Seorang pengawal pribadi Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud, Mayor Jenderal Abdelaziz al-Fagham tewas tertembak. Bukan saat melaksanakan tugas, kejadian itu terjadi saat korban berada di rumah seorang temannya di Jeddah.
Saudi Press Agency (SPA) dilansir dari AFP, memberitakan Fagham sedang mengunjungi rumah temannya di Jeddah pada Sabtu malam (28/9/2019). Tidak lama kemudian, datang seorang lelaki bernama Mamdouh bin Meshaal Al Ali yang merupakan kenalan korban. Keduanya sempat terlibat pembicaraan yang menyangkut masalah pribadi dan berujung pertengkaran. Setelah itu, Ali meninggalkan rumah tersebut namun kembali lagi dengan membawa senjata.
Pelaku Ali menembak Fagham dan orang-orang yang berada di lokasi, korban tembakan termasuk saudara sang pemilik rumah dan seorang pekerja asal Filipina. Polisi datang dan mengepung Ali, tapi pelaku tidak mau menyerahkan diri. Terjadilah baku tembak antara pelaku dan polisi.
Pada kejadian itu, lima petugas polisi terkena luka tembak dan pelaku akhirnya ditembak mati. Rumah tempat berlangsungnya peristiwa itu berlokasi di Distrik Shatee, berjarak beberapa kilometer di utara istana kerajaan tempat sang Raja biasa menghabiskan musim panas. Pihak polisi melakukan penyelidikan atas kasus ini.
Para korban tembakan dilarikan ke rumah sakit, namun nyawa Fagham tak tertolong. Dia meninggal dalam perjalanan ke rumah sakit pada Sabtu malam (28/9/2019) di kota Jeddah barat.
Mayor Jenderal Abdelaziz al-Fagham semasa hidupnya pernah menjadi pengawal Raja Abdullah sebelum mengabdikan diri pada Raja Salman. Setia menjadi pengawal pribadi raja, dia dijuluki sebagai Malaikat Pelindung Sang Penguasa Saudi. Kini, sang malaikat telah tiada. Peristiwa ini meninggalkan duka bagi rakyat Arab Saudi, banyak dari mereka menyampaikan belasungkawa melalui media sosial atas kepergiannya.
Jenazah Fagham dimakamkan pada Minggu malam (29/9/2019) di lokasi yang tak jauh dari Masjidil Haram, Mekah, Arab Saudi.