Belakangan ini, sosok seorang Penulis Novel, Tere Liye, menjadi perbincangan di media sosial. Ia menjadi viral lantaran status di akun Facebook-nya yang melarang orang-orang untuk memakai quote miliknya. Pernyataan yang dilontarkannya pun termasuk keras.
Banyak yang bertanya-tanya, kenapa Tere Liye bisa berkata keras seperti itu? Apakah kebiasaan sehari-harinya memang seperti itu? Nah, berkaitan dengan hal tersebut, kali ini kita bakalan membedah lebih jauh mengenai fakta-fakta Tere Liye. Seperti apa sih sosok penulis yang satu ini?
1. Tere Liye lahir di pedalaman Sumatra
Penulis novel Hafalan Shalat Delisa ini lahir di wilayah pedalaman Sumatra, tepatnya di Sumatra Selatan. Ia berasal dari keluarga petani.
2. Tere Liye adalah nama pena
Ternyata, Tere Liye adalah sebuah nama pena. Nama sebenarnya dari sosok yang satu ini adalah Darwis.
3. Nama "Tere Liye" diambil dari bahasa India
Mungkin bagi mereka yang awam dengan sosok ini akan mengira bahwa Tere Liye bukanlah berasal dari Indonesia. Nah, sebenarnya nama Tere Liye itu diambil oleh Darwis karena terinspirasi dari film India yang berjudul Veer Zaara. Film tersebut dibintangi oleh Sharukh Khan dan Preity Zinta. Salah satu dari theme song yang terdapat dalam film tersebut berjudul Tere Liye. Dari sanalah inspirasi Darwis untuk menggunakan Tere Liye sebagai nama pena muncul.
4. Tere Liye adalah seorang akuntan
Hal yang cukup mengejutkan adalah bahwa sosok pria 39 tahun ini adalah seorang akuntan, bukan penulis asli. Ia menganggap bahwa menulis adalah hobinya, bukan profesinya. Ia pun masih pergi ke kantor layaknya seorang karyawan pada umumnya.
5. Tere Liye senang memakai pakaian casual
Kalau dilihat dari beberapa foto yang muncul di berbagai media, kita yang melihat pasti sudah bisa menyangka bahwa Tere Liye ini senang sekali menggunakan kaos maupun sweater dengan celana jeans serta kupluk di kesehariannya.
6. Novel Hafalan Shalat Delisa merupakan novel yang belum rampung
Ada fakta mengejutkan lainnya nih. Ternyata, salah satu novel yang cukup populer dari karyanya, yakni Hafalan Shalat Delisa merupakan novel yang belum rampung dibuat. Sebenarnya, ia ingin menceritakan lebih jauh mengenai kehidupan masa remaja Delisa. Namun, karena tidak memiliki ide lagi, ia pun memutuskan untuk mengakhiri novel tersebut tepat di akhir kata yang ke-50.000 dengan tulisan, TAMAT.