Kasus rasisme menimpa Serie A Italia pada pertandingan Boxing Day tanggal 26 Desember 2018. Pemain bertahan Napoli asal Senegal, Kalidou Koulibaly, dicemooh oleh fans Inter dengan suara monyet. Peristiwa ini mendapat perhatian dari seluruh dunia, karena terjadi tidak lama setelah kasus rasisme yang menimpa Raheem Sterling di EPL.
Dalam pertandingan yang berakhir dengan kemenangan 1-0 untuk Inter Milan tersebut, Koulibaly mendapat kartu kuning kedua di menit 80 dari wasit Paolo Mazzoleni. Hal ini terjadi saat pemain Napoli mengingatkan wasit bahwa banyak suara menyebut 'monyet' yang melecehkan secara rasial kepada Koulibaly, dan meminta wasit untuk menghentikan permainan. Tapi wasit tetap ngotot untuk melanjutkan permainan dan Koulibaly bertepuk tangan kepadanya dengan maksud menyindir sehingga diberi kartu kuning.
Setelah pertandingan selesai, manajer Carlo Ancelotti berkata bahwa Koulibaly terguncang hatinya karena masalah ini. Dia membela pemainnya dengan berkata bahwa Koulibaly adalah pemain yang sopan tapi seluruh isi stadion memborbardirnya dengan pelecehan. Ancelotti bertekad jika kejadian ini terjadi lagi, Napoli akan meninggalkan pertandingan.
Kapten Inter asal Argentina, Mauro Icardi, terlihat berusaha menghibur Koulibaly yang meninggalkan lapangan. Pemain Napoli lainnya juga terlihat kesal karena wasit tidak mempunyai perasaan padahal kondisi sangat sensitif. Bahkan Federasi Sepak bola Italia, FIGC, tetap memberikan hukuman dilarang tampil 2 pertandingan terhadap Koulibaly setelah mendapat kartu.
Dalam akun twitternya, Koulibaly mengatakan pernyataan maafnya karena Napoli kalah dari Inter dengan gol di menit 92, dan terjadi karena dia meninggalkan lapangan. Gol tersebut mungkin tidak akan terjadi karena Koulibaly adalah salah satu pemain bertahan terbaik di Serie A yang bahkan sedang diincar oleh Manchester United. Koulibaly juga menyatakan bahwa dia bangga dengan warna kulitnya, dan bangga sebagai orang Prancis, Senegal, dan warga Napoli. Dia adalah seorang pria sejati.
Suara dukungan mengalir dari pemain sepak bola dunia terhadapnya. Yang pertama datang dari rekan senegaranya yang bermain untuk Liverpool, Sadio Mane. Dengan tulisan "Je Suis Koulibaly, say no to racism" yang artinya "Saya Adalah Koulibay, katakan tidak kepada rasisme", Sadio Mane berkata bahwa Koulibaly akan mampu menghadapi masalah ini.
Selain Sadio Mane, pemain Juventus asal Portugal, Cristiano Ronaldo juga memberikan dukungan kepada Koulibaly dalam akun instagramnya @Cristiano. CR7 berkata bahwa dia ingin seluruh dunia mendapatkan "pendidikan dan respek" serta berkata "tidak" terhadap rasisme, dan segala penghinaan serta diskriminasi.
Pemain Liverpool lainnya yang berasal dari mesir, Mohamed Salah, ikut memberikan dukungan. Dalam akun twitternya @MoSalah, pemain sayap ini berkata tidak ada tempat untuk rasisme dalam sepak bola, dan di mana pun juga.
Suara-suara menyentuh juga datang dari beberapa pemain Napoli dan pemain lainnya seperti Mauro Icardi, Mario Balotelli, Blaise Matuidi, Dries Mertens, Jorginho serta Arkadiusz Milik. Mereka berusaha menghibur Koulibaly, serta berharap agar penonton bisa bersikap lebih dewasa dan menghapus rasisme di seluruh dunia.
Akun Twitter resmi berbahasa Inggris milik klub Borussia Dortmund, @blackyellow, juga tidak ketinggalan mendukung Koulibaly dengan kuat dan mengutarakan kembali tujuan mereka untuk kampanye anti rasisme dan segala diskriminasi.