Dalam rangka aksi nyata kepedulian terhadap Autisme yang diperingati setiap bulan April, Komunitas Sahabat Difabel mengadakan kegiatan Fun Walk Peduli Autisme 2018. Road to Autism Asean Games 2018 Jakarta (29/04).Tahun 2018 adalah tahun keempat diadakannya kegiatan Fun Walk Peduli Autisme.
Autisme adalah kelainan perkembangan sistem saraf pada seseorang, yang kebanyakan diakibatkan oleh faktor hereditas dan kadang-kadang telah dapat dideteksi sejak bayi berusia 6 bulan. Deteksi dan terapi sedini mungkin akan menjadikan si penyandang lebih dapat menyesuaikan dirinya dengan yang normal. Kadang-kadang terapi harus dilakukan seumur hidup, walaupun demikian penyandang Autisme yang cukup cerdas, setelah mendapat terapi Autisme sedini mungkin, seringkali dapat mengikuti Sekolah Umum, menjadi Sarjana dan dapat bekerja memenuhi standar yang dibutuhkan.
Tetapi pemahaman dari rekan selama bersekolah dan rekan dalam bekerja seringkali dibutuhkan, misalnya tidak menyahut atau tidak memandang mata si pembicara ketika diajak berbicara. Karakteristik yang menonjol pada seseorang yang mengidap kelainan ini adalah kesulitan membina hubungan sosial, berkomunikasi secara normal maupun memahami emosi serta perasaan orang lain.
Autisme merupakan salah satu gangguan perkembangan yang merupakan bagian dari gangguan spektrum autisme atau Autism Spectrum Disorders (ASD) dan juga merupakan salah satu dari lima jenis gangguan di bawah payung Gangguan Perkembangan Pervasif atau Pervasive Development Disorder (PDD).
Autisme bukanlah penyakit kejiwaan karena ia merupakan suatu gangguan yang terjadi pada otak sehingga menyebabkan otak tak dapat berfungsi selayaknya otak normal dan hal ini termanifestasi pada perilaku penyandang autisme. Autisme adalah yang terberat di antara PDD.
Gejala-gejala autisme dapat muncul pada anak mulai dari usia tiga puluh bulan sejak kelahiran hingga usia maksimal tiga tahun. Penyandang autisme juga dapat mengalami masalah dalam belajar, komunikasi, dan bahasa. Seseorang dikatakan menyandang autisme apabila mengalami satu atau lebih dari karakteristik berikut, di antaranya kesulitan dalam berinteraksi sosial secara kualitatif, kesulitan dalam berkomunikasi secara kualitatif, menunjukkan perilaku yang repetitif, dan mengalami perkembangan yang terlambat atau tidak normal.
Acara yang diadakan di Car Free Day Jalan Pahlawan dengan start Fun Walk Peduli Autisma di depan Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah melibatkan ratusan orang baik dari panitia, peserta serta voluenteer dari UNIKA, UNNES, UNDIP, UNISSULA dan Semarang Community.
Serangkaian kegiatan ini pun di gelar untuk memeriahkan acara Fun Walk Peduli Autism yang pasti seru banget.
1. Fun Walk.
(Foto : Dok. Pribadi)
(Foto : Dok. Pribadi)
2. Perform bakat oleh penyandang Autisme.
Bagus , penyandang Autisme yang mahir menggesek biola (Foto : Dok. Pak Suwito)
3. Lomba lari untuk penyandang Autisme.
(Foto : Dok. Pribadi)
4. Penampilan puisi/pidato oleh 3 besar lomba baca public speaking.
Penampilan Aji Juara 2 (Foto : Dok. Pak Suwito)
Penampilan Evi, Juara 3 (Foto : Dok. Pak Suwito)
5. Pameran kursi roda bermotor karya penyandang difabel.
Kursi roda listrik karya Didik Sugiyanto, Ketua Komunitas Sahabat Difabel (Foto : Dok. Pribadi)
Kegiatan Fun Walk Peduli Autisma diharapkan terus diadakan tiap tahunnya untuk mensosialisasikan Autisme kepada masyarakat luas. Ada 4A yang harus dilakukan untuk penyandang Autisme sebagai bentuk kepedulian yaitu Awareness, Acceptance, Appreciation, Accomodation.