Roger Federer secara dramatis lolos ke babak final Wimbledon 2019 setelah menyingkirkan seterunya, Rafael Nadal di babak semi final yang digelar Jumat, 12 Juli 2019. Pertarungan antara Roger Federer dan Rafael Nadal berjalan dengan menarik sejak set pertama berlangsung.
Sore itu matahari di Centre Court Arena sangat terik. Ratusan penonton yang memadati tribun lapangan sudah tak sabar untuk menyaksikan pertandingan klasik ini. Roger Federer dan Rafael Nadal adalah petenis terbaik di dunia. Roger Federer adalah unggulan pertama di Wimbledon 2019, sementara Rafael Nadal adalah unggulan ketiga. Sedangkan unggulan kedua disandang oleh petenis Serbia, Novak Djokovic yang di semi final lainnya bertarung melawan Roberto Bautista Agut.
Roger Federer dan Rafael Nadal terakhir berhadapan di Wimbledon tahun 2008. Kala itu keduanya bertemu di partai final, dan Nadal secara meyakinkan mengalahkan sang rival. Kemenangan Nadal saat itu sekaligus membalas kekalahan yang dialaminya sepanjang dua tahun berturut-turut oleh lawan yang sama dan di ajang yang sama tahun 2006 dan 2007.
Perlu 11 tahun bagi keduanya untuk bertemu kembali di turnamen tenis terbaik dunia tersebut. Legenda tenis dunia, John McEnroe pernah mengatakan bahwa pertandingan antara Federer melawan Nadal di final Wimbledon 2008 saat itu adalah pertandingan tenis terbaik yang ia saksikan selama hidupnya. Sebuah pertarungan antara dua petenis muda potensial dunia yang saling hajar di kejuaraan terbaik dunia.
John McEnroe mengaku sangat beruntung pernah menghadapi legenda tenis dunia asal Swedia, Bjorg. Namun pertarungan antara Roger Federer dan Rafael Nadal di Wimbledon 2008 adalah pertandingan yang sangat mengesankannya.
Sebelum partai semi final Wimbledon 2019 ini berlangsung, Rusedski memberikan prediksi bahwa Rafael Nadal akan memenangkan pertarungan. Hal itu karena sepanjang tahun ini permainan Roger Federer mengalami penurunan yang cukup signifikan. Sementara Nadal tetap konsisten dengan permainan terbaiknya.
Richard Krajicek, legenda tenis yang memenangkan kejuaraan Wimbledon 1996 memberikan prediksi yang berbeda dengan Rusedski. Krajicek mengatakan bahwa keuntungan ada di pihak Federer. Alasannya karena pertandingan akan digelar di lapangan rumput. Federer selalu unggul atas lawannya jika bermain di lapangan rumput dibanding jika bermain di tanah liat. Lapangan rumput selamanya akan menjadi favorit Federer.
Federer bakal berusaha memperjuangkan itu. Tidak segampang yang Aku pikirkan menjelang turnamen, namun ia akan memenangkan pertarungan ini atas Rafa, ujar Richard Krajicek.
Menjelang pertandingan berlangsung, Rafael Nadal terlihat tegang di tepi lapangan. Raut wajahnya tak bisa ditutupi, ia seperti terbebani dengan laga tersebut. Sementara Roger Federer terlihat lebih tenang. Federer sempat menyapa penonton dan menebar senyum secukupnya. Prediksi bahwa Nadal akan memberikan kejutan di laga ini sepertinya tak terlalu membebani Federer. Federer telah 8 kali memenangi Wimbledon, sebaliknya Nadal baru 2 kali mengangkat trofi prestisius ini.
Dengan 8 kali meraih Wimbledon, Roger Federer sudah sangat berpengalaman di grand slam ini. Setidaknya ia sudah berkali kali melewati laga laga sulit sepanjang keikutsertaannya di turnamen ini, sehingga mentalnya sudah siap menghadapi sang lawan di laga semi final ini. Federer tentu saja tidak melupakan sebuah fakta bahwa lawannya adalah pemain yang mengalahkan dirinya di final Wimbledon 11 tahun lalu.
Beberapa menit menjelang masuk ke lapangan, Nadal menunjukkan gestur yang sangat energik. Wajah tegangnya sedikit demi sedikit menghilang. Ia pun memasuki lapangan dengan aura optimisme. Sementara Federer masih cukup datar dan tetap kalem. Laga kemudian dimulai. Dan seperti prediksi semua orang, pertandingan berlangsung cepat dan menegangkan.
Pada set pembuka, kedudukan imbang 6-6, yang mengharuskan melangsungkan fase tiebreak. Di fase itu, Federer memenangkan pertarungan dengan skor 7-3 dan set pertama pun ditutup dengan skor 7-6.
Pada set kedua, Nadal melakukan pembalasan. Nadal menunjukkan bahwa ia patut ditakuti oleh Federer. Hasilnya, set kedua Nadal membantai Federer dengan skor meyakinkan, 6-1. Kedudukan seri tersebut membuat pertandingan di set ketiga berjalan jauh lebih sengit. Kedua petenis pun terlihat ngotot untuk memenangkan set ketiga. Tapi Federer lah yang kembali unggul di set ini dengan kemenangan 6-3.
Kalah di set ketiga, Nadal kembali menunjukan raut wajah tegang. Beban kembali hadir dalam dirinya. Sementara Federer tetap berusaha untuk tenang. Hal yang wajar mengingat ia telah menjuarai ajang ini 8 kali. Tak hanya kedua petenis handal ini, namun penonton di tribun lapangan yang hadir di Centre Court pun menunjukan wajah wajah tegang ketika menyaksikan pertandingan semi final Wimbledon 2019 ini.
Sebagian penonton menunjukan ekspresi puas karena telah menjadi saksi secara langsung sebuah pertandingan tenis yang super berkelas dalam satu dekade ini. Kira kira apa yang ada di benak John McEnroe ketika menyaksikan laga semi final kali ini? Bisa jadi laga kali ini adalah laga tenis terbaik yang ia saksikan sepanjang hidupnya.
Prediksi Krajicek tentu saja tak salah bahwa Roger Federer sangat menguasai lapangan rumput, namun fakta di semi final ini, Rafael Nadal tak kalah mengesankan bermain di lapangan rumput. Kembali ke pertandingan, pada set terakhir kedua petenis tampil mati matian untuk memenangkan set. Nadal berjuang memaksa laga untuk berlanjut ke set kelima. Sedangkan Federer ingin segera mengunci kemenangan dan memastikan tiket ke babak final.
Akhirnya set keempat berakhir dengan kemenangan Roger Federer 6-4. Sebuah laga yang ketat telah usai. Para penonton memberikan applause untuk keduanya. Sebagian memberikan standing applause. Kedua petenis saling menghampiri kemudian berpelukan.
Pertandingan yang luar biasa bukan? Bisik Federer kepada Nadal.
Lebih dari luar biasa. Selamat temanku, semoga sukses di final, balas Nadal kepada sang rival.
Meskipun akhirnya kalah, Nadal terlihat tak terlalu kecewa. Bagimanapun ia telah berusaha semaksimal mungkin untuk memenangkan pertarungan. Nadal layak untuk mendapat jutaan apresiasi. Ia kalah dengan kepala tegak dan dengan fair memberikan selamat kepada rivalnya. Seluruh publik Spanyol sudah pasti bangga dengan apa yang ia tunjukkan di pertandingan semi final Wimbledon 2019 ini.
Semangat juangnya untuk meraih kemenangan dan sikap fair nya dalam menerima kekalahan patut untuk menjadi inspirasi bagi siapapun. Melihat apa yang ia tunjukkan kali ini, bukan tidak mungkin Nadal akan meraih trofi di grand slam grand slam selanjutnya. Bahakn mungkin Wimbledon tahun depan.
Sementara Roger Federer juga layak mendapat apresiasi. Bukan sekedar karena dirinya telah memenangkan pertandingan, namun karena good attitudenya. Sikapnya saat memberikan apresiasi kepada lawannya setelah laga usai sangat memberikan inspirasi. Begitu pula sikap tenangnya sebelum dan sepanjang pertandingan berjalan. Federer sangat menikmati moment menegangkan tersebut.
Di laga final nanti, Roger Federer telah ditunggu oleh lawan yang tak kalah beratnya, yaitu petenis Serbia Novak Djokovic. Djokovic lolos ke babak final Wimbledon setelah menaklukan lawannya, Roberto Bautista Agut.