Salat dhuha adalah salat sunah yang bersifat muakad, artinya adalah salat yang bersifat kuat dengan didasari dalil yang jelas. Hal ini dikarenakan sepanjang hidup Rasulullah dan para sahabat, salat dhuha menjadi salah satu amal yang sering beliau kerjakan.
Waktu pelaksanaan salat dhuha.
Karakteristik khas yang dimiliki salat dhuha adalah adanya batasan waktu. Sebagaimana namanya yang diambil dari batasan waktu sejak matahari beranjak naik, hingga hampir mencapai puncaknya.Batasan waktu dari salat dhuha tersebut telah digambarkan dalam sebuah hadis:
Zaid bin Arqam melihat orang-orang melaksanakan shalat Dhuha (di awal pagi). Ia pun berkata, Tidakkah mereka mengetahui bahwa salat di selain waktu ini lebih utama. Sesungguhnya Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda, Shalat orang-orang awwabin (orang yang taat; kembali pada Allah) adalah ketika anak unta mulai kepanasan (HR. Muslim)
Jumlah rakaat salat dhuha.
Jumlah rakaat paling sedikit dalam pelaksanaan salat dhuha adalah 2 rakaat, sementara paling banyak adalah 8 rakaat menurut pendapat kuat. Di mana dalam setiap rakaat tersebut dibagi dengan salam setiap dua rakaat atau sekaligus 4 rakaat. Perlu diingat, jika melaksanakan salat dhuha 4 rakaat sekaligus, jangan lupa untuk duduk tahyat awal.
Namun salat sunah 4 rakaat sekaligus sebenarnya pendapatnya dhaif (lemah). Yang lebih afdhal (lebih baik) adalah salat sunah 2 rakaat sekali salam. Jika ingin 4 rakaat berarti harus 2 kali salat, masing-masing 2 rakaat.
Hal ini sebagaimana yang telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW, Muadzah yang bertanya kepada Aisyah radhiallahu anha, Apakah Nabi shalallahu alaihi wa sallam shalat dhuha? Jawab Aisyah, Ya, empat rakaat dan beliau tambahi seseuai kehendak Allah. (HR. Muslim)
Tata cara salat dhuha.
Pada dasarnya tata cara salat dhuha tidak ada bedanya dengan salat biasanya. Namun beberapa hal yang perlu di perhatikan antara lain niat dan doanya.
Niat salat dhuha.
Kaidah fikih secara umum menyebutkan jika hukum niat adalah wajib bagi setiap amal yang hendak kita lakukan. Begitu pun dalam melaksanakan salat dhuha, niat menjadi hal yang harus dilakukan manakala hendak melaksanakan salat dhuha.
Niat bertempat di hati, dengan demikian sebuah kesadaran akan melakukan salat dhuha pun sebenarnya sudah mencukupi terbentuknya sebuah niat. Akan tetapi sebagai bentuk penguatan terhadap niat, maka dianjurkan untuk melafalkannya.
Pelafalan niat yang diajarkan oleh para ulama adalah:
"Usholli sunnatan Dhuha Rakataini Lillahi Taala"
Aku salat dunah Dhuha dua rakaat, karena Allah Taala."
Doa salat dhuha.
Secara khusus Rasulullah tidak mencontohkan doa yang khusus dibaca ketika selesai melaksanakan salat dhuha. Hanya saja beberapa ulama telah merumuskan dan menganjurkan membaca doa ketika selesai melaksanakan salat dhuha.
Berikut salah satu doa yang sering kali kita baca:
"Allahumma innadh dhuha-a dhuha-uka, wal bahaa-a bahaa-uka, wal jamaala jamaaluka, wal quwwata quwwatuka, wal qudrata qudratuka, wal ishmata ishmatuka. Allahuma inkaana rizqi fis samma-i fa anzilhu, wa inkaana fil ardhi fa-akhrijhu, wa inkaana muasaran fayassirhu, wainkaana haraaman fathahhirhu, wa inkaana baidan fa qaribhu, bihaqqiduhaa-ika wa bahaaika, wa jamaalika wa quwwatika wa qudratika, aatini maa ataita ibadikash shalihin."
Artinya:
Ya Allah, sesungguhnya waktu dhuha adalah waktu dhuha-Mu, keagungan adalah keagunan-Mu, keindahan adalah keindahan-Mu, kekuatan adalah kekuatan-Mu, penjagaan adalah penjagaan-Mu, Ya Allah, apabila rezekiku berada di atas langit maka turunkanlah, apabila berada di dalam bumi maka keluarkanlah, apabila sukar mudahkanlah, apabila haram sucikanlah, apabila jauh dekatkanlah dengan kebenaran dhuha-Mu, kekuasaan-Mu (Wahai Tuhanku), datangkanlah padaku apa yang Engkau datangkan kepada hamba-hambaMu yang soleh.
Salat dhuha biasanya dilakukan sendiri, namun ada juga ulama yang memperbolehkan melaksanakan salat dhuha secara bersama sama atau berjamaah.
Berikut ini merupakan beberapa manfaat jika melaksanakan salat dhuha secara rutin.
1. Diampuni dosanya.
Orang yang melaksanakan salat dhuha akan diampuni dosa dosannya olehAllah.
"Barang siapa yang melaksanakan salat dhuha niscaya akan diampuni dosa dosannya walaupu sebanyak buih di lautan" (HR. Turmudzi).
Jadi tidak hanya salat fardhu saja yang mendapatkan pengampunan dosa, tetapi salat yang lain juga memiliki keutamaan.
2. Sebagai orang yang bertaubat.
Barang siapa yang menunaikan salat dhuha dia tergolong orang yang bertaubat kepada Allah SWT.
"Tidaklah seseorang selalu mengerjakan salat dhuha di kecuali ia telah tergolong sebagai orang yang bertaubat" (HR. Hakim)
3. Sebagai ahli ibadah dan taat kepaa Alloh SWT.
Orang yang menunaikan salat dhuha akan dicatat sebagai ahli ibadah dan taat Kepada Allah SWT.
"Barang siapa yang salat dhuha dua rakaat, maka dia tidak ditulis sebagai orang lalai. Barang siapa yang mengerjakannya empat rekaat, maka dia ditulis sebagai orang yang ahli ibadah. Barang siapa yang mengerjakannya enam rekaat, maka dia diselamatkan di hari itu. Barang siapa mengerjakannya delapan rekaat, maka Allah tulis dia sebagai orang yang taat. Dan barang siapa mengerjakannya dua belas rekaan maka Allah akan membangu sebuah rumah di surga untuknya." (HR. AtThabrani)
4. Kelak akan masuk surga.
Orang yangkonsisten melaksanakan salat dhuha kelak akan masuk surga lewat pintu khusus, pintu dhuhadisediakan oleh Allah SWT.
"Sesungguhnya di dalam surga terdapat sebuah pintu yang bernama pintu dhuha. Apabila kiamat telah tiba maka akan ada suara yang berseru. Di manakah orang-orang semasa hidupnya di dunia selalu menunaikan shalat dhuha? Ini pintu buat kalian. Masuklah dengan Allah subahannahu wata'ala" (HR.At-Thabrani)
5. Rezeki dicukupkan.
Bagi orang yang rutin melaksanakan salat sunah dhuha maka oleh Allah akan diberikan kemudahan rezekinya.
"Wahai anak Adam, janganlah engkau merasa lemah dari empat rakaat dalam mengawali pagimu. Niscaya Aku (Allah SWT) akan menyukupimu di akhir harimu." (HR. Abu Darda')
6. Telah bersedekah.
Orang yang mengerjakan salat dhuhatelah mengeluarkan sedekah.
"Hendaknya masing-masing kamu bersedekah untuk setiap ruas tulang badanmu pada setiap pagi. Sebab tiap bacaan tasbih itu adalah sedekah, setiap tahmid adalah sedekah, setiap tahlil adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, menyuruh kepada orang yang ma'ruf adalah sedekah, mencegah yang mungkar adalah sedekah, dan sebagai ganti dari semua itu maka cukuplah mengerjakan dua rakaat salat dhuha." (HR.Muslim)