Virus Corona atau COVID-19 merupakan kumpulan virus yang bisa menginfeksi sistem pernapasan. Kebanyakan kasus yang terjadi, virus ini hanya menyebabkan infeksi pernapasan ringan, seperti flu. Namun virus ini juga bisa menyebabkan infeksi pernapasan berat seperti pneumonia, Middle-East Respiratory Syndrome (MERS), dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).
Memang virus ini terbilang masih baru, tetapi telah banyak menelan korban. Menurut data Coronavirus COVID-19 Global Cases by Johns Hopkins CSSE sampai pada Selasa (3/3/2020), jumlah korban meninggal akibat virus Corona sebanyak 3.117 dan yang berhasil pulih sebanyak 47.995 orang.
Hingga kini, virus COVID-19 terus menyebar ke seluruh dunia, juga dibarengi dengan informasi yang salah. Banyak kesalahpahaman masyarakat mengenai virus ini. Kamu perlu mengetahui informasi yang benar terkait virus Corona melalui sumber terpercaya seperti WHO, Kementerian Kesehatan, instansi resmi pemerintahan, serta informasi terpercaya lainnya.
Berikut ini 13 mitos dan fakta mengenai virus Corona yang penting untuk kamu ketahui.
1. Apakah hand dryer efektif membunuh virus Corona?
Sumber: who.int
Tidak. Pengering tangan atau hand dryer tidak efektif membunuh virus Corona. Agar terlindungi dari virus Corona, kamu harus sering membersihkan tangan dengan produk hand sanitizer berbasis alkohol atau mencucinya dengan sabun dan air. Setelah itu, keringkan tangan dengan tisu atau hand dryer.
2. Apakah lampu ultraviolet mampu membunuh virus Corona?
Sumber: who.int
Big no! Malah sebaliknya, lampu ultraviolet tidak boleh digunakan untuk mensterilkan tangan atau area kulit lainnya karena radiasi UV dapat menyebabkan iritasi dan menimbulkan gangguan pada kulit.
3. Seberapa efektif thermal scanner dalam mendeteksi orang yang terinfeksi virus Corona?
Sumber: who.int
Thermal scanner atau perangkat pemindah panas yang banyak digunakan di bandara, stasiun, terminal, dan tempat umum lainnya memang mampu mendeteksi demam (mereka yang memiliki suhu tubuh lebih tinggi daripada normal) akibat terinfeksi virus Corona. Sayangnya, perangkat ini tidak dapat mendeteksi orang yang terinfeksi tetapi belum mengalami demam. Hal ini dikarenakan durasi yang dibutuhkan untuk seseorang yang terinfeksi sampai jatuh sakit dan mengalami demam setidaknya antara 2-10 hari.
4. Apakah dengan menyemprotkan alkohol atau klorin ke seluruh tubuh dapat membunuh virus Corona?
Sumber: who.int
Jawabannya tidak. Menyemprotkan alkohol atau klorin ke seluruh tubuh tidak akan membunuh virus yang telah masuk ke dalam tubuh. Malah sebaliknya, dengan menyemprotkan zat-zat semacam itu bisa berbahaya untuk pakaian atau area seperti mata dan mulut. Kamu perlu tahu jika alkohol dan klorin dapat berguna untuk mendisinfeksi permukaan, tetapi perlu digunakan di bawah rekomendasi yang tepat dengan melakukan konsultasi kepada tenaga medis profesional.
5. Aman nggak sih menerima surat atau paket dari Cina?
Sumber: who.int
Yes, it safe guys. Orang yang menerima paket dari Cina tidak berisiko tertular virus Corona. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh WHO, virus Corona tidak mampu bertahan lama pada objek, seperti surat atau paket. So, kamu nggak perlu ragu lagi untuk menerima paket dari Cina ya!
6. Apakah hewan peliharaan di rumah dapat menyebarkan virus Corona?
Sumber: who.int
Saat ini, memang tidak ada bukti yang mampu menunjukkan bahwa hewan peliharaan seperti anjing atau kucing dapat terinfeksi virus Corona. Namun, sebaiknya kamu melakukan pencegahan dengan mencuci tangan menggunakan sabun dan air setelah melakukan kontak dengan hewan peliharaan. Ini mampu melindungimu dari berbagai bakteri umum seperti E.coli dan Salmonella yang dapat berpindah dari hewan peliharaan ke manusia.
7. Apakah vaksin pneumonia dapat melindungimu dari virus Corona?
Sumber: who.int
Jawabannya tidak. Vaksin terhadap pneumonia, seperti vaksin pneumokokus dan vaksin Haemophilus influenza tipe B (Hib), tidak dapat memberikan perlindungan terhadap virus Corona. Virus Corona merupakan virus yang dapat dibilang sangat baru dan berbeda sehingga membutuhkan vaksin tersendiri. Meskipun vaksin ini tidak efektif terhadap virus Corona, vaksinasi terhadap penyakit pernapasan sangat dianjurkan untuk melindungi kesehatanmu.
8. Apakah secara rutin membilas hidung dengan saline dapat membantu mencegah terinfeksi virus Corona?
Sumber: who.int
Jawabannya tidak. Tidak ada bukti bahwa mencuci hidung dengan garam secara teratur dapat melindungi seseorang dari infeksi virus Corona. Ada sedikit bukti yang menunjukkan mencuci hidung dengan garam secara teratur dapat membantu orang pulih lebih cepat dari flu biasa. Namun, membilas hidung secara teratur belum terbukti mencegah infeksi pernapasan maupun terhindar dari virus Corona.
9. Apakah makan bawang putih dapat membantu mencegah terinfeksi virus Corona?
Sumber: who.int
Bawang putih merupakan makanan sehat dan memiliki beberapa sifat antimikroba. Sayangnya, tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa dengan memakan bawang putih dapat melindungi seseorang agar tidak terjangkit virus Corona.
10. Apakah memakai minyak wijen menghalangi virus Corona menyerang tubuh?
Sumber: who.int
Jawabannya tidak. Minyak wijen tidak dapat membunuh virus Corona. Ada beberapa disinfektan kimia yang dapat membunuh virus Corona di permukaan. Misalnya, disinfektan berbasis pemutih atau klorin, baik pelarut, etanol 75%, asam perasetat dan kloroform. Namun disinfektan tersebut sedikit atau bahkan tidak ada dampaknya pada virus jika kamu menaruhnya di kulit atau di bawah hidung. Bahkan bisa berbahaya jika menggunakan bahan kimia tersebut di area kulit.
11. Apakah virus Corona lebih rentan menyerang orang yang lebih tua, atau orang yang lebih muda?
Sumber: who.int
Semua orang dari segala usia dapat terinfeksi virus Corona. Namun, orang lanjut usia atau orang dengan kondisi medis seperti asma, diabetes, dan penyakit jantung memang lebih rentan terhadap virus ini. WHO menyarankan agar terlindungi diri dari virus Corona untuk selalu menjaga kesehatan serta sanitasi pribadi dan orang-orang sekitarmu.
12. Apakah antibiotik efektif dalam mencegah dan mengobati virus Corona?
Sumber: who.int
Tidak, antibiotik tidak bekerja melawan virus, hanya bakteri. Oleh karena itu, antibiotik tidak boleh digunakan sebagai sarana pencegahan atau pengobatan. Namun, apabila seseorang terjangkit virus Corona dan dirawat di rumah sakit, mungkin akan diberikan antibiotik untuk mencegah terjadinya koinfeksi bakteri.
13. Apakah ada obat khusus untuk mencegah atau mengobati virus Corona?
Sumber: who.int
Sampai saat ini, tidak ada obat khusus yang disarankan untuk mencegah atau mengobati virus Corona. Apabila sesorang terinfeksi virus ini harus menerima perawatan yang tepat serta intensif untuk meredakan dan mengobati gejala.