Indonesia meraup emas ke-7 di ajang Asian Games 2018. Adalah Jafro Megawanto di cabang paralayang nomor ketepatan mendarat (KTM) putra yang mempersembahkannya. Berada di kawasan Gunung Mas, Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat benar-benar menjadi arena yang menyenangkan buatnya. Ini dikarenakan sehari sebelumnya, Jafro dan rekan-rekannya di tim Paralayang Beregu Putra berhasil meraih emas ke-6 untuk Indonesia.
Bukan hal mudah bagi Jafro Megawanto untuk mengawinkan emas di tim Paralayang Putra dalam ajang Asian Games kali ini. Mengawali karir sebagai paraboy, Jafro yang saat itu berusia 13 tahun hanya mendapat upah Rp5 ribu tiap kali dia membereskan satu parasut. Sempat juga mendapat penentangan dari orang tuanya karena masalah biaya latihan yang tidak murah, namun dia tak menyerah dan terus berusaha mewujudkannya.
Kini dia jadi satu-satunya atlet yang sukses menyumbangkan 2 medali emas untuk Indonesia. Akibat prestasinya, Indonesia saat ini berada di posisi kelima perolehan medali sementara setelah Cina, Jepang, Korea, dan Iran.
Kisah sukses Jafro Megawanto sungguh menginspirasi. Dari pelipat parasut yang dibayar goceng dan mendapat penentangan dari orang tuanya sendiri, sekarang pria berumur 22 tahun itu di ambang pengucuran bonus Rp1,5 miliar dari pemerintah.