Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, dan Konghucu adalah enam agama yang secara resmi diakui di Indonesia. Tapi, tahukah kamu, berdasarkan catatan sejarah, jika ditelusuri enam agama tersebut bukanlah agama asli Indonesia melainkan agama impor yang dibawa para penjajah juga pedagang saat mendiami tanah Nusantara ini.
Seperti yang kita tahu, bahkan kerajaan tertua di Indonesia seperti Kerajaan Kutai pun turut menganut agama yang bukan asli dari Indonesia. Lalu, agama asli nusantara itu apa? Ternyata beberapa agama asli Nusantara cukup sering kita dengar, contohnya adalah Sunda Wiwitan, Kejawen, dan masih banyak lagi. Para pengikutnya pun tidak sebanyak pengikut agama impor karena saat ini agama asli Nusantara lebih sering ditemukan di suku-suku asli pedalaman.
Dari catatan sejarah tersebut dapat dipahami bahwa seharusnya perbedaan keyakinan yang ada di Indonesia ini tidak perlu diributkan. Kita harus bangga bahwa bangsa Indonesia memiliki keberagaman kepercayaan dan semua agama bisa berjalan beriringan.
Berbicara tentang enam agama resmi yang diakui di Indonesia nyatanya tidaklah luput dari perkembangan agama-agama di dunia yang dahulu telah lahir sebelum Indonesia ada. Seperti pada situs Oldest.org yang beberapa waktu lalu sempat merilis daftar agama-agama tertua di dunia. Beberapa agama di bawah ini bisa jadi belum pernah kamu dengar, nih. Lalu, apa saja agama yang dimaksud? Langsung simak, yuk.
1. Hindu.
Negara atau wilayah asal: Lembah Sungai Indus (Pakistan)
Sejatinya, Hindu sudah ada sejak 7000 SM. Sampai saat ini Hindu masih dianggap sebagai agama tertua yang masih ada sampai sekarang. Meskipun dapat dianggap benar, perlu juga dicatat bahwa agama Hindu sendiri tidak memiliki pendiri tunggal maupun teks tunggal. Agama Hindu tergabung atas beberapa tradisi dan kepercayaan kuno. Kitab suci tertua agama Hindu adalah Rig Veda, yang umurnya diyakini sekitar 3.500 tahun. Lalu, pada satu masa sekitar 7.000 SM saat sebuah peradaban kuno menghuni daerah dekat Sungai Indus (kini dikenal Pakistan), para Arkeolog kemudian menemukan motif banteng dan sapi, yang kemudian dijadikan sebagai binatang suci dalam ajaran Hindu. Saat ini, ajaran Hindu dipraktikkan oleh jutaan umat di seluruh dunia, terutama di India dan negara-negara sekitarnya. Salah satunya dapat kita jumpai di Bali, Indonesia.
2. Yudaisme/Yahudi.
Negara atau wilayah asal: Syam Selatan (Israel Modern, Palestina, dan Yordania)
Masuk urutan kedua yaitu Yudaisme atau Yahudi. Yahudi adalah agama tertua dari tiga agama Monoteistik Abraham/Ibrahim yang dua di antaranya adalah Kristen dan Islam. Yahudi secara resmi didirikan oleh Musa, meskipun secara sejarah dapat ditelusuri kembali ke Abraham, yang dianggap sebagai nenek moyang orang-orang Yahudi. Yahudi memiliki banyak teks penting dan suci, salah satu yang terpenting yakni Taurat, yang merupakan bagian dari teks besar yang dikenal sebagai Tanakh atau Alkitab Ibrani.
Kata Yahudi tidak hanya menggambarkan sebuah kepercayaan. Yahudi dapat juga didefinisikan sebagai nama bagi etnisitas. Beberapa tokoh besar beretnis Yahudi yang kita kenal yakni Albert Einstein dan yang paling eksis, Mark Zuckerberg.
3. Zoroastrianisme.
Negara atau wilayah asal: Persia Kuno (Iran)
Melalui bukti arkeologis, akar ajaran Zoroastrianisme diperkirakan sudah ada sejak 1.200 - 1.500 SM. Namun, secara resmi Zoroastrianisme didirikan pada abad ke- 6 SM oleh nabi dan reformator, Zoroaster.
Zoroastrianisme adalah salah satu agama paling kuat di dunia serta sebagai agama resmi Persia (kini Iran) pada 600 SM hingga 650 SM. Zoroaster percaya pada satu Tuhan yang disebut Ahura Mazda. Para penganut Zoroastrianisme tidaklah menyembah api namun mereka percaya bahwa api mewakili cahaya atau kebijaksanaan Tuhan.
Jika dibandingkan dengan agama lainnya, Zoroastrianisme adalah agama yang cukup kecil. Zoroastrianisme berbagi banyak konsep sentral yang juga sama dengan agama-agama besar seperti Yudaisme, Kristen, dan Islam.
4. Shinto.
Negara atau wilayah asal: Jepang
Catatan sejarah menyebutkan akar ajaran Shinto telah ada sekitar 700 SM. Namun, keberadaaan ajaran Shinto dalam catatan sejarah berbeda dengan catatan Arkeologis. Catatan Arkeologis mengatakan bahwa akar ajaran Shinto sudah ada jauh sebelum tahun yang disebutkan di atas.
Secara garis besar, agama Shinto masih terkait erat dengan ajaran Buddha. Ketika kepercayaan Buddha muncul, agama dan tradisi Shinto mengadaptasi cukup banyak elemen-elemen yang ada pada ajaran Buddha. Shinto secara resmi ditetapkan sebagai agama negara Jepang selama Periode Meiji (1868 - 1912). Saat ini, Shinto dan Buddha terkait erat dengan masyarakat dan budaya Jepang.
5. Buddha.
Negara atau wilayah asal: Subkontinen India (Nepal)
Tidak seperti kebanyakan agama kuno lainnya, akar ajaran Buddha dapat terlacak ke satu pendiri, yakni seorang pangeran yang lahir di Nepal sekitar 2.500 tahun lalu bernama Siddhartha Gautama. Ajaran Buddha berawal saat Siddhartha Gautama hidup dengan segala kemewahannya, lalu pada satu waktu ia melihat dan menyaksikan sebuah kehidupan di luar tembok istana yakni kehidupan para rakyat yang terbaluti dengan penderitaan dan kesusahan. Kehidupan tersebut sangat berbanding terbalik dengan kehidupan pangeran Siddhartha Gautama. Sejak saat itu, Siddhartha Gautama memutuskan untuk mengesampingkan kehidupan mewahnya sebagai seorang pangeran dan ia pergi keluar istana. Kemudian ia duduk di bawah pohon Bodhi (pohon kebangkitan) dan akhirnya ia mencapai pencerahan, dengan demikian ia menjadi Buddha. Sejak peristiwa tersebut, para penganut ajaran Buddha mulai mempraktikkan ajaran damai Buddha dan mencari jalan pencerahan bagi diri mereka sendiri.
6. Jainisme.
Negara atau wilayah asal: India
Jainisme adalah agama kuno lain dari India. Jainisme diyakini telah muncul pada abad ke- 6 SM, hadir di waktu yang sama dengan agama Buddha dan memiliki sitem kepercayaan yang hampir mirip dengan agama Hindu dan Budha. Agama Jainisme percaya bahwa kebenaran telah terungkap pada waktu yang berbeda oleh tirthankara (nabi) saat telah melalui proses untuk mencapai tujuan spiritual tertinggi dari keberadaan. Para pengikut Jainisme percaya bahwa ada 24 tirthankara dan dua tirthankara terakhir adalah Parshvanatha (abad ke 8 SM) dan Mahavira (599 - 527 SM). Mahavira, kemudian dianggap sebagai pendiri Jainisme dan diperkirakan hadir sezaman dengan Buddha.
Seseorang yang menganut sebuah agama maupun seseorang yang tidak menganut sebuah agama merupakan pilihan yang sangat pribadi. Maka dari itu, sangatlah penting untuk kita tidak menghakimi pilihan seseorang dalam menganut kepercayaannya, terlebih lagi bertindak untuk menjelek-jelekan suatu agama dan bertindak rasis. Tindakan tersebut sangatlah tidak bermanfaat untuk dilakukan.
Nah itulah keenam agama tertua di dunia. Bahkan agama mayoritas saat ini seperti Kristen dan Islam pun belum hadir, ya. Dari keenam agama tertua di dunia, berapa agama nih yang sudah kamu tahu?
Terima kasih ya telah membaca artikel ini, salam hangat!