Twitter, please do your magic!
Kalimat itu sering beredar di media sosial. Pada dasarnya, yang menuliskan itu biasanya berharap jadi viral, dibicarakan banyak orang, dan membuat perbedaan atau menimbulkan aksi/reaksi. Hashtag atau Tagar (tanda pagar, # ) di media sosial seperti Twitter, Facebook maupun Instagram adalah pergerakan sosial yang makin lama semakin memiliki pengaruh tidak saja di dunia maya namun hingga ke dunia nyata. Dan ini kembali terbukti untuk hashtag yang sudah beredar beberapa tahun belakangan, yaitu #ReleaseTheSnyderCut .
Film superheroes komik DC buatan Warner Bros Justice League(2017) secara umum dianggap gagal dan mengecewakan. Berbagai faktor dituding sebagai penyebab film itu tidak meraih hasil positif di pasaran. Faktor terbesar? Menurut saya karena campur tangan eksekutif Warner Bros yang merusak kreativitas serta visi misi Zack Snyder untuk film Justice League. Syukurlah orang itu, Kevin Tsujihara, sekarang sudah pergi dari jajaran pengambil keputusan. Sehingga kini masa depan film-film komik DC buatan Warner Bros punya potensi lebih baik karena tidak lagi dicampuri mereka-mereka yang tidak mengerti soal film superheroes. Dan akan dirilisnya Snyder CutJustice League merupakan langkah awal yang baik.
Foto: Future of the Force
Sudah beberapa waktu tagar #ReleaseTheSnyderCut wara-wiri di internet. Ini adalah sebuah gerakan media sosial yang meminta agar Zack Snyder di izinkan merilis film Justice League yang sesuai konsep dia sendiri, tanpa campur tangan eksekutif studio seperti Tsujihara maupun rekan kolega sesama sutradara, Joss Whedon, yang menyelesaikan film Justice League pasca Snyder mundur karena masalah keluarga.
Film Justice League yang sudah kita lihat di bioskop dan Home Theater / Blu-ray sejatinya bukanlah film Justice League buatan Zack Snyder. Dan itu jelas terlihat. Bahkan dikonfirmasi sendiri oleh Zack beberapa kali lewat akun media sosialnya di Vero, tapi tentu secara subtle alias tersamar. Mungkin karena dia juga tidak ingin berkonflik dengan pihak mana pun (termasuk Warner Bros).
Yang jelas tagar #ReleaseTheSnyderCut mulai bergema di internet pasca rilis Justice League versi Blu-ray dan tidak berhenti. Bahkan saat para haters terus menyiramkan opini skeptis seperti Snyder Cut itu nggak ada! hingga Kalaupun ada nggak bakal mengubah kenyataan kalau film Justice League jelek dan gak sekeren Avengers dari Marvel!
Foto: Indulgexpress
Namun takdir berkata lain. Film Justice League kreasi total Zack Snyder memang ada, dan akan dirilis resmi di channel streaming berbayar HBO Max tahun 2021 nanti. Para aktor pendukung di film Justice League sudah ikut mengonfirmasikan lewat media sosial masing-masing. Dan fans yang selama ini sudah lelah memperjuangkan hashtag #ReleaseTheSnyderCut kini dapat tersenyum lebar (dan mungkin tertawa puas). Mereka menang! Menang melawan korporasi yang (dianggap) merusak film kesayangan mereka.
Apakah film Zack Snyder Cut Justice League memang lebih bagus? Akankah film itu mengubah pendapat dan penilaian untuk film Justice League yang sebelumnya sudah dirilis? Hal ini jelas masih butuh pembuktian. Tentu tidak ada jaminan kalau film Justice League versi Zack Snyder itu memang lebih bagus. Tapi yang jelas film itu akan berdurasi jauh lebih panjang. Berita yang ada menyebutkan hingga empat jam dan akan jadi film yang sangat berbeda dari yang sudah pernah dirilis sebelumnya. Justice League sebelumnya hanya memiliki durasi separuhnya saja. Ini jelas akan menarik.
Foto: CNET
HBO Max merupakan anak usaha Warner Bros yang bergerak di area streaming service (seperti Disney+). Situasinya sedikit aneh mengingat DC Comics juga punya bisnis streaming DC Universe. Mungkin Warner Bros lebih berkuasa dalam menentukan lokasi produk film komik DC ketimbang DC sendiri? Layanan HBO Max baru akan mulai beroperasi 27 Mei 2020, sehingga bisa ditebak kalau Zack Snyders Justice League berfungsi sebagai penglaris layanan itu di kalangan fans DC Comics mulai tahun depan.
Sebagai fans film-film superheroes, saya berharap bisa menikmati film urban legend ini secara legal. Semoga saja bisa ya. Soalnya nggak tahu juga apakah layanan HBO Max bakal resmi masuk ke Indonesia (seperti Netflix) atau tidak. Karena DC Universe maupun Disney+ tidak dapat dinikmati di negara kita. Setidaknya hingga tulisan ini dibuat.
Foto: The Verge