Siapa sangka eco-plastic buatan pemuda asal Bali menjadi salah satu solusi untuk mengurangi kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh sampah plastik di Indonesia dan dunia.Adalah Kevin Kumala, pemuda asal Bali yang cukup dikejutkan dengan kondisi pantai di Bali yang sebelumnya dikenal dengan keindahannya sekarang tercemar dengan sampah. Hal ini Kevin rasakan setelah ia menyelesaikan pendidikannya di Amerika Serikat pada 2009.
Menurutnya, sampah yang mengotori pantai dan laut Bali cukup mengganggunya yang hobi surfing dan diving.Mengutip dari hasil wawancara dengan merdeka.com, Kevin menyatakan bahwa Bali adalah pulau yang hangat surgawi pada tahun 90-an, Kuta Beach dengan pasir putih, ombak jernih, lautan jernih. Namun berbeda saat ia pulang di tahun 2009.
Selama tiga tahun Kevin dan rekan tim R&D melakukan riset terhitung sejak 2010. Untuk menemukan bahan pembuat eco-plastic yang pas dan murah, Kevin dan rekannya melakukan percobaan dengan menggunakan jagung, kedelai, hingga singkong.
Selama meriset komoditas nabati yang mudah didapat di Indonesia dan harga yang terjangkau, Kevin dan rekannya memutuskan untuk menggunakan singkong karena produksi singkong pada 2015 mencapai 24 juta ton per tahunnya.
Eco-plastic yang Kevin ciptakan bersama 7 rekan R&D-nya mendunia karena mendapat sorotan media asing seperti CNN, BBC, dan beberapa media besar lainnya.
Hingga saat ini customer eco-plastic buatan Kevin sebanyak 80% berasal dari luar negeri karena apresiasi bioplastiknya justru lebih besar diperoleh dari negara asing.
Kevin menjamin plastiknya aman karena ia pernah meminum plastik yang larut dalam air. Selain itu eco-plastic juga mampu hancur setelah 90 hari di dalam tanah dan bisa bermanfaat sebagai kompos bagi tanaman.