Internet adalah hal yang tidak bisa dipisahkan di masa modern ini! Semua bebas mengakses internet mulai dari komputer, laptop, tablet hingga ponsel! Namun rupanya arus informasi yang kian deras dan mudah didapat dari mengakses internet membuat banyak negara mulai melakukan blokir terhadap berbagai situs di intenet!
Tidak hanya konten negatif semacam pornografi atau aksi kekerasan, namun juga situs populer seperti Google, Facebook, Instagram, Twitter dan lain sebagainya! Berikut ini 10 negara yang paling ekstrim dalam masalah blokir internet!
1. Belarus
Tahun 2006, 2007 dan 2008, negara di Eropa Timur ini terdaftar sebagai "musuh Internet" oleh Reporters Without Borders (RWB). Pemerintah Belarus menggunakan kontrol generasi kedua dan ketiga untuk mengelola ruang informasi nasional Negara Belarus. Sebelum 2006, sebagian besar tempat di Belarus tidak memiliki akses ke internet dalam bentuk apa pun itu, namun saat ini ada perubahan setidaknya di Minsk, ibu kota Belarusia menjadi tempat yang paling terhubung di negara ini. Sedangkan untuk di daerah pedesaan masih tetap terbatas, walau negara kecil yang notabene lebih mudah untuk pembangunan akses inernet sepertinya pemerintah masih saja membatasi hal tersebut!
2. Tiongkok
Siapa tidak kenal negara yang terkenal akan sensor internetnya ini. Arus informasi dari luar begitu dibatasi di negara ini. Ada 60 aturan yang mengatur tentang akses internet di Negara Panda ini. Ada banyak akses situs populer yang diblokir mulai dari Google, Facebook, Whatsapp, Instagram, Twitter, Snapchat, Pinterest, website tentang pornografi, kekerasan, website yang mengkritik pemerintah Tiongkok, bahkan juga ebook lho! Mulai dari Apple iBook dan iTunes Movies yang menayangkan film dari Disney juga diblokir. Namun, dibalik pemblokiran tersebut pemerintah negeri ini membuat kelonggaran bagi aplikasi buatan negeri sendiri untuk solusi internet bagi warganya seperti melalui akses Uc Browser dan aplikasi Weibo yang sering kita dengar!
3. Kuba
Internet diperkenal di Kuba pada akhir 90an, tetapi walau sudah hampir 30 tahun ternyata akses internet disini mengalami stagnasi karena berbagai alasan, termasuk kurangnya pendanaan dan ketatnya pengawasan pemerintah. Walau sudah akses terbatas sedemikian rupa masih saja ada sensor ketat dari pemerintah untuk mengendalikan internet. Saat ini, kurang dari separuh penduduk negara itu memiliki akses ke internet. Bagi kamu, tidak mungkin menggunakan internet menggunakan handphone seluler di negara ini.
4. Mesir
Di bawah kekuasaan Hosni Mubarak, akses internet di Mesir dianggap bebas walau tak benar-benar bebas. Namun, semua berubah ketika protes dimulai pada 25 Januari 2011, Twitter dan Facebook diblokir, dan dua hari kemudian laporan mengklaim bahwa aksesibilitas ke internet telah ditutup sehingga akses internet menjadi sangat susah di negara Terusan Suez ini. Tahun lalu di 2017, 62 situs web dilarang di Mesir menunjukkan walau setelah kejatuhan Hosni Mubarak, internet belum bisa bebas diakses oleh masyarakatnya.
5. Iran
Pemerintah Iran sejak lama telah diketahui menggunakan cara yakni melambatkan kecepatan internet di negara untuk menggagalkan pengguna dan membatasi komunikasi mereka. Hal ini bisa dilihat dalam beberapa hari hingga setelah pemilihan umum dan kapan saja ada gejolak politik yang dianggap membahayakan pemerintahan seperti peristiwa musim semi Arab yang mengguncang Tunisia, Mesir, Libya dan sekarang Suriah. Sampai hari ini, hanya sekitar setengah dari penduduk Iran memiliki beberapa jenis koneksi internet. Mayoritas koneksi ini berada di pusat-pusat kota saja.
6. Arab Saudi
Di Arab Saudi, beberapa situs web juga diblokir oleh pemerintah. Akses ke Wikipedia dan Google Translate juga diblokir pada tahun 2006 karena orang-orang menggunakannya untuk hal yang tidak diinginkan oleh pemerintah. Akses internet Arab Saudi dinilai masih mahal dan berkualitas rendah.
7. Uzbekistan
Salah satu negara pecahan Uni Soviet yakni Uzbekistan pertama kali memiliki internet menjelang akhir tahun 1995, tetapi pertumbuhannya sangat lambat. Selain pertumbuhan lambat, ada pembatasan dan kontrol yang ketat dari pemerintah sehingga makin memperparah lambatnya pertumbuhan internet di negara ini. Hingga kini diperkirakan hanya ada sekitar 9 juta orang di Uzbekistan yang terhubung ke internet, dari total 32 juta penduduk negara itu. Artinya kurang dari 30% yang bisa menikmati internet!
8. Vietnam
Sebagai negara komunis, Vietnam sepertinya meniru Tiongkok. Akses terhadap situs internet di Vietnam yang diblokir oleh pemerintah merupakan situs yang vital demi kepentingan pemerintah. Situs yang diblokir antara lain yang menyajikan informasi tentang oposisi, politik luar negeri, topik agama atau hak asasi manusia.
9. Turkmenistan
Negara pecahan Uni Soviet ini juga rupanya membatasi akses internet bagi warga negaranya. Pers dan komunikasi dibatasi dan dikendalikan oleh negara sehingga negara ini dianggap sebagai salah satu negara paling tertutup di dunia. Akses internet yang terbatas sangat tidak dapat diandalkan, dan hanya tersedia untuk sebagian kecil populasi. Sebagian besar situs internasional telah dilarang, dan ada kontrol ketat mengenai lembaga domestik yang dapat mengoperasikan situs web mereka sendiri. TurkmenTelecom sebagai perusahaan semacam Telkom di Indonesia mengatur berbagai tingkat komunikasi elektronik. Semua perusahaan yang ingin memposting situs web mereka sendiri harus terlebih dahulu mengajukan permohonan kepada Kabinet Menteri untuk mendapatkan lisensi dengan prosedur yang panjang. Bayangkan posting sesuatu harus izin dulu tidak seperti di negara kita kan!
10. Korea Utara
Meskipun internet tersedia di Korea Utara, namun itu sangat terbatas. Izin untuk mengaksesnya perlu otorisasi khusus dari pemerintah. Akses ke internet global diberikan secara terbatas pada kelompok yang lebih kecil. Korea Utara memiliki dua versi web di seluruh dunia, sebuah model eksklusif yang bebas namun sejatinya dengan pembatasan untuk pejabat tinggi pemerintah dan orang-orang di industri tertentu dan satu lagi untuk masyarakat. Selain itu untuk membuat keadaan menjadi lebih buruk, layanan tunggal internet yang dijuluki dengan 'Kwangmyong' hanya dapat diakses melalui koneksi dial-up, tentunya dengan metode ini akses internet semakin lambat karena menggunakan teknologi yang mirip di awal booming kemunculan internet tahun 1990-2000an. Twitter, Facebook jangan harap kamu bisa akses disini ya!