Setiap orang tentu saja memiliki cara, metode, dan preferensinya sendiri dalam belajar. Hal ini disebut juga dengan gaya belajar (learning styles). Gaya belajar (learning styles) sendiri adalah kecenderungan seseorang untuk bertindak sesuai dengan gaya tertentu dalam melakukan proses pembelajaran (Fleming & Mills, 1992).
Salah satu jenis gaya belajar yang sederhana adalah VARK. VARK merupakan singkatan dari empat tipe gaya belajar, yaitu Visual (V), Aural/Auditory (A), Read/Write (R), dan Kinesthetic (K). Selanjutnya, mari kita bahas keempat tipe gaya belajar tersebut berikut ini.
1. Tipe Gaya Belajar Visual (V).
Visual merupakan preferensi gaya belajar melalui cara-cara grafis maupun simbolik (Fleming & Mills, 1992). Individu dengan gaya belajar ini lebih dapat menerima informasi misalnya melalui peta, diagram, tabel, grafik, bagan, dan sebagainya. Penerimaan informasi dipengaruhi oleh desain, pola, bentuk, atau berbagai format yang digunakan untuk menekankan poin-poin penting seperti misalnya warna dan jenis tulisan (Fleming, 2014).
Individu dengan tipe gaya belajar ini biasanya akan lebih mudah menerima informasi dengan:
- Foto, video, poster, dan sebagainya yang menekankan pada desainnya (bukan suara, pemeragaan, maupun informasi tertulis yang tertera).
- Buku-buku yang banyak memuat diagram dan gambar.
- Pembelajaran menggunakan peta.
- Membaca informasi tertulis dan kemudian mengubahnya menjadi diagram, tabel, bagan, dan sebagainya.
- Menggunakan berbagai jenis tulisan, warna tulisan, berbagai bentuk untuk menekankan poin-poin penting dalam mencatat materi (Fleming, 2014).
2. Tipe Gaya Belajar Aural/Auditory (A).
Aural/Auditory meruapakan preferensi gaya belajar yang berfokus pada 'pendengaran'. Individu dengan preferensi gaya belajar ini lebih senang untuk belajar dan menerima informasi melalui metode ceramah, mendengarkan tutorial yang dijelaskan orang lain, atau melalui diskusi dengan orang lain (Fleming & Mills, 1992). Dalam proses belajar, penting adanya tanya-jawab, hal ini dikarenakan individu dengan preferennsi gaya belajar ini akan lebih baik menerima informasi yang diberikan secara lisan (Fleming, 2014).
Individu dengan tipe gaya belajar ini biasanya akan lebih mudah menerima informasi dengan:
- Melakukan diskusi dengan orang lain.
- Menjelaskan kembali hal yang telah dipahami ke orang lain.
- Mendengarkan penjelasan orang lain secara lisan
- Mengubah informasi yang disajikan secara tertulis atau melalui gambar ke dalam bentuk suara (Fleming, 2014).
3. Tipe Gaya Belajar Read/Write (R).
Individu dengan preferensi gaya belajar ini lebih dapat menyerap dan menerima informasi yang disajikan secara tertulis, oleh karena itu proses membaca dan menulis sangat ditekankan dalam proses belajar (Fleming & Mills, 1992).
Individu dengan tipe gaya belajar ini biasanya akan lebih mudah menerima informasi dengan:
- Membuat list untuk menekankan poin-poin penting.
- Membuat catatan materi.
- Menggunakan kamus dan glossarium.
- Membaca materi tertulis.
- Mengubah informasi yang diberikan secara lisan maupun dalam bentuk gambar ke dalam bentuk tulisan (Fleming, 2014).
4. Tipe Gaya Belajar Kinesthetic (K).
Individu dengan preferensi gaya belajar ini belajar melalui pengalaman, proses latihan, maupun simulasi (Fleming & Mills, 1992). Oleh karena itu penting bagi mereka untuk mencoba langsung ataupun melihat secara langsung hal-hal yang ingin dipelajari. Selain itu, indvidu juga banyak belajar melalui proses trial-and-error, dan studi kasus (Fleming, 2014).
Individu dengan tipe gaya belajar ini biasanya akan lebih mudah menerima informasi dengan:
- Melakukan praktek langsung.
- Belajar melalui studi kasus.
- Menonton video yang menjelaskan mengenai pembelajaran secara langsung.
- Melakukan banyak latihan.
- Belajar melalui kegiatan field trip.
- Belajar dari pengalaman langsung serta proses trial and error (Fleming, 2014).
Pencetus teori gaya belajar VARK adalah oleh Neil Fleming. Neil Fleming merupakan seorang pengamat sistem pendidikan di New Zealand pada tahun 1980-an. Selama kariernya, ia melihat banyak guru-guru dengan performa hebat yang tidak berhasil mengajar muridnya, namun sebaliknya banyak juga guru-guru dengan performa buruk yang dapat dengan berhasil mengajar murid-muridnya. Setelah melakukan banyak penelitian mengenai hal ini, Flaming mendapat kesimpulan bahwa 'kunci'-nya ada pada gaya belajar (Fleming & Baume, 2006).
Seseorang yang belajar dengan mengikuti tipe gaya belajar yang cocok dengannya tentu saja akan dapat lebih maksimal menerima informasi. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengetahui tipe belajar apa yang cocok dengan diri kita. Untuk mengetahui gaya belajar apa yang cocok denganmu, kamu bisa mengisikuesioner ini dan lihat hasilnya.