Seorang sastrawan bernama George Bernard Shaw pernah menulis, 'hanya 2 persen orang berpikir, lalu 3 persen orang berpikir bahwa mereka berpikir, dan 95 persen orang lebih memilih mati ketimbang berpikir'. Sebegitu sulitkah menjadi manusia yang berpikir?
Filsafat yang merupakan induk ilmu pengetahuan berasal dari kata Yunani , filos dan sofia yang artinya kebijaksanaan atau belajar. Di tengah maraknya ujaran kebencian dan hoax di dunia maya, dengan mempelajari filsafat, sebetulnya akan membuat seseorang mampu berpikir lebih rasional, logis, dan objektif ketimbang mengedepankan sisi emosional semata.
Buat kamu yang sekarang lagi kuliah filsafat atau alumni jurusan filsafat harusnya bangga nih. Sebab, orang yang belajar filsafat sudah seyogyanya menjadi tokoh pencetus ide dan perumus kebijakan, bukan bergelut dengan kerja teknis yang mengakibatkan kemandekan dalam menganalisa.
Terbukti, lewat filsafat dan pemikiran kritis mampu menghasilkan tokoh-tokoh dunia yang sukses dalam kariernya masing-masing. Malah sebagian masuk daftar orang terkaya dunia. Siapa saja mereka?
1. Co Founder Paypal, investor, dan libertarian Peter Thiel mendapat gelar sarjana filsafat dari Stanford University.
2. Mantan kandidat presiden partai Republik AS sekaligus mantan CEO Hewlett-Packard Carly Fiorina punya dua gelar sarjana filsafat dan sejarah dari Stanford University. Ia kemudian melanjutkan studi administrasi bisnis di University of Maryland dan manajemen di MIT Sloan School of Management.
3. Pendiri start up Slack bernilai 2 miliar dolar, Stewart Butterfield punya dua gelar sarjana filsafat dari University of Victoria dan Cambridge. Ia mengaku ilmunya itu berguna untuk memperbaiki pola pikir serta memahami perilaku orang.
4. Pendiri situs LinkedIn Reid Hoffman, seorang milyuner mendapat gelar master filsafat dari Oxford University. Sebelumnya, ia bahkan ingin menjadi akademisi, sebelum terjun ke dunia teknologi.
5. Penulis esai mendiang Susan Sontag belajar filsafat di Harvard dan Chicago University sebelum tulisan-tulisannya banyak mengubah pola pikir orang dari mulai isu fotografi hingga AIDS.
6. Raja media, investor, dan pebisnis ulung George Soros mendapat gelar PhD bidang filsafat dari London School of Economics di mana ia banyak belajar dari sang guru Karl Popper. Kekayaannya mencapai 24 miliar dolar.
7. Carl Icahn, seorang pebisnis, investor, dan filantropis dengan kekayaan 20 miliar dolar, mendapat gelar akademik filsafat dari Princeton University. Judul tesisnya pun cukup tajam, The Problem Formulating an Adequate Explication of the Empiricist Criterion of Meaning.