Baru-baru ini terdengar berita menghebohkan tentang klub asal Inggris, Manchester City, yang disebut memanipulasi akun keuangan untuk menghindari peraturan Financial Fair Play dari UEFA. Berita berjudul "Manchester City Exposed: Chapter 1: Bending the Rules to the Tune of Millions" tersebut hadir di website Der Spiegel di Jerman pada tanggal 5 November 2018. Tulisan tersebut merupakan artikel pertama dari 4 berita tentang Manchester City.
Der Spiegel rajin menulis berita tentang rahasia kotor di dunia sepak bola, mulai dari upah besar agen pemain setelah sebuah transaksi berhasil, pemain yang menghindari pajak, serta rahasia lainnya dari klub-klub sepakbola besar di Eropa. Contohnya Mino Raiola mendapat uang sebesar 41 juta poundsterling setelah Paul Pogba berhasil direkrut oleh Manchester United. Dan kabarnya Cristiano Ronaldo termasuk pemain yang melakukan penipuan untuk menghindari pajak.
Berita-berita tersebut berasal dari Football Leaks, sebuah organisasi dunia maya yang khusus mengeluarkan berita-berita menarik tersebut. Football Leaks dimulai dari bulan September 2015, yang semula mengkhususkan diri memuat berita tentang klub asal Portugal yaitu Porto, Sporting Lisbon, dan Benfica. Akhirya mereka tidak lagi melanjutkan mengeluarkan berita di website mereka, dan menyerahkan data berisi 8 hard disk berisi dokumen-dokumen berukuran 1,9 Terabytes, kepada Der Spiegel, untuk terus dipublikasi. Football Leaks yang misterius juga disebut mempunyai hubungan khusus dengan pihak Rusia, karena server mereka disediakan oleh Yandex, sebuah pengelola server terbesar di Rusia, yang juga berkaitan dengan FSB (mantan KGB).
Sumber berita dari Football Leaks mengarah pada sosok bernama John, sebuah nama samaran yang dianggap sebagai pemimpin organisasi tersebut. Majalah Jerman tersebut berhasil melakukan wawancara dengan John, 5 bulan setelah Football Leaks muncul. Saat itu John menuntut kerahasiaan penuh, dan hanya bersedia memberitahu bahwa dia berasal dari Portugal. Lokasi tempat tinggal John disebut sebagai sebuah kota di daerah Eropa Timur.
Jurnalis Rafael Buschmann berhasil mewawancarainya pada bulan Februari 2016 dan masuk ke apartemennya yang sederhana. Tak ada banyak perabot dan tidak ada televisi, hanya beberapa kotak berisi surat kabar, laptop, dan router untuk internet. John mempunyai hobi nongkrong di bar bawah tanah di kota tersebut hingga pagi, dan dia mencari uang dengan berdagang buku antik dan ornamen.
Tapi pada bulan Januari 2016, sebulan sebelum Buschmann bertemu dengan John, muncul berita bahwa sosok yang dicurigai merupakan John telah terkuak. Kabarnya dia bernama Rui Pinto, seorang lulusan jurusan Sejarah dari Porto, yang bermukim di kota Budapest, Hungaria. Dia juga mempunyai kualifikasi teknik komputer dan teknologi dari Politecnico de Braganca. Sejak tahun 2012, dia tinggal dan kuliah di Universitas Etvs Lornd di Budapest.
Tapi akhirnya Rui Pinto bertemu dengan harian olahraga dari Spanyol yaitu Marca, serta website olahraga 888, dan menyangkal bahwa dirinya merupakan John. Pinto berkata bahwa dia mendapat banyak email tak bernama yang mengatakan bahwa dirinya adalah John, dan tahu dimana dia tinggal serta mempunyai data-datanya. Seorang mantan polisi Hungaria berkata bahwa Pinto juga telah diinvestigasi oleh Interpol dan polisi lokal mengenai keterkaitannya dengan Football Leaks. Tapi karena tidak ada cukup bukti, Pinto tidak ditahan.
Mantan polisi tersebut mengatakan bahwa organisasi itu beroperasi di berbagai warnet yang bahkan banyak yang telah tutup, bar, dan perpustakaan umum, dengan mengandalkan alamat IP internet publik mereka untuk menyamarkan status. Hal ini masuk akal karena hacker seperti mereka akan mendapat ancaman dari klub-klub kaya yang rahasianya dibocorkan, sehingga keselamatan mereka akan terancam.
Sebuah majalah asal Portugal yaitu Sabado, turut menginvestigasi Rui Pinto yang mereka sebut sebagai 'bajak laut yang mencuri rahasia Benfica'. Harian Marca juga mengklaim bahwa Rui Pinto mempunyai pengacara yang meminta uang kepada klub-klub kaya agar rahasia mereka tidak disebar. Berbagai berita terus bermunculan tapi tidak ada yang berhasil mengkonfirmasi bahwa Rui Pinto adalah John. Beberapa rekan Rui Pinto juga mengatakan bahwa teman mereka tidak sesuai dengan profil John yang dianggap paranoid, berambut merah, mempunyai gaya hidup kacau penuh obat-obatan terlarang serta minuman keras.
Seorang sumber polisi di Budapest berkata bahwa walaupun Rui Pinto berhasil dipastikan merupakan anggota Football Leaks, mungkin dia bukan John, melainkan seorang anggota biasa.