Setiap orang memiliki cara yang berbeda dalam mengekspresikan perasaanya kepada orang yang dicintainya. Ada yang suka memberikan hadiah, mengajak jalan-jalan, hingga merangkai kata-kata menjadi puisi romantis yang membuat orang yang menerimanya merasa istimewa dan benar-benar dicintai.
Berbicara tentang puisi, memang tidak semua orang memiliki bakat untuk membuatnya. Meski hanya berupa kata-kata, membuat puisi bukanlah hal yang mudah. Diperlukan kreativitas dan imajinasi yang tinggi serta perbendaharaan kata yang kaya agar seseorang mampu bermain kata-kata dalam membuat sebuah puisi.
Kita mengenal banyak tokoh-tokoh hebat pada zaman dahulu yang selain melukiskan sejarah dengan pencapaian dan keahlian di bidang tertentu, juga mahir dalam membuat bait-bait syair yang indah serta memiliki makna yang dalam. Salah satu tokoh tersebut adalah Sulaiman Al-Qanuni.
Sulaiman Al-Qanuni merupakan sultan kesepuluh dari kerajaan Islam Utsmaniyah Turki yang memimpin selama 46 tahun, yakni mulai tahun 1520 hingga wafatnya pada tahun 1566. Dunia mengenang sosoknya sebagai salah satu pemimpin Utsmani yang banyak membawa kemajuan bagi dinastinya dengan menaklukkan banyak wilayah di Asia dan Eropa, memenangkan banyak peperangan, serta meningkatkan kesejahteraan rakyatnya.
Seperti Selim I, Mehmed II, Ahmed I, serta beberapa Sultan Utsmaniyah lainnya, Sulaiman Al-Qanuni juga masyhur dengan karya-karya puisi dan sajak yang dituliskannya. Dikisahkan dalam sejarah bahwa ia telah menuangkan suka dukanya memimpin kerajaan, menghadapi musuh, serta rasa cintanya ke dalam bait-bait puisi.
Salah satu puisinya yang paling terkenal adalah yang ia tulis untuk kekasih serta permaisurinya, Roxelana, atau yang juga kita kenal dengan nama Hurrem Sultan. Roxelana merupakan wanita yang paling dikasihinya karena kecantikannya yang memikat hati sang Sultan. Ia telah melahirkan lima orang anak, yaitu empat pangeran dan satu putri. Hal ini membuat Roxelana memiliki kedudukan yang tinggi di harem Istana Topkapi.
Dalam mengekspresikan cintanya kepada sang permaisuri, Sulaiman kerap melantunkan sajak sajak dengan susunan kata yang menyentuh hati dan bikin baper. Begitu pula sebaliknya, Roxelana pun sering kali membalas sajak-sajak Sulaiman dengan kata-katanya yang tak kalah romantis. Penasaran bagaimana puisi romantis Sulaiman untuk Roxelana? Simak bait-bait terjemahannya di bawah ini, dijamin bikin baper.
Tahta relungku yang sepi, kesejahteraanku, cintaku, cahaya bulanku, sahabatku yang paling tulus, orang kepercayaanku, keberadaanku, Sultanaku, yang paling cantik di antara yang cantik
Hidupku, alasan hidupku, surgaku, arak Kausar-ku, musim semiku, wajah riang cintaku, hari cerahku, makna hari-hariku, kekasihku bagai gambar yang tersulam di hatiku, daun yang tertawa
Sumber kebahagiaanku, rasa dalam diriku, dewan hiburanku, cahayaku yang terang benerang, jerukku, delimaku, cahaya yang menyinari ruang pribadiku.
Tumbuhanku, manisku, harta karunku, kekasihku yang tak pernah tersentuh dan tak ternilai di alam ini, raja Mesir di hatiku, dewiku, Yusufku, arti keberadaanku, satu-satunya yang tidak membuatku menderita di dunia ini
Istanbulku, Kahramanku, bumi Anatoliaku, Badakhshanku, Baghdad, dan Khorasanku, kekasihku yang lebih berharga daripada kota Roma dan seisinya...
Wanitaku yang memiliki rambut indah, cintaku dengan alis yang tajam, cintaku dengan mata yang penuh dengan kenakalan, aku kesakitan...
Jika aku mati, maka kaulah penyebabnya. Karena kau yang telah masuk ke dalam darahku dan menyiksaku, tolong aku, wahai kekasih non-Muslimku...
Di depan pintumu, aku terus-menerus berjaga dan memujamu, seakan-akan memujimu selalu menjadi sebuah kewajiban bagiku, aku akan selalu menyanyikan pujianmu...
Aku, pencintadengan hati yang tersiksa, Muhibbidengan matayang bercucuran air mata, aku bahagia.