Sebagian dari pendiri brand ternama ada yang menikmati ketenaran mereka sehingga sering menghiasi sampul majalah dan membuat wajah mereka cukup dikenal. Namun ada juga yang lebih memilih untuk tidak tersorot sehingga wajah mereka jarang diketahui. Dan inilah 8 pemilik brand ternama yang wajahnya jarang kita ketahui.
1. Nike - Phil Knight.
Awalnya Phil Knight adalah seorang atlet lari. Lalu bersama dengan pelatihnya, Bill Bowerman mulai menjual sepatu kets asal Jepang di AS. Hal ini disebabkan karena kualitas sepatu lari yang dijual di AS pada tahun 60-an tidak cukup baik sehingga mereka menggagas impor sepatu dari Jepang untuk bersaing dengan merek Jerman seperti Adidas dan Puma yang kemudian mendominasi pasar Amerika Serikat.
Dia mulai menjual sepatu di stadion atletik. Pada 1970-an, Knight dan perusahaannya melihat awal revolusi jogging dan mulai memasarkan produk untuk pelari non-profesional juga. Ia lantas segera membuka pasar yang lebih luas dan mengubah image sepatu lari menjadi sepatu fashion dan menarik semua orang dari anak-anak sampai dewasa.
2. Starbucks Howard Schultz.
Starbucks pertama dibuka di Seattle, Washington, pada tanggal 30 Maret 1971 oleh tiga rekanan yaitu guru bahasa Inggris Jerry Baldwin, guru sejarah Zev Siegl, dan penulis Gordon Bowker. Awalnya mereka hanya menjual biji kopi dan peralatannya saja. Hingga akhirnya penjualan kopi yang semakin menurun membuat mereka menjual Starbucks pada Howard Schultz pada tahun 1987. Dan saat itulah Starbucks menjadi sebuah kedai kopi dan tidak hanya menjual biji kopi.
Saat ini Starbucks adalah perusahaan kedai kopi terbesar di dunia, dengan 20.336 kedai di 61 negara, termasuk 13.123 di Amerika Serikat, 1.299 di Kanada, 977 di Jepang, 793 di Britania Raya, 732 di Cina, 473 di Korea Selatan, 363 di Meksiko, 282 di Taiwan, 204 di Filipina, 164 di Thailand dan 326 di Indonesia.
3. Zara Amancio Ortega.
Zara didirikan pada tahun 1975 oleh Armancio Ortega dan Rosallia Mera. Zara sendiri hanya membutuhkan waktu kurang lebih dua minggu untuk mengembangkan produk-produk barunya dan meluncurkan sekitar 10.000 desain baru setiap tahunnya. Armancio Ortega pertama kali membuka Zara Store di sebuah jalan utama di pusat kota A Corua, Galicia, Spanyol. Toko tersebut ternyata cukup sukses sehingga Armancio membuka beberapa store lagi di Spanyol.
Pada tahun 1989 Zara memasuki pasar Amerika Serikat dan Prancis yang membuat produknya semakin mendunia. Hingga saat ini, Zara sudah terdapat di 73 negara di dunia termasuk di Indonesia. Zara memiliki beberapa jenis pakaian, mulai dari Wanita (Woman dan TRF), Pria (Men), anak-anak (Zara Kids), Zara Home hingga kosmetik. Store Zara paling banyak berada di Spanyol (329 toko), dan Prancis (114 Toko). Sementara di Indonesia, Zara hanya ada 13 toko.
Fashion Director Louis Vuitton, Daniel Piette mendeskripsikan Zara sebagai "retailer yang paling inofatif dan sangat efektif di dunia ini." Oleh CNN, Zara juga disebut sebut sebagai "Spanish success story."
4. Hard Rock Cafe Isaac Tigrett and Peter Morton.
Hard Rock Cafe (HRC) pertama kali dibuka pada tanggal 14 Juni 1971 di London, Inggris oleh dua orang pemuda Amerika Serikat bernama Peter Morton dan Isaac Tigrett. Hard Rock merupakan salah satu tempat ditampilkannya koleksi memorabilia rock and roll terbesar di dunia.
HRC dikenal sebagai kafe musik yang menampilkan berbagai koleksi memorabilia rock and roll. Kafe-kafe HRC biasanya menerima sumbangan-sumbangan memorabilia musik, tetapi juga membeli sejumlah item dalam acara lelang di seluruh dunia, termasuk gitar bertandatangan, kostum dari tur terkenal musisi-musisi dunia dan foto-foto langka. Barang-barang ini dapat ditemukan di dinding-dinding kafe. Pengoleksian dimulai pada tahun 1979, item pertama yang dikoleksi adalah gitar Fender Lead II milik Eric Clapton yang saat ini bisa dijumpai di kafe pertama di London. Hingga saat ini, Hard Rock telah mengumpulkan lebih dari 70.000 item memorabilia musik.
Pada 1995, Hard Rock memperluas jaringannya dengan mengembangkan jaringan hotel, dimulai dengan didirikannya Hard Rock Hotel pertama diLas Vegas Strip,Las Vegas,Nevada, dan pada tahun-tahun selanjutnya juga merambah ke jaringankasinodan taman hiburan.
5. Lacoste Ren Lacoste.
Lacoste adalah merek terkenal dunia yang tidak dibuat oleh seorang perancang busana tetapi dibuat oleh pemain tenis. Pada 1920-an, orang bermain tenis dengan kemeja lengan panjang. Barulah pada tahun 1926, pemain tenis bernama Rene Lacoste membuat baju lengan pendek untuk salah satu turnamennya. Dan yang lebih mengagumkan adalah Rene menjahit bajunya sendiri.
Rene memiliki nama panggilan "buaya" karena kehebatannya dalam menghancurkan lawannya ketika mereka melakukan kesalahan. Itulah sebabnya buaya kecil selalu muncul di setiap produk yang dikeluarkan Lacoste. Buaya tersebut juga menjadi logo perusahaan yang sampai sekarang item fashionnya selalu digandrungi oleh penggila mode.
6. Lego Ole Kirk Christiansen.
Lego bermula dari sebuah usaha kerajinan kayu milik Ole Kirk Chiristiansen di Kota Billund, Denmark. Pada tahun 1916, Christiansen membeli sebuah toko kerajinan kayu di Billund yang telah beroperasi semenjak tahun 1895. Pada tahun 1932, Ole Kirk mulai membuat mainan dari kayu seperti celengan, kereta tarik, mobil-mobilan dan truk mainan. Bisnis ini mulanya tidak menguntungkan karena perekonomian pada saat itu benar-benar sedang buruk. Supaya usahanya tetap berjalan, Ole Kirk memproduksi mebel.
Setelah Perang Dunia II, plastik hadir di Denmark, dan Ole Kirk membeli satu set mesin cetak injeksi plastik pada tahun 1947. Salah satu mainan modular yang diproduksi pertama kali adalah sebuah mainan truk yang dapat dibongkar dan dipasang kembali. Pada tahun 1947, Ole Kirk dan putranya, Godtfred memperoleh contoh bata plastik yang bisa saling melekat satu dengan yang lain (interlocking) yang diproduksi oleh perusahaan Kiddicraft. Dari sanalah Lego tercipta hingga akhirnya permainan tersebut dikenal banyak orang.
7. Google Larry Page and Sergey Brin.
Sejarah Google dimulai dari proyek yang dikerjakan oleh Larry Page dan Sergey Brin pada 1996. Saat itu, kedua mahasiswa pascasarjana di Stanford University itu berkolaborasi mengembangkan mesin pencari bernama BackRub, yang dioperasikan menggunakan server di kampus mereka.
Pada 1997, Larry dan Sergey mengganti nama BackRub menjadi Googol. "Googol" merupakan istilah matematika untuk angka 1 yang diikuti oleh 100 angka nol. Nama ini diambil untuk menjelaskan misi Google sebagai gudang informasi tak terbatas di internet.
Akan tetapi, para investor rupanya salah mengeja nama Googol menjadi Google, dan telanjur menuliskannya dalam cek. Hal itu membuat Brin dan Page akhirnya "mentok" menggunakan nama Google untuk mesin pencari mereka.
8. Instagram Kevin Systrom.
Instagram berawal dari gagasan yang dibawa Kevin Systrom dan Mike Krieger. Keduanya merupakan lulusan dari Stanford University, Amerika Serikat. Pengalaman bekerja di Twitter dan Google membuat mereka ingin mengembangkan usahanya sendiri. Berawal dari pengalaman itu, keduanya kemudian mengembangkan Burbn. Burbn merupakan proyek pengembangan aplikasi berbasis lokasi yang dipadukan dengan fotografi mobile. Dengan aplikasi ini, pengguna dapat berbagi foto dan melakukan "check in" di suatu lokasi yang dikunjungi, Namun, dilansir dari New York Times, Systrom kemudian merasa aplikasi itu terlalu mirip dengan aplikasi berbagi lokasi yang sudah populer terlebih dulu, Foursquare. Kemudian, Systrom dan Krieger memutuskan untuk fokus mengembangkan aplikasi berbagi foto dan video, disertai fitur "likes" dan "comments".
Pengembangan aplikasi ini akhirnya dinamakan Instagram. Penamaan itu perpaduan "instant" dengan "gram" yang berasal dari kata "telegram". Maksudnya, aplikasi ini diharapkan seperti telegram yang memberikan informasi cepat, dan tersaji instan. Pada Juli 2010, Kevin mem-post foto pertamanya ke Instagram. Dalam foto itu, terlihat seekor anjing di Mexico dan kaki seorang gadis sebagai percobaan. Akhirnya, pada 6 Oktober 2010, Instagram resmi dirilis melalui App Store untuk perangkat berbasis iOS.