Sebuah studi mengatakan bahwa wanita mempunyai kemungkinan stroke lebih besar daripada pria. Tapi pria memiliki kemungkinan serangan jantung yang lebih besar. Untuk wanita berumur 45 tahun tanpa riwayat sakit parah sebelumnya, mempunyai kemungkinan 4.1% terjadi serangan ini. Sebab-sebab dari serangan jantung dan stroke ini berbeda-beda, mulai dari cuaca yang dingin, hingga polusi udara. Untuk lengkapnya, simak ulasan berikut ini.
1. Stress berlebihan.
Penelitian dari McMaster University di Kanada menganalisis data dari 12.461 pasien (rata-rata berumur 58 tahun) yang memiliki masalah pada jantung. Penelitian inidilakukan denganpasien yang berasal dari 52 negara berbeda. Partisipan diberikan kuisioner untuk diisi tentang apa yang mereka lakukan, dan apa yang memicu serangan jantung tersebut. Hasilnya mengejutkan, banyak dari mereka mengisi bahwa stress adalah pemicu dari serangan jantung, alih-alih mereka persoalan umur, kebiasaan buruk maupun berat badan berlebih.
Pakar juga mengatakan bahwa rasa stress yang berlebihan dapat memicu efek buruk untuk tubuh. Stress dapat mengubah tekanan darah dan mengurangi suplai darah ke jantung. Jadihendaknya kamumenghindari stress. Cari solusi dari setiap masalah yang sedang kamu hadapi.
2. Polusi udara.
Peneliti yang sudah meneliti lebih dari 16.000 pasien di Intermountain Medical Center di Salt Lake City mencoba meneliti lebih dalam tentang hubungan udara sekitar dengan serangan jantung. Hasil penelitiannya mendapati adanya hubungan antara kualitas udara sebuah kota yang buruk ternyata dapat mengakibatkan terjadinya serangan jantung dan penyakit jantung lainnya.
3. Perceraian.
Sebuah penelitian di Carolina Institute mengatakan bahwa sebuah perceraian dapat menyebabkan risiko serangan jantung. Orang tua yang bercerai mempunyai 18% risiko lebih tinggi daripada mereka yang tidak.
Penelitian mengatakan bahwa pria lebih memiliki risiko serangan jantung dibandingkan dengan wanita pada masalah tersebut. Jadi dia menyarankan untuk menyelesaikan masalah dengan baik-baik dan kekeluargaan.
4. Hamil.
Penelitian dari Universitas Southern California juga menunjukan bahwa perubahan akibat hamil (hormon dan tekanan darah) dapat mengakibatkan serangan jantung saat hamil dan 12 minggu setelah melahirkan. Serangan jantung ketika hamil adalah hal yang biasa ditemukan dan dapat berakibat terjadi beberapa komplikasi. Wanita hamil harus menjaga mood mereka dan melakukan check-up berkala ke dokter.
5. Amarah.
Universitas Sydney menjelaskan bahwa risiko serangan jantung seseorang 8 kali lipat besarnya dalam 2 jam amarah. Dr. Thomas Buckley mengatakan contoh pemicu ini adalah pertengkaran dengan anggota keluarga (29%) , dengan orang lain (42%), tekanan dalam pekerjaan (14%) dan ketika mengendarai kendaraan bermotor (14%). Marah dapat meningkatkan detak jantung seseorang, tekanan pada arteri dan koagulasi darah. Hal tersebut dapat mengakibatkan serangan jantung. Biasanya dokter menyarankan untuk meminum obat penenang sesuai dengan dosis untuk mengurangi beban pada jantung.
6. Minum minuman beralkohol.
Minum terlalu banyak minuman beralkohol dapat meningkatkan risiko serangan jantung dan gagal jantung. Penelitian Universitas California ini meneliti riwayat-riwayat pasien mulai dari umur 21 tahun ke atas yang mengidap serangan jantung. Hasilnya lebih dari 268.000 pasien kecanduan terhadap alkohol. Setelah mereview beberapa faktor lain, mereka menyadari bahwa minuman beralkohol dapat membuat risiko serangan jantung menjadi dua kali lipat. Ayo gan sis, perbanyak air putih dan minum jus saja ya daripada minuman beralkohol.
7. Perubahan suhu.
6 tahun penelitian yang dilakukan Universitas Manitoba di Winnipeg, Kanada mendapatkan hasil bahwa setiap penurunan 10 derajat celcius temperatur dapat mengakibatkan 7% kenaikan risiko ST-Elevation myocardial Infarction (STEMI), sebuah serangan jantung parah. Orang-orang disarankan untuk menghindar perubahan suhu badan ekstrem ketika beraktivitas di luar dan di dalam ruangan.
8. Insomnia.
Hasil penelitian dari Universitas Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Norwegia menunjukkan bahwa risiko serangan jantung terhadap pengidap insomnia 45% lebih besar daripada kamu yang tidur dengan baik. Dokter Lars Eric Laugsand mengatakan bahwa gangguan tidur adalah masalah biasa dan mudah untuk diobati. Dia menyarankan bagi orang yang susah tidur dan memiliki riwayat sakit jantung untuk berkonsultasi pada dokter. Bagi yang mau mudah terlelap ketika tidur disarankan untuk minum teh chamomile atau minuman herbal lainnya. Dan jangan minum obat tidur, ya!
9. Merokok.
Ilmuwan dari Tel Aviv Medical Center menghubungkan kebiasaan merokok dengan serangan jantung. Hasilnya perokok mempunyai 3 kali lipat risiko serangan jantung daripada mereka yang tidak. Perokok dengan umur di atas 50 tahun mempunyai risiko serangan jantung yang lebih besar lagi. Semakin cepat kamu berhenti merokok, semakin baik pula kesehatan jantungmu.
Jangan anggap remeh kesehatanmu. Apabila kamu memerhatikan ada beberapa kejanggalan pada kesehatan jantungmu, segera periksakan diri ke dokter. Yuk, rutin melakukan olahraga, jaga pola makan dan minuman kamu karena sakit jantung merupakan pembunuh nomor satu dunia loh, guys.