Pet Sematary adalah film yang diadaptasi dari karya novel Stephen King yang ditulis pada tahun 1983 dan pertama kali diangkat ke layar lebar pada tahun 1989.20 tahun kemudian film ini kembali ditampilkan dengan pemain-pemain baru, di antaranya ada Jason Clarke, John Lithgow, Amy Seimetz, Jete Laurence, dan Lucas Lavoie.
Film ini tayang di bioskop pada 5 April 2019 lalu, dengan rate 17+. Film ini diproduseri oleh Lorenzo di Bonaventura, dan disutradarai oleh Kevin Klsch dan Dennis Widmyer. Sedangkan penulis skenarionya ditulis oleh tiga orang yaitu Jeff Buhler, David Kajganich, dan Matt Greenberg.
Sinopsis.
Film ini menceritakan tentang dr. Louis Creed dan keluarganya yang pindah dari Boston ke kota kecil di Maine. Ketika pindah, anaknya yang bernama Ellie Creed (Jete Laurence) tidak sengaja menemukan makam misterius yang tersembunyi di dalam hutan dekat rumah mereka. Kemudian suatu peristiwa terjadi, di mana kucing mereka mati dan dimakamkan di makam misterius itu. Lalu serangkaian peristiwa menakutkan pun terjadi.
Spoiler talk.
Film ini diawali dengan adegan sebuah rumah yang terdapat jejak noda darah di sekitarnya, yang kemudian adegan beralih ke kehangatan keluarga Creed yang sedang berada di dalam mobil untuk menuju rumah barunya. Jika kamu perhatikan, adegan seperti ini juga ditemui di beberapa film horor lainnya, sebut saja US (2019), The Shinning (1980), dan juga Evil Dead (2013).
Kemudiankejadian mengerikan dimulai, dari kucing kesayangan Ellie yang mati. Lalu Jud (tetangga Creed) yang merasa kasihan dan sudah menganggap Ellie sebagai cucunya pun memberikan sebuah rahasia. Kucing itu dimakamkan di makam misterius, di mana banyak sekali topeng-topeng hewan, yang tentunya membuat Louis (Jason Clarke) bertanya-tanya.
Louis yang selalu berpikir rasional menjadi mendadak gila ketika ia menemui bahwa kucing mereka tiba-tiba saja kembali hidup. Namun tingkah kucing itu tidak seperti sebelumnya, kucing itu berubah seperti iblis. Jud yang mengetahui hal itu menyuruh Louis untuk membunuhnya, namun karena sikap tidak tega yang mendominasi diri Louis, ia hanya menelantarkan kucing itu.
Kucing itu kemudian kembali datang ke rumah mereka yang membuat nyawa Ellie terenggut karena tertabrak truk di mana dari awal cerita truk bar-bar ini sudah sering muncul. Istri Louis yang merasa terpukul dengan kepergian Ellie pun diajak untuk tinggal sementara bersama orang tuanya, dan Louis tinggal di rumah sendirian, yang kemudian membuat kekacauan.
Louis memasukkan obat tidur pada minuman Jud ketika mereka sedang asik bercerita, dan kemudian menggali kuburan Ellie, lalu dipindahkan ke makam terlarang itu. Esoknya, Louis mendapati Ellie berada di dalam rumah dengan wajah yang seperti zombie, lalu Louis membersihkan seluruh badan Ellie. Louis mendapati Ellie yang sedang bermain ballet, di mana ini adalah kesenangan Ellie, namun tarian balletnya heboh dan membuat semua barang-barang di dalam rumah berantakan.
Kemudian, istrinya yang merasa bersalah karena meninggalkan Louis pun menuju ke rumah bersama anak keduanya. Di lain sisi, Ellie membunuh Jud dengan tampilan yang menyerupai mendiang isteri Jud. Louis yang mengira Ellie menghilang kemudian mencari Ellie.
Sementara di rumah, isteri Louis terkejut dengan kehadiran Ellie yang begitu menyeramkan. Kemudian Ellie membunuh ibunya sementara adiknya dapat diselamatkan karena Louis yang datang ke rumah tepat waktu. Louis mengurung anak keduanya di dalam mobil yang kemudian adegan berpindah ke kuburan terkutuk itu. Louis mencegah agar isterinya tidak bangkit seperti Ellie, namun dia terlambat, istrinya bangkit dan kemudian bersama dengan Ellie ia membunuh Louis.
Cerita diakhiri dengan mereka menuju rumah, dan terdapat anak kedua keluarga Creed masih berada di dalam mobil. Lalu film pun tamat.
Ini adalah salah satu contoh film remake dengan formula yang lebih baik. Namun jika kamu merasa film pertama lebih berkesan dari remake-nya pun tidak masalah. Biar bagaimanapun, film Pet Sematary yang baru ini berdiri sendiri, yaitu dengan sebuah horor yang mencekam dari awal alur, penampilan karakter yang lebih kuat dan emosi yang dibangun, malapetaka yang terlihat terus meningkat dari awal sampai akhir film.
Untuk visualisasi dalam film ini sangat menggambarkan karya dari Stephen King lainnya dan terdapat gabungan dari gambaran visualisasi dari film yang lain seperti IT (2017), The Mist (2007), dan Geralds Game (2017).