Mengidap flu mungkin dianggap biasa di kalangan masyarakat Indonesia. Tetapi tahukah kamu bahwa mengidap flu saat hamil dapat menimbulkan masalah kesehatan yang cukup serius? Bahkan ketika kamu memiliki kesehatan yang baik sekalipun, perubahan pada sistem imun, fungsi jantung dan paru-paru pada masa kehamilan, meningkatkan risiko gejala akut penyakit flu. Seperti dilansir cdc.gov, wanita hamil atau wanita dua minggu setelah melahirkan memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami gejala flu serius, bahkan sampai memerlukan rawat inap.
Lalu, bagaimana cara terbaik untuk mencegah flu pada masa kehamilan? Jawabannya adalah dengan vaksin flu.
Ketika mendapatkan vaksin flu, tubuh akan membuat antibodi untuk melawan virus flu yang menyerang.Antibodi juga tersalurkan pada janin yang sedang berkembang dan dapat melindunginya selama beberapa bulan setelah kelahiran. Hal ini menjadi sangat penting karena tidak ada vaksin flu yang aman untuk bayi di bawah usia 6 bulan. Bila bayi mengidap flu, tentunya juga akan rewel dan tidak ada obat flu yang 100% aman bagi bayi. Bila kamu menyusui, antibodi flu juga dapat disalurkan melalui ASI sehingga tetap direkomendasikan bagi ibu menyusui.
Lantas, bagaimana dengan keamanannya?
Vaksin flu memiliki keamanan yang baik bagi wanita hamil dan menyusui, didukung dengan banyak bukti ilmiah sehingga dapat diberikan pada sepanjang masa kehamilan. Efek samping yang mungkin muncul pun tergolong ringan dan bersifat umum (terjadi juga pada vaksinasi yang lain), seperti kemerahan dan sedikit bengkak pada area suntikan, nyeri kepala ringan, atau tubuh terasa lelah.
Bila terlanjur terserang flu saat hamil dan menyusui, segera konsultasikan dengan dokter keluargamu. Jangan mudah mengonsumsi obat-obatan meskipun obatnya tergolong obat yang umum atau Over the Counter (OTC), karena beberapa obat yang tergolong umum pun memerlukan petunjuk khusus untuk dikonsumsi wanita hamil dan menyusui.
Akhir kata, sehat selalu dan semoga kehamilan serta persalinan kamu lancar!