Masyarakat Indonesia dikejutkan dengan teringkusnya dua artis ibu kota sebagai tersangka pengguna narkoba dalam sepekan. Entah shabu maupun ganja, keduanya sama-sama berbahaya bagi kesehatan. Lantas kenapa mereka masih dengan sadar mengonsumsi benda terlarang tersebut? Dengan alasan mendongkrak performa kerja atau agar lebih rileks dari tekanan, alasan ini tetap tidak dapat dibenarkan.
Beragam faktor yang menyebabkan seseorang terjerat dalam urusan barang haram ini di mana beberapa faktor penting dan krusial harus kita sadari dan kenali benar-benar. Harapannya, kita bisa terhindar dan terlindung dari hal ini.
Nah, berikut ini4 tips agar terhindar dari jerat narkoba.
1. Underpressure.
Tekanan memang selalu ada, dan akan selalu begitu. Itulah jalan bagaimana kita bisa tumbuh menjadi pribadi yang matang dan dewasa. Hidup memang menuntut kita untuk kerja keras, tetapi ketika lelah, ketika jiwa dan raga sudah lemah, jangan memaksakan diri. Istirahat itu perlu, penting, dan manusiawi. Istirahat bukan berarti kita payah. Istirahat itu berarti kita menghargai diri kita sendiri. Jika bukan kita yang menghargai diri kita, maka akankah orang lain menghargainya? Belum tentu.
2. Pertemanan.
Sesungguhnya bisnis 'barang haram' tidak hanya menyasar mereka yang 'berduit', tetapi juga mereka yang 'butuh duit'. Jangan kira hanya kalangan artis saja yang potensial terlibat dalam hal ini, siapapun juga bisa bersinggungan dengan narkotika. Lantas inilah gunanya pertemanan, ketika ada kejanggalan dan kesulitan dalam urusan pekerjaan maupun urusan lain-lain dalam kehidupan sehari-hari, pertemanan yang sehat akan membuat kita tetap berada di iklim yang positif untuk menemukan jalan keluar. Jika ternyata pertemanan kita tidak sehat dan malah mendekatkan kita pada jerat narkotika, sudah tidak perlu banyak pertimbangan, keluar segera dari toxic semacam ini.
3. Stress management.
Jika terlampau banyak masalah dan beban yang menguras energi pikiran dan hati, maka rehatlah sejenak. Hibur diri sendiri atau mencari penghiburan dari orang lain dengan cara meluangkan waktu untuk hobi, berolahraga, piknik, atau bisa juga dengan curhat kepada orang yang terpercaya. Lepaskan penat sejenak. Ingat, narkotika bukan pilihan. Jika berbagai cara sudah ditempuh untuk meredam stres tetapi tetap tidak membuahkan hasil positif, mungkin ini saatnya untuk mendapatkan sesi konseling kepada yang profesional. Pergi konsultasi bukan berarti sakit jiwa.
4. Tubuh yang sehat.
Mengonsumsi asupan nutrisi yang cukup, tidur berkualitas, dan berolahraga secara rutin adalah kunci tubuh yang sehat. Di dalam tubuh yang sehat ada jiwa yang kuat. Jika jiwa kita kuat, niscaya kita bisa membentengi diri dari godaan jalan instan bisnis 'barang haram'. Kenali batasan diri, jangan memforsir tubuh walaupun masih muda. Jika diberi umur panjang, tentu kita ingin tetap sehat di usia tua, kan?
Kira-kira itulah faktor-faktor yang berpengaruh kuat pada keteguhan kita menghindari jerat narkotika. Jangan sesekali mendekati atau mencoba karena banyak hal bisa kita karyakan tanpa narkoba. Banyak juga yang ingin kita bahagia apa adanya, jangan kecewakan mereka yang menyayangi kita.