Membicarakan hal yang berbau porno merupakan hal tabu.Namun, nyatanya video porno memiliki penggemarnya tersendiri, terutama kalangan remaja yang memang memiliki rasa ingin tahu tinggi. Tak hanya remaja, orang dewasa pun juga ada yang menikmati video syur tersebut. Hal tersebut menjadi pertanyaan mengenai alasan sebenarnya mengapa video porno digemari oleh sebagian orang, serta dampak apa yang dapat ditimbulkan dari menonton video porno.
Studi terbaru yang dilakukan Robert Weiss, Wakil Presiden Senior Pengembangan Klinik Nasional Element Behavioral Health, yang dilansir dari psychologytoday.com, mengungkapkan jika penggunaan pornografi sejauh ini merupakan aktivitas seksual online paling umum untuk laki-laki dewasa, yang diikuti oleh 99% dari 434 peserta penelitian.
Seseorang yang terlibat dalam aktivitas menonton video syur tersebut dipicu karena keinginan untuk mengatur emosi yang tidak stabil dengan 73,8 persen pengguna berharap untuk mengurangistres, 70,8 persen mencoba untuk meredakan kebosanan, dan 53 persen ingin melupakan masalah sehari-hari mereka. Namun, beberapa orang memiliki alasan sendiri terkait mengapa mereka menyukai video porno tersebut, seperti mencari kepuasan seksual, meningkatkan gairah dll. Namun, nyatanya perilaku menonton video porno juga dapat menimbulkan efek negatif yang berbahaya.
Peneliti Love, Laier, Brand, Hatch, dan Hajela (2015) melakukan dan menerbitkan ulasan dari beberapa penelitian yang mengeksplorasi ilmu saraf pornografi internet.Apa yang mereka temukan dan laporkan sangat menarik.Studi yang meneliti hasil neuroimaging, subjek yang sering melihat pornografi di internet menunjukkan aktivasi wilayah otak yang mirip dengan ketagihan dan reaksi kecanduan alkohol, kokain, dan nikotin.
Selain itu seperti yang di lansir antaranews.com, ahli psikologi serta yang menjabat sebagai kepala Pusat Pengabdian Pada Masyarakat Universitas Mercu Buana, di Jakarta, Dra Inge Hutagalung, mengatakan jika pornografi memiliki dampak negatif serius karena dapat merusak lima bagian otak manusia, terutama prefrontal cortex yang terletak pada bagian otak yang bertanggung jawab untuk logika akan cacat karena melakukan stimulasi berlebihan tanpa saringan lantaran otak hanya mencari kesenangan tanpa ada konsekuensi.
Iajuga mengatakan jika kerusakan bagian otak akibat pornografi itu akan mengakibatkan seseorang mudah kebosanan, merasa sendiri, marah, tertekan, dan lelah.Selain itu, dampak yang paling mengkhawatirkan adalah penurunan prestasi akademik dan kemampuan belajar serta berkurangnya kemampuan seseorang dalam mengambil keputusan.
Dengan demikian, studi-studi ini memberikan bukti yang mendalam bahwa penggunaan pornografi yang kompulsif dan konsisten berpotensi sama kuatnya dengan penggunaan narkoba.