1. Home
  2. ยป
  3. Creator
2 Desember 2020 15:45

Meski punya spirit Natal, 5 film ini sebenarnya bukanlah 'film Natal'

Meski di dalamnya terdapat situasi Natal, secara keseluruhan film-film ini sebenarnya bukan dibuat dengan tujuan sebagai 'film Natal'. Harry Rezqiano

Bulan 12 atau Desember tentu saja identik dengan dua hal: Natal dan Tahun Baru (belakangan di media sering disebut Nataru yang tentu saja merupakan kata gabungan Natal serta Tahun Baru). Kedua event ini merupakan agenda rutin dunia. Natal untuk memperingati hari kelahiran Jesus Christ buat umat Kristen, dan Tahun Baru untuk semua kelompok masyarakat merayakan pergantian tahun. Kedua event menjelang akhir bulan Desember ini selalu ramai dan melibatkan banyak kegiatan, baik itu indoor maupun outdoor. Bergembira, beramai-ramai berkumpul, meniup terompet dan sejenisnya. Namun pada tahun 2020 ini bisa dipastikan kalau suasana Nataru tidak akan sama seperti tahun-tahun sebelumnya.

Pandemi Covid-19 yang belum juga usai menyebabkan kekhawatiran terjangkit virus akibat kerumunan yang tetap besar. Tentu saja mustahil untuk merayakan Natal maupun Tahun Baru dalam suasana menjaga jarak (seperti yang disyaratkan protokol kesehatan masa pandemi) sehingga akhirnya Nataru tahun 2020 dipastikan akan jauh dari situasi meriah dan ramai.


Foto: Good Housekeeping

Karena disarankan untuk menjaga jarak sesuai protokol kesehatan masa pandemi, apa yang bisa dilakukan untuk tetap memeriahkan Natal maupun Tahun Baru? Salah satunya jelas menonton film. Tapi di rumah saja bersama keluarga inti yang terjamin kondisi kesehatannya, alias bukan nonton film di gedung bioskop karena itu sama saja dengan menciptakan kerumunan yang dilarang.

Ada banyak film yang bisa ditonton, mulai dari film yang kental suasana Natal maupun film yang tidak berhubungan dengan Natal. Tapi ada juga kelompok ketiga, yaitu film Natal yang bukan (atau memiliki kesan/suasana) film Natal. Memang di dalamnya ada situasi Natal, namun secara keseluruhan film yang dimaksud sebenarnya bukan dibuat dengan tujuan sebagai film Natal. Seperti apa saja film-film ini?

1. Die Hard. Dibintangi oleh: Bruce Wiliis, Alan Rickman. Sutradara: John McTiernan. Tahun rilis: 1988. Distribusi: 20th Century Fox / Disney.

Foto: Medium

Mustahil untuk tidak menyertakan Die Hard di daftar "film Natal tapi bukan film Natal". Dari sisi genre ini jelas film action. Penuh baku tembak dan baku gebuk. Tapi suasana film digambarkan dalam pesta Natal orang-orang kantoran. Ada ornamen Natal, salju, dan tentu saja Santa Claus.

Screenwriter Die Hard sendiri bilang kalau film ini cocok diletakkan dalam kategori film Natal. Tapi film Natal mana yang punya tagline swearing words seperti di Die Hard ini? Yippie-Kay-Yay Motherf---er!. Die Hard bisa ditonton secara streaming di HBO, Amazon Prime atau YouTube (berbayar).

2. Iron Man 3. Dibintangi oleh: Robert Downey Jr , Gwyneth Paltrow. Sutradara: Shane Black. Tahun rilis: 2013. Distribusi: Disney.

Foto: Time.Com

Iya ini memang film superhero. Tapi Iron Man 3 memiliki suasana Natal yang cukup kental di dalamnya. Bahkan ada musik atau efek suara Natal populer di Iron Man 3 seperti Jingle Bells. Secara teknis tentu saja Iron Man 3 adalah film superhero dari Marvel Cinematic Universe. Tapi dengan situasi Natal di dalamnya, film ini boleh disebut sebagai film Natal yang bukan film Natal. Iron Man 3 bisa ditonton secara streaming di Disney+ Hotstar.

3. Trading Places. Dibintangi oleh: Eddie Murphy, Dan Aykroyd. Sutradara: John Landis. Tahun rilis: 1983. Distribusi: Paramount Pictures.

Foto: Business Insider

Sutradara John Landis mungkin lebih dikenal sebagai sutradara video klip Michael Jackson yang fenomenal: Thriller (1983) dan Black or White (1991). Atau gara-gara kasus tuntutan hukum saat pembuatan film Twilight Zone (1983) yang menyebabkan kematian akibat kecelakaan kerja. Tapi dia juga dikenal karena beberapa kali bekerja sama dengan aktor komedian keren Eddie Murphy termasuk di film Trading Places ini, yang menceritakan tentang dua orang dari strata sosial berbeda bertukar peran/kehidupan harian gara-gara taruhan.

Secara tema film ini memang bukan film Natal (seperti misalnya Home Alone), tapi setting film ada pada saat Natal walau tidak fokus ke sana. Ada banyak situasi komedi berhubungan dengan suasana Natal di film Trading Places, termasuk adegan Santa Claus yang lucu. Trading Places dapat ditonton secara streaming di iTunes, Amazon Prime, atau YouTube (berbayar).

4. Batman Returns. Dibintangi oleh: Michael Keaton, Danny de Vito. Sutradara: Tim Burton. Tahun rilis: 1992. Distribusi: Warner Bros. Pictures.

Foto: Shortlist

Satu lagi film superhero yang secara nggak sengaja bisa dikategorikan sebagai film Natal karena memiliki setting cerita di saat Natal. Bruce Wayne alias Batman harus menghentikan The Penguin, Catwoman sekaligus konglomerat Gotham City Max Shreck dengan rencana jahat mereka di masa malam Natal. Dekorasi Natal dan salju menjadikan film Batman Returns memiliki aura Natal kuat (yang mungkin tidak disengaja) sehingga bisa dikelompokkan ke dalam film Natal walaupun bukan film Natal. Batman Returns dapat ditonton secara streaming di HBO Max, Amazon Prime, YouTube (berbayar).

5. Semua film Harry Potter. Dibintangi oleh: Daniel Radcliffe, Rupert Grint, Emma Watson. Sutradara: Chris Columbus, Alfonso Cuaron, Mike Newell, David Yates. Tahun rilis: 2001-2011. Distribusi: Warner Bros. Pictures.

Foto: Yuyu TV

Saya yakin hampir semua pembaca Brilio.net pernah nonton film-film Harry Potter. Jika kamu perhatikan hampir di setiap film Harry Potter, seperti halnya di novel, memiliki satu situasi yang berhubungan dengan holiday alias Natal. Dan itu terjadi sejak film perdana.

Pengarang Harry Potter (J.K. Rowling) menempatkan situasi Natal sebagai bagian plot cerita tanpa memaksakan situasi Natal sebagai tema utama di cerita-cerita Harry Potter, sehingga film-film Harry Potter tidak dapat disebut sebagai film Natal namun bisa juga disebut sebagai film Natal. Jika diputar pada bulan Desember tentu film-film Harry Potter akan terasa cocok menyambut 25 Desember alias Hari Natal. Semua film-film Harry Poter bisa ditonton melalui streaming di saluran Peacock TV, Amazon Prime, Vudu, YouTube (berbayar).

Film-film ini tidak menjadikan Natal sebagai tema utama (seperti film Natal beneran seperti Home Alone atau Christmas Carol: The Movie dan sejenisnya) namun karena memiliki spirit Natal di dalamnya maka film-film tadi dapat disebut sebagai film Natal yang sebenarnya bukan film Natal. Kamu punya judul favorit dari film seperti ini?

(brl/red)

SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
MOST POPULAR
Today Tags