Tak ada habisnya membahas hal unik dan aneh dari film kartun legendaris Spongebob. Kamu tahu apa itu 'Chum Bucket'? Bagi para penggemar film kartunSpongebobpasti udah gak asing lagi. Chum Bucketadalah nama restoran sekaligus rumah dari Plankton, sang pesaing abadi dari Tuan Krabs yang menjadi pemilik restoran paling laris se-Bikini Bottom. Tapi yang jadi pertanyaan sejak dulu adalah kenapa Chum Bucket tak bisa selarisKrusty Krab?
Restoran dengan desain berbentuk ember ini jarang banget disatronin warga Bikini Buttom. Konon katanya, asal-usul ember ini adalah ember milik nelayan yang jatuh ke laut lengkap dengan sarung tangan yang masih menempel.Saking sepinya Chun Bucket,menjadikan si Plankton seringkali berusaha mencuri resep rahasia Krabby Pattyagar restorannya bisa laris manis.
Nah, sekarang mari kita ungkap kira-kira apa alasan logis yang menjadikan restoran ini sepi.
1. Menjual makanan tak layak.
Sebenarnya kata 'Chum Bucket' memiliki arti tersendiri yaitu wadah materi hewani seperti daging ikan yang dicincang atau nama kerenya'Umpan ikan'. Nah, jadi si Plankton secara gak langsung malah mengajak dan mendukung kanibalisme di Bikini Buttom yang mayoritas warganya adalah ikan. Membahas soal tampilan makanannya, kamu juga pasti jijik dan gak doyan sama makanan yang dijual Plankton yang mana 'mirip' makanan saja nggak. Makanya banyak pelanggan yang muntah bahkan keracunan sampai koma gara-gara makanan tersebut.
2.Tidak berpikir kreatif.
Sudah ratusan bahkan ribuan kali Plankton berusaha mencuri resep rahasia Krabby Paty. Dia malah melupakan hal terpenting dalam berdagang, yaitu selalu berinovasi dan berpikir kreatif untuk membuat usahanya bisa maju dan berkembang. Padahal dia memiliki teknologi lebih canggih seantero Bikini Buttom. Sayangnya, ia malah menggunakan sumber daya itu hanya untuk sekadar mencuri. Jika plankton bisa fokus berinovasi niscaya usahanya akan laris manis. Hal ini terbukti saat ia merekrut Patrick yang membuat usahanya ramai hanya dengan slogan konyol 'Chum is Fum' walaupun Patrick sudah resign karena gajinya tidak dibayarkan dan otaknya mulai terbakar waktu itu.
3.Tak tahu selera pelanggan.
Warga Bikini Buttom dapat dibilang selera makannya aneh dan gak masuk akal tapi tetap harus enak. Nah, si Plankton ini gak peduli selera pasar dan malah lebih mementingkan seleranya sendiri berdasarkan makanan favoritnya yaitu'Daging Sapi Semu'alias Hologram dan ia pun tak pernah membuat inovasi untuk menggebrak usahanya agar bisa mengikuti persaingan pasar. Menu makanannya dari dulu sampai sekarang tak berubah, apalagi soal rasa yang tak disukai oleh seorangpun.
4.Terlalu pintar.
Jika Plankton tetapkukuhingin mencuri resep dengan cara yang terlalu pintar, maka dia salah besar. Yup, terlalu pintar sehingga si Plankton selalu berpikir rumit dalam usahanya mencuri resep yaitu dengan berbagai robot, ratusan rencana, dan cara-cara super rumit lainnya untuk mendapatkan resep idamannya. Padahal secara logika sederhana saja, ia hanya perlu membayar orang untuk membeli Krabby Paty lalu di ekstrak komposisinya lewat lab super canggih miliknya, maka dia akan mendapatkan resep itu.
Nah, demikian beberapa alasan yang menjadikan restoran Chum Bucket tak pernah laku. Plankton memberikan contoh bahwa seorang pengusaha harus fokus untuk beradaptasi dengan perkembangan dunia pasar, bukanya malah sibuk mencuri resep saingannya. Jika kamu punya pendapat lain, silakan berbagi di sini.