Sekarang ini banyak orang yang ingin membuka bisnis baru sebagai salah satu mata pencaharian. Ketahuilah bahwa membuka sebuah bisnis baru tidaklah mudah. Banyak hal yang perlu dipertimbangkan dan dipikirkan secara matang. Tidak boleh hanya asal membuka bisnis baru tanpa tahu dasar-dasarnya. Oleh karena itu, dasar-dasar untuk membuka bisnis baru akan dibahas di sini.
Startup bisnis di Indonesia menunjukkan sinyal pasar yang baik, bahkan menjanjikan dan menjadi angin segar bagi industri kreatif di Indonesia yang diminati oleh berbagai kalangan, terutama kaum muda. Seperti yang dilansir dalam Shift Indonesia,ciri-ciri perusahaan startup adalah perusahaannya berdiri kurang dari tiga tahun dengan jumlah pegawai kurang dari 20 orang serta pendapatan kurang dari 1 milyar per tahun karena perusahaan tersebut masih dalam tahap pengembangan.
Ada dua hal utama yang dibutuhkan dalam memulai bisnis baru. Yang pertama adalah categorical thinking. Macrae & Bodenhausen dalam Baum, Frese, & Baron (2007) dalam bukunya yang berjudul The Psychology of Entrepreneurship categorical thinking adalah cara berpikir seorang pengusaha yang dibuat berkategori atau terstruktur dan tidak tercampur-campur. Dalam hal ini seorang pengusaha yang ingin membuka bisnis baru dapat melihat dan menemukan perusahaan-perusahaan atau orang-orang yang akan menjadi potential partners dalam mengembangkan usahanya nanti.
Jadi, para startup harus melakukan ini agar pikirannya tidak tercampur, dapat memilah-milah serta memprioritaskan bagian mana yang harus dilakukan terlebih dahulu. Oleh karena itu, pada saat perusahaannya sudah berkembang, pengusaha tersebut sudah terbiasa melakukan hal dengan terstruktur serta tidak mencampurkan satu hal ke hal yang lainnya.
Selain categorical thinking, hal utama lain yang perlu diketahui adalah dynamic capabilities. Dynamic capabilities adalah kemampuan perusahaan menyesuaikan sumber daya mereka untuk menyesuaikan diri dalam lingkungan yang berubah dengan cepat (Teece, Rumelt, Dosi, & Winter dalam Kristinawati & Tjakraatmadja, 2018). Jadi, dynamic capabilities adalah kemampuan pengusaha untuk dapat menyesuaikan diri dengan pasar dan jika ada tuntutan pasar yang berubah maka pengusaha tersebut harus mengikuti pasar tersebut.
Dalam buku The Psychology of Entrepreneurship ada dua cara yang harus dilakukan pengusaha ketika usaha mereka sedang berkembang. Dua cara tersebut adalah strategic market theory dan fokus pada service, yang dapat dilakukan untuk perusahaan yang sedang berkembang.
Strategic market theory, pengusaha harus melihat keadaan pasar dan perusahaan-perusahaan lain yang bergerak di pasar yang sama untuk memikirkan cara membuat masa depan perusahaannya menjadi lebih baik lagi. Yang kedua adalah fokus pada service, ketika perusahaannya sudah berkembang maka permintaan pasar semakin dapat diprediksi sehingga pengusaha harus fokus pada service agar masyarakat tetap menjadi pelanggan setia.
Kedua hal itu membuktikan bahwa jika perusahaannya sudah berkembang harus menyesuaikan diri dengan pasar. Jadi, categorical thinking dan dynamic capabilities memang diperlukan tetapi bukan dalam waktu yang bersamaan dan harus seimbang sehingga tidak betumpang tindih. Categorical thinking diperlukan ketika memulai bisnis dan dynamic capabilities diperlukan ketika perusahaannya sudah berkembang agar stabil.