Pada zaman dahulu seorang raja mempunyai kekuasaan yang absolut sehingga tidak ada yang bisa melawannya. Hal ini terjadi karena saat itu belum ada sistem demokrasi di mana rakyat bisa mengoreksi secara langsung perbuatan seorang raja. Bahkan saat seorang raja bertindak kejam rakyat hanya bisa melihat karena bagi yang berani melawab tidak jarang hukuman berat akan menanti.
Di bawah ini disajikan contoh beberapa kekejaman raja-raja di Indonesia yang dijamin bikin merinding. Simak ulasannya satu per satu.
1. Perintah pemenggalan kepala karena gagal mengusir penjajah Belanda
foto: beritasuprihardjo.blogspot.com
Pada tahun 1629 Kerajaan Mataram yang dipimpin oleh Sultan Agung Hanyakrakusumo menyerang kedudukan penjajah Belanda di Batavia (sekarang Jakarta ). Dalam serangan ini kedudukan penjajah Belanda diserang habishabisan hingga banyak korban yang jatuh.
Serangan pertama terjadi pada Agustus namun mengalami kegagalan. Kemudian serangan kedua terjadi pada Oktober dengan dipimpin oleh Pangeran Mandureja dengan cara menyerang ke Benteng Holandia. Kedua serangan ini mengalami kegagalan sebab prajurit Mataram mengalami kekurangan bekal makanan.
Sebagai bentuk hukuman karena tidak bisa mengalahkan penjajah Belanda maka Sultan Agung Hanyakrakusumo mengirim algojo untuk membunuh Pangeran Mandureja dan wakilnya Tumenggung Bahurekso. Hasilnya sesuai laporan penjajah Belanda mereka menemukan 744 prajurit Mataram berserakan tanpa kepala.
2. Eksekusi terhadap Raden Trunojoyo
foto: forumsejarah.blogspot.co.id
Raden Trunojoyo adalah bangsawan dari Madura yang melakukan pemberontakan terhadap Amangkurat 1. Dalam pemberontakan ini dia berhasil mengusir Amangkurat 1 yang merupakan raja Kerajaan Mataram. Hal ini membuat Amangkurat 1 meminta bantuan kepada Penjajah Belanda di Batavia yang sebelumnya merupakan musuh bebuyutan ayahnya Sultan Agung Hanyakrakusumo.
Dampak dari bantuan ini penjajah Belanda diberi kekuasan banyak wilayah di tanah Jawa yang merupakan cikal bakal penjajahan Belanda. Setelah mendapat bantuan penjajah Belanda posisi pasukan Raden Trunojoyo menjadi terjepit dan akhirnya dapat dikalahkan. Eksekusi terhadap Raden Trunojoyo sangat sadis yakni dengan cara ditusuk dengan keris kemudian hatinya dibagikan kepada seluruh bupati yang hadir, di mana setiap bupati wajib memakannya setiap bagian. Hal ini merupakan simbol kesetiaan mereka terhadap Amangkurat 1
3. Kematian Sultan Ageng Tirtayasa di tangan anaknya sendiri
Sultan Ageng Tirtayasa adalah raja dari Kerajaan Banten di mana harus berperang dengan anak sendiri Sultan Haji. Perang ini terjadi karena masalah tahta di mana dalam perang ini dimenangkan oleh pihak Sultan Haji. Dalam perang ini Sultan Ageng Tirtayasa dibantu Inggris sedangkan Sultan Haji dibantu oleh Belanda. Pada tahun 1683 Sultan Ageng tertangkap oleh penjajah Belanda kemudian atas perintah Sultan Haji dipenjara di penjara Batavia sampai menjelang akhir hayatnya.
4. Pembunuhan terhadap ayahnya sendiri
foto: antaranews.com
Pada saat terjadi pemberontakan Raden Trunojoyo pasukan Madura berhasil membobol Kerajaan Mataram. Hal ini membuat Sunan Amangkurat 1 melarikan diri ke Batavia untuk meminta bantuan kepada penjajah Belanda. Di perjalanan akibat tekananan batin yang kuat karena kalah perang membuat Amangkurat 1 mengalami sakit. Hal ini diperparah dengan pemberian air kelapa yang memang sudah diberi racun oleh anaknya Amangkurat 2 sehingga membuat Amangkurat 1 segera meninggal dunia.