Lambat namun pasti virus yang menyerang sistem pernapasan manusia, Coronavirus alias COVID-19 dari Wuhan China, tidak saja menyebabkan ketakutan akan kematian, namun juga berdampak ke bagian kehidupan manusia. Berbagai rencana yang sudah disusun dan disiapkan jauh hari sebelumnya mendadak mengalami penyesuaian gara-gara virus ini. Olimpiade terancam batal. Terjadi berbagai kehebohan sosial seperti penimbunan masker di tengah ketakutan kontaminasi virus Corona yang masih gentayangan di udara.
Situasi ini bukan film ataupun video gamekarena warga dunia nyata berada dalam kondisi sama, yaitu risiko mengidap COVID-19 dan tewas akibat virus tersebut. Berbagai penanganan dilakukan tapi belum ada berita konkrit tentang kesembuhan seseorang yang terjangkit Coronavirus. Karena berita yang beredar soal kesembuhan pasien Coronavirus masih belum dapat dipercaya sepenuhnya. Sementara berita pasien yang sudah tewas karena virus ini terus beredar di berbagai outlet berita dunia.
Beberapa saat lalu, pihak MGM Studios sebagai publisher film-film James Bond baru saja mengumumkan kalau mereka menunda rilis film terkini James Bond No Time to Diedari April 2020 ke November 2020.
Alasan mereka tentu berkaitan dengan situasi dunia saat ini, yaitu pandemik virus COVID-19 alias Coronavirus. Produser Michael G. Wilson & Barbara Broccoli menyatakan lewat pers rilis, Setelah menimbang secara matang dan berhati-hati mengenai kondisi pasar teatrikal global saat ini, rilis dari film James Bond No Time to Die akan ditunda hingga bulan November 2020.
(Sumber gambar: Twitter)
Film No Time to Diemerupakan film ke-25 secara canonical dari petualangan James Bond di layar lebar. Angka tersebut tentu istimewa dan pihak produser pastinya ingin film ini diputar dan sukses besar di mana-mana. Ditambah lagi fakta kalau No Time to Dieadalah film terakhir Daniel Craig berperan sebagai agen rahasia 007 dari Inggris itu. Plus modal yang disebut-sebut hingga $ 250 juta alias seperempat miliar dollar membuat film No Time to Dieharus sukses. Tidak boleh gagal. Tidak boleh flop di pasar. Sehingga para produser terpaksa mengambil langkah penundaan ketimbang memaksakan rilis April 2020, di mana langit masih dipenuhi virus mematikan yang belum juga bisa dimusnahkan.
(Sumber gambar: BBC News)
Langkah penundaan film James Bond (dan kemungkinan juga film-film blockbuster lain seperti Wonder Woman 1984) merupakan strategi pahit yang harus diambil. Pasar film paling terdampak adalah wilayah Asia, khususnya Cina dan Korea Selatan. Produser film-film Hollywood selalu mengandalkan daerah ini untuk meraih profit karena besarnya jumlah warga negara yang potensial jadi penonton film mereka.
Gara-gara virus Corona terlihat kalau potensi penghasilan film-film Hollywood jadi sangat menurun. Saya tebak film Harley Quinn: Birds of Preyadalah salah satu korban virus COVID-19. Karena pendapatan yang diterima film itu rendah sekali di Korea Selatan. Birds of Prey bahkan tidak dirilis di Cina karena ketakutan akan Coronavirus.Dan uang yang dihasilkan Birds of Prey di Korea Selatan di pemutaran perdana juga hanya $ 1,9 juta alias sebuah angka yang tidak terlalu impresif.
Harley Quinn kecewa (Sumber gambar: The Wrap)
Dengan masih terdampaknya pasar gemuk seperti China, Korea Selatan dan negara Asia Tenggara lain akan Coronavirus, langkah studio MGM menunda film No Time to Diemerupakan langkah strategis. Ketimbang memaksakan diri diputar dan yang nonton hanya segelintir, mendingan tidak diputar sekalian sampai COVID-19 dinyatakan sudah hilang dari udara.
Melihat situasi yang ada, saya tebak film terbaru Wonder Womanjuga akan ikut-ikutan ditunda pemutarannya nanti gara-gara Coronavirus. Jika benar terjadi, akan banyak fans DC Comics yangkecewa.
Indonesia sendiri masih dalam kondisi siaga Coronavirus. Jaga kesehatan dan kebersihan selalu dan jangan jadi spekulan masker. Nanti ditangkap polisi lho!