Terkadang, kita kerap tak menyadari bahwa benda-benda kecil sehari-hari yang ada di sekeliling justru bisa menjadi sumber penyakit tertentu. Sayangnya, banyak di antara kita yang abai terhadap kebersihan barang-barang tersebut, misalnya saja ponsel (bayangkan, kita bisa menyentuhnya sampai 150 kali sehari). Menurut, pakar mikrobiologi, barang-barang tersebut bisa menjadi tempat bersemayam ribuan kuman dan bakteri.
Nah, buat kamu yang sering merasa heran, kenapa muka bisa jerawatan terus, padahal sudah rajin mencuci muka? Atau kulit tangan dan kaki sering gatal, padahal sudah mandi bersih? Bisa jadi penyebabnya adalah barang-barang keseharian yang jarang dibersihkan, seperti seprai, handuk, baju dalam atau lainnya. Dilansir dari Goodtoknow, jadi seberapa sering harusnya kita membersihkan atau mengganti barang-barang ini?
Seprai kasur
Mungkin kamu akan berpikir malas ah, yang bener saja masa nyuci seprai kasur mesti seminggu sekali? Faktanya, seprai kasur menampung koleksi keringat, minyak tubuh, air liur (jika kamu tidur sering ngeces), kotoran dari luar, atau bahkan urin (kalau masih suka pipis).
Ahli laundry Mary Marlowe Leverette mengatakan, jika kamu punya goresan atau luka di kulit kemudian tidur di atas kasur yang kotor, bisa dipastikan kamu akan mendapat infeksi.
Jamur dan kotoran di kaki juga bisa ditransfer melalui kain. Belum lagi, sel kulit mati yang dikeluarkan tiap malam saat kamu tidur lalu berbekas di kasur, terkadang membuat sesak napas, apalagi bagi penderita asma. Ketidakdisplinan mencuci seprai dan sarung bantal akan membuat kotoran mengendap di dalamnya.
Spons dapur
Pastikan kamu membersihkan spons dapur atau pencuci piring setiap hari, dan ganti dengan yang baru minimal satu minggu sekali. Spons dapur ini hampir kita pakai setiap hari untuk membersihkan ragam kotoran, sudah pasti banyak bakteri bersemayam di dalamnya.
Rendam spons dengan air hangat, dan buang setelah pemakaian satu minggu. Kebanyakan kita, biasanya meninggalkan spons begitu saja di tempat cucian piring, namun berdasarkan studi, spons dapur bisa mengandung 10 juta bakteri. Waduh, lebih jorok dibanding toilet kamu loh ini!
Pisau cukur
Dermatolog Whitney Bowe mengatakan, pisau cukur termasuk benda yang paling sering digunakan hingga pemakaian berkali-kali, terutama setelah mandi. Menurutnya, meninggalkan pisau cukur dalam keadaan basah akan menyebabkan benda itu mudah berkarat. Akibatnya, akan lebih berpotensi terjadi penumpukan bakteri.
Saat kamu menggunakannya untuk mencukur bulu di bagian tubuh tertentu, maka bakteri itu akan sangat mudah ditransfer dan menginfeksi kulit. Idealnya, pisau cukur bisa diganti sampai maksimal 7 kali penggunaan.
Sekarang sudah tahu bukan, bahwa sumber penyakit ternyata bisa datang dari barang-barang sehari yang kita pakai. Bagaimana, kamu masih malas mencuci dan mengganti barang-barang tersebut?
Handuk
Ahli kesehatan dari Lenox Hill Hospital, New York Keri Petersen, MD mengatakan, maksimal 3-4 kali pakai, kamu wajib mencuci handuk. Penggunaan lebih dari itu, akan berpotensi meninggalkan bakteri dan jamur di handuk.
Kamu pun bisa terinfeksi kulit, atau mungkin jamur mulai berkembang dan bertebaran di mana-mana. Rawat handuk dengan baik, misalnya gantungkan di tempat yang kering dan tidak lembab. Lebih bagus untuk menggantungkan handuk secara melebar di sebuah rak, sehingga bisa kering dengan sempurna dan menyeluruh.