke Satuan Tugas Pemuda Lesbian, Gay, Biseksual, Transgender, Queer dan Questioning oleh Dewan Pengawas San Francisco.
Lamo pertama kali mendapat ketenaran online di awal tahun 2000an untuk perusahaan hacking seperti Yahoo! dan AOL, serta The New York Times. Pada tahun 2004, setelah menerima tawaran tawar-menawar, Lamo dijatuhi hukuman karena melakukan hacking di surat kabar tersebut, di mana dia telah menambahkan namanya ke daftar internal penulis op-ed dan mengumpulkan biaya sebesar $ 300.000 dengan menggunakan langganan organisasi tersebut kepada Lexis-Nexis.