Lombok International Airport (LIA) menjadi pintu masuk wisatawan mancanegara dengan pertumbuhan tertinggi ke-2 untuk wilayah kerja Angkasa Pura I pada 2017 dengan pertumbuhan sebesar 35%.
Lombok berada satu peringkat di bawah Sam Ratulangi, Manado yang mencapai pertumbuhan hingga 94% untuk wisatawan asing yang masuk.
Berdasarkan data Angkasa Pura I, jumlah kedatangan wisatawan asing melalui pintu masuk LIA sejak 2015 hingga 2017 berturut-turut adalah 70.350 orang, 91.102 orang, dan 123.388 orang.
Direktur Pemasaran dan Pelayanan PT Angkasa Pura I (Persero) Devi Suradji mengatakan NTB bisa mencapai 205% dari target wisatawan mancanegara yang diberikan pada tahun lalu.
"Targetnya itu sekitar 60.000 dan di sini bisa realisasi sampai lebih dari 123 ribu. Artinya sudah achive 205% untuk wismannya," ujar Devi di Mataram, Kamis (5/4/2018).
Devi menambahkan, Lombok bisa menjadi alternatif pintu masuk untuk wilayah lain yang ada di Indonesia Timur. Lalu lintas penumpang domestik dan internasional di LIA pada 2017 mencapai 3,58 juta penumpang atau tumbuh 4,92% jika dibandingkan pada tahun sebelumnya sebanyak 3,42 juta penumpang.
Trafik penumpang internasional di LIA pada 2017 tercatat sebanyak 310.712 penumpang atau meningkat 17,40% jika dibandingkan pada tahun sebelumnya yang mencapai 246.666 penumpang. Sedangkan penumpang domestik pada 2017 tercatat mencapai 3,14 juta penumpang atau meningkat 3,67%.
General Manager LIA I Gusti Ngurah Ardita mengatakan salah satu program yang ditawarkan kepada maskapai penerbangan untuk meningkatkan trafik pesawat, baik domestik dan internasional dari dan menuju Lombok, yaitu dengan memberikan insentif landing fee sebesar 50% selama 6 bulan serta free biaya promosi di bandara selama 1 bulan untuk menstimulus maskapai agar mau membuka rute baru.
"Tercatat 37.684 pergerakan pesawat, tumbuh 2,01% jika dibandingkan pada tahun sebelumnya yang mencapai 36,943 pergerakan pesawat baik domestik maupun internasional," ujar Ardita.
Meskipun wisatawan mancanegara yang masuk melalui LIA meningkat cukup signifikan pada tahun lalu, pekerjaan rumah masih belum sepenuhnya terselesaikan.
Ketua Association of the Indonesian Tours and Travel Agencies (ASITA) NTB Dewanto Umbu menilai penerbangan langsung dari dan menuju ke Lombok masih minim. Saat ini, dari LIA hanya tersedia dua penerbangan langsung menuju Singapura dan Kuala Lumpur.
"Salah satu kendala untuk meningkatkan wisman ini adalah masih minimnya penerbangan langsung dari luar ke sini. Untuk itu perlu di dorong agar maskapai bisa berkolaborasi untuk menjawab hal ini," ujar Umbu.
Hal senada juga disampaikan Kepala Dinas Pariwisata NTB Lalu M. Faozal. Menurutnya NTB sudah siap untuk menerima kedatangan wisatawan. Kebutuhan seperti infrastruktur dan destinasi wisata telah dibenahi.
"Okupansi hotel kita sehat 70%-80%, progress Mandalika baik fisik maupun investasi juga oke. Konektivitaslah yang saat ini harus kita kejar," ujarnya.