Pada hari Rabu (5/8/2020) lalu masyarakat dihebohkan dengan video viral yang menggegerkan dunia maya Indonesia. Video kurang dari satu menit ini menggambarkan detik-detik terjadinya ledakan seperti bom di Lebanon. Menurut sumber berita CNBC Indonesia bahwa ledakan besar tersebut terjadi Selasa (4/8/2020) sore hari waktu setempat.
Rabu (05/08/2020) Perdana Menteri Lebanon Hassan Diab mengumumkan dua hariberikutnya sebagai hari berkabung nasional dan kondisi darurat selama dua minggu. Selain itu, Presiden Aoun juga mengatakan pemerintah akan menggelontorkan dana darurat sebesar 100 miliar lira (Rp 972,1 miliar) untuk penanganan akibat ledakan.
1. Dua ledakan yang mengguncang ibu kota Lebanon.
Ledakan ini terjadi di ibu kota Lebanon, Beirut yang bersumber di gudang kawasan pelabuhan yang merupakan area pusat perkotaan dengan lokasi juga beberapa menit berjalan kaki dari kawasan distrik hiburan malam dan pusat perbelanjaan. Dalam video yang beredar, ledakan pertama memunculkan gumpalan awan seperti jamur hitam. Setelah itu terjadi ledakan kedua seperti ledakan bom atom.
2. Penyebab ledakan.
Perdana Menteri Hassan Diab menyatakan, sebanyak 2.750 amonium nitrat yang merupakan pupuk pertanian disinyalir menjadi penyebab insiden.
Dilansir dari situs web kesehatan dan keselamatan kerja pemerintah negara bagian Australia disebutkan bahwa amonium nitrat merupakan bahan yang tidak berbau, yang biasanya berbentuk butiran (pada pupuk), ada yang kristal, dan berwarna putih. Dalam situs tersebut dijelaskan bahwa amonium nitrat diklasifikasikan sebagai kelas 5.1 agen pengoksidasi di bawah kode Australian Dangerous Goods (ADG) dan bahan kimia berbahaya di bawah Globally Hamonized System (GHS). Zat ini adalah oksidator yang kuat dan dapat bereaksi keras dengan bahan yang tidak kompatibel lainnya, sehingga sangat penting untuk menyimpan dan menangani amonium nitrat dengan benar.