1. Home
  2. ยป
  3. Creator
24 Desember 2018 12:03

Ini 10 daftar Ibu terhebat dalam dunia binatang

Dari cerita ini kamu akan percaya bahwa kehebatan seorang Ibu juga bisa berasal dari dunia binatang. Agus Hadi Handoko
foto: intrepidtravel.com

Kasih sayang dan cinta seorang Ibu memang tak akan pernah bisa tergantikan oleh apapun. Segala perjuangan dan pengorbanan akan Ibu lakukan demi kebaikan anak-anaknya. Jika kamu berpikir ibu-ibu terbaik hanyalah dari golongan manusia, kamu salah besar. Karena dari dunia binatang pun kita akan menemukan para ibu terbaik dan hebat yang mau melakukan apa saja demi anaknya.

Berikut adalah daftar 10 ibu di dunia binatang yang terhebat dengan berbagai kisahnya seperti dikutip dari animalplanet.com, pada Sabtu (22/12) yang juga bertepatan dengan Hari Ibu. Anak-anak binatang dalam daftar ini perlu memastikan mereka sudah mengirimkan ucapan Selamat Hari Ibu.


10. Gajah.

(foto: africageographic.com)

Ibu pertama dalam daftar ini pantas disematkan kepada Gajah. Mereka melahirkan bayi-bayi terbesar di Bumi. Bisa dipastikan rata-rata berat badan bayi gajah adalah 200 pon atau sekitar 90 kilogram! (bisa dibayangkan sebesar apa popok untuk bayi sebesar ini?). Seekor ibu gajah juga layak masuk dalam daftar ini karena mereka mampu bertahan selama 22 bulan usia kehamilan, bandingkan dengan manusia yang rata-rata hanya 9 bulan saja.

Gajah ternyata hidup dalam sistem masyarakat Matriarkal. Hal ini sangat membantu ketika seekor bayi gajah yang baru dilahirkan membutuhkan perhatian lebih di awal-awal kehidupannya. Begitu mereka dilahirkan, parabetina lain dalam kelompok dengan sigap dan sukarela akan membantu sang ibu bayi dalam merawat anaknya, termasuk nenek, saudara perempuan, bibi, dan bahkan sepupu. Pola pengasuhan bayi penuh waktu dan berkelompok ini disebut juga Allomothers, dan mereka membantu dalam setiap aspek pemeliharaan bayi gajah.

Bisa dibayangkan dalam kasus ini kan, untuk merawat seekor bayi gajah saja membutuhkan gajah-gajahbetina satu kampung. Wow.

9. Koala.

(foto: nextshark.com)

Jangan sekali-kali kamu mengajak lomba makan dengan koala, karena ia hanya makan satu hal, daun ekaliptus yang sangat beracun. Sistem pencernaan koala dapat mentoleransi racun mematikan dari daun tersebut. Ini dikarenakan di dalam usus mereka terdapat bakteri khusus yang bisa mendetoksifikasi daun ekaliptus.

Seekor bayi koala tidak dilahirkan dengan kemampuan super ini (ditambah lagi belum sempurnanya pertumbuhan telinga, mata, dan bulu mereka). Justru peran seorang Ibu Koala lah yang membantu makan anak mereka. Seekor induk koala memproduksi zat khusus yang disebut pap yang berasal dari kotorannya sendiri dan memberikannya kepada bayi koala. Ini seperti mentransfer bakteri khusus dari induk kepada anaknya sehingga sang buah hati tidak akan keracunan saat memakan daun ekaliptus. Terdengar menjijikan tapi itulah awal kekuatan super mereka berasal.

Bayi koala juga akan bersembunyi di dalam kantung induknya selama enam bulan pasca kelahiran. Ia akan menyusu pada induknya sembari menunggu proses pertumbuhan sempurna pada telinga, mata, dan bulu. Setelahnya baru mereka akan keluar kantung dan belajar mengenal lingkungannya.

8. Buaya.

(foto: dailymail.co.uk)

Di balik bentuknya yang menyeramkan dan bisa menerkammu kapan saja, bisa dikatakan bahwa Ibu buaya adalah ibu terhebat di kalangan binatang reptil. Bagaimana tidak, dalam proses kehamilannya ia membuat sarang dari tumpukan vegetasi yang telah membusuk dari lingkungan sekitarnya seorang diri. Dengan cara ini, sarang tersebut akan menghasilkan suhu panas yang akan membuat nyaman ketika telur-telur diletakkan di dalam sarang. Ibu buaya pun tak perlu repot-repot menjaga anaknya setiap waktu.

Para ilmuwan menggunakan termometer khusus dalam rentang waktu dua bulan selama masa inkubasi untuk menghitung suhu di dalam sarang buaya ini, dan faktanya adalah suhu di dalam sarang akan berpengaruh pada jenis kelamin bayi buaya yang menetas nantinya.

Jika suhu kurang dari 88 derajat, maka bayi berjenis kelamin betina lah yang akan menetas. Sedang jika lebih dari 91 derajat, maka akan menghasilkan bayi jantan.

Begitu bayi dilahirkan, ibu buaya akan membawa mereka ke luar sarang dengan menggunakan rahang mereka. Ini bentuk perlindungan sang induk agar anak-anak cepat beradaptasi dengan lingkungan air, di mana mereka akan menghabiskan tahun demi tahun untuk mencari makan di sana.

7. Beruang Kutub.

(foto: dailymail.co.uk)

Sudah sayang-sayangnya terus ditinggalin, sakit kan? Mungkin kalau ibu beruang kutub bisa ngomong akan berkata seperti itu juga. Bagaimana tidak, seekor jantan beruang kutub akan langsung meninggalkan betinanya setelah proses perkawinan. Membiarkan ibu beruang berjuang sendirian selama proses kehamilan hingga kelahiran anaknya nanti. Duh, si bapaknya tega nih.

Ibu beruang kutub yang sedang mengandung harus mencari makanan sebanyak-banyaknya, bahkan hingga mencapai bobot dua kali lipat berat badan normalnya. Ini dilakukan agar mempermudah proses kelahirannya nanti, apabila berat badan kurang, asupan untuk janin di dalam kandungan akan kurang dan bisa berakibat kematian bagi janin itu sendiri.

Menjelang kelahiran, beruang kutub betina akan membuat sarang seperti gundukan salju dan akan berdiam diri dan tidur di dalam sana selama kurang lebih dua bulan hingga kelahiran tiba. Bayi beruang kutub terlahir dengan kondisi buta dan tidak memiliki gigi untuk mengunyah, karena itu selama dua tahun awal dia akan mengikuti ibunya untuk mencari makan hingga bisa mandiri. Benar-benar ibu yang tegar ya.

6. Cheetah.

(foto: fineartamerica.com)

Induk cheetah dikenal sangat penyabar ketika merawat anak-anak mereka. Seorang ibu cheetah biasanya akan melahirkan empat hingga enam bayi yang harus dirawat dan diajarkan cara mencari makan serta bertahan hidup dari ancaman predator yang siap memangsa anak-anak cheetah setiap saat.

Ibu cheetah dengan sabarnya mengajarkan anak-anak cara hidup di alam bebas hingga berumur dua tahun. Ketika dirasa telah cukup dewasa, ibu cheetah akan meninggalkan anak-anak untuk memulai kehidupan baru. Dan cheetah muda akan membentuk kelompok baru bersama cheetah lainnya.

Uniknya, cheetah betina akan keluar dari kelompok setelah enam bulan. Para betina cenderung lebih suka menyendiri hingga datang pejantan yang merayunya. Mungkin sudah bosan dengan pejantan dalam kelompok sebelumnya kali ya.

5. Orangutan.

(foto: athenaposters.ca)

Orangutan termasuk hewan yang cerdas dalam segala hal, tentunya juga sebagai seorang ibu bagi anak-anaknya. Orangutan bisa dikatakan hewan yang suka membuat sarang, hampir seluruh hidupnya berada di atas pohon dan membuat rumah. Seekor orangutan semasa hidupnya bahkan bisa membuat hingga 30.000 rumah!

Orangutan adalah hewan yang memiliki masa ketergantungan terlama di dunia terhadap induknya. Seekor anak orangutan bisa menghabiskan waktu 6-7 tahun bertahan hidup dengan bergantung pada induknya. Dalam waktu itu ibu orangutan tidak pernah menurunkan anaknya dari pelukan dan terus menyusuinya.

Seorang anak laki-laki lebih cepat lepas dari ketergantungan kepada ibunya dibanding yang wanita. Salah satu alasannya adalah para wanita dididik lebih lama oleh induknya agar bisa membesarkan anak seperti yang pernah dilakukan ibunya terhadap mereka suatu saat nanti. Hmmm ibu yang sangat baik.

4. Burung Enggang Merah.

(foto: seancrane.com)

Dari dalam negeri nih, ada burung Enggang Merah yang merupakan hewan endemik Pulau Sulawesi. Ibu Enggang Merah termasuk ibu binatang yang hebat karena cara melindungi telur dan anaknya dengan cara yang luar biasa.

Induk Enggang Merah akan memanfaatkan lubang alami di pohon sebagai sarangnya. Telur mereka menjadi santapan favorit para predator seperti kadal, sehingga untuk melindunginya sang induk akan mempersempit jalan masuk ke sarang mereka dengan menutup lubang yang ada. Campuran sisa makanan, bulu, dan kotoran induk Enggang Merah lah yang digunakan untuk menutupi lubang tersebut.

Selama masa inkubasinya, ibu Enggang Merah rela menahan lapar hingga dua bulan lamanya sembari menunggu anak-anaknya menetas. Hmmm.. apakah sang induk menahan lapar karena kehilangan selera makan setelah mencium bau kotorannya sendiri ya?

3. Gajah laut.

(foto: frewaremini.com)

Gajah laut betina adalah hewan yang cukup besar dan berat, bobotnya bisa menjacai 1700 pon atau sekitar 770 kilogram, dan akan semakin membesar saat masa kehamilan. Namun itu terbilang biasa kalau kalian tahu pasangannya, gajah laut jantan, yang memiliki ukuran empat kali lipat dari betinanya. Wow.

Saat hamil, calon ibu ini segera mencari makanan sebanyak-banyaknya, menambah berat badan setiap hari selama masa kehamilan 11 bulan. Namun, setelah melahirkan ia akan kehilangan berat badan hingga 600 kilogram demi menyusui buah hatinya selama satu bulan penuh.

2. Gurita.

(foto: erikarandall.com)

Jangan kaget kalau kamu tahu bahwa seekor ibu gurita harus merawat lebih dari 50.000 telur saat hamil! Bahkan ada beberapa jenis gurita yang bisa menghasilakan telur hingga 200.000. Dapatkah kamu membayangkan bagaimana cara mereka merawat telur sebanyak itu?

Membutuhkan setidaknya 40 hari hingga telur menetas, dan selama itu juga ibu gurita akan menjaga telur-telurnya agar terhindar dari predator yang siap menyantap calon penerusnya. Seekor ibu gurita dengan rela hati tidak mencari makan hanya untuk menjaga telur-telurnya, dan senantiasa meniupkan arus air agar telur-telurnya mendapatkan oksigen yang cukup.

Fakta yang mengejutkan adalah seekor ibu gurita lebih memilih memakan tangannya sendiri dibanding harus mencari makan dengan meninggalkan telur-telurnya. Sungguh pengorbanan yang luar biasa.

1. Kutu Laut.

(foto: npr.org)

Ibu binatang terhebat di daftar ini harus kita sematkan pada ibu Kutu Laut, kok bisa? Ada dua alasan yang harus kamu ketahui kenapa Kutu Laut adalah ibu terhebat.

Satu, dia harus menghadapi fakta bahwa seekor kutu laut jantan yang membuahinya juga telah membuahi setidaknya 25 kutu laut betina di saat yang bersamaan. Bisa kamu bayangkan kalau itu terjadi di dunia manusia?

Alasan kedua, yang bisa dibilang tidak masuk akal untuk sebuah pengorbanan ketika anak-anaknya siap untuk dilahirkan. Seekor ibu kutu laut akan terduduk bersamaan anak-anaknya mulai memakan tubuhnya agar bisa keluar dan menjalani hidup sebagai kutu laut yang baru. Bisa dikatakan, proses kehamilan seekor ibu kutu laut sama dengan proses kematian ibu itu sendiri.

(brl/red)

Source:

SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
MOST POPULAR
Today Tags