Setiap menjelang Hari Raya Iduladha tiap tahunnya, umat muslim di seluruh dunia sibuk mempersiapkan dan merayakan dengan sukacita. Termasuk di Indonesia di mana masyarakatnya menyembelih hewan kurban seperti sapi dan kambing kemudian dagingnya dibagikan kepada masyarakat sekitar.
Nah, kali ini kita akan bahas tentang sapi. Hewan yang selain ngetopnya saat Hari Raya Iduladha, gambarnya pun sering nampang di kemasan produk-produk penyedap masakan, sosis, susu, dan sebagainya. Kamu yang suka masak pasti pada hapal, nih.
By the way, pernah dengar namanya sapi limousin? Mungkin kamu sering dengar tapi gak gitu ngerti dengan sapi jenis ini. Nah, biar lebih tahu, gimana kalau kita kenalan dulu dengan jenis sapi limousin ini yuk, guys?
Awalnya, peternak di Prancis membudidayakan sapi jenis limousin ini. Masyarakat di sana percaya bahwa sapi ini merupakan jenis ras tertua. Namun saat ini, sudah banyak masyarakat dari berbagai negara yang berternak sapi limousin, termasuk di Indonesia. Lalu, kenapa banyak orang yang tertarik berternak sapi limousin?
Sapi limousin yang berukuran besar bisa berbobot satu ton lebih! (foto: pixabay/christels)
Sapi limousin merupakan jenis sapi potong yang memiliki otot besar dengan tubuh yang kuat. Masyarakat bisa menggunakannya untuk membajak sawah ataupun diambil dagingnya untuk dikonsumsi. Jenis sapi limousin termasuk yang gampang beradaptasi di segala tempat dan iklim,sehingga peternak tidak terlalu susah untuk merawatnya.
Peternak sapi di Indonesia biasanya menyilangkan sapi limousin dari jenis Ongole dan Brahman. Sering kali mereka memperlakukan sapi-sapi ini dengan sepenuh hati bahkan sampai dipijat segala, guys! Mereka percaya, memperlakukan sapi limousin dengan baik akan berpengaruh dengan pertumbuhan ototnya jadi lebih maksimal dan kualitasnya akan menjadi bagus. Hmm... para peternak memang harus memperlakukan semua hewan ternaknya dengan baik karena mereka juga mahluk hidup sama seperti manusia.
Untuk kualitas, sapi limousin ada yang super ada juga yang biasa. Sapi yang berkualitas super lebih diperhatikan lagi dalam pemeliharaannya. Seperti saat memandikan, peternak menggosok tubuhnya dengan lembut memakai kuas. Untuk kualitas yang biasa, peternak mengusap tubuh sapi cukup dengan menggunakan sabut kelapa atau rumput. Dan ternyata, hasilnya pun akan tampak berbeda nantinya, kualitas super akan lebih baik dan tentunya berpengaruh dengan perbedaan tingkat harga.
Makanan sapi limousin berupa rumput hijau (foto: pixabay/Ella_87)
Ciri fisik sapi limousin asli yaitu memiliki bulu tebal berwarna keemasan yang menyelimuti tubuhnya. Kalau ada warna lain bisa jadi hasil persilangan dengan sapi lokal karena menemukan yang asli memang langka. Tanduknya berwarna cerah dengan ukuran tubuh bisa mencapai tinggi 1.5 meter. Bobot tubuh sapi limousin jauh lebih berat dari sapi biasa. Sapi limousin jantan bisa berbobot lebih dari 1 ton, betina bisa mencapai bobot lebih dari 500 kg. Sapi limousin punya daya tahan tubuh yang kuat, tapi perlu juga diberi vaksin atau antibiotik dan obat cacing agar kesehatannya benar-benar terjaga sehingga terhindar dari serangan penyakit.
Untuk harga, sapi limousin tergolong mahal, itu semua tak lepas dari fisik sapi tersebut yang berpengaruh terhadap kualitas dagingnya. Mengutip dari boombastis.com yang dilansir dari agroindustri.id, sapi limousin yang berusia 5-6 bulan berharga sekitar Rp14 juta, sapi usia 68 bulan di kisaran harga Rp17,5 juta per ekor, usia 810 bulan sekitar Rp19 juta, dan usia 12 tahun dijual dengan harga sekitar Rp23 juta. Semakin berat dan dan bagus kualitas sapi, tentu harganya akan semakin tinggi. Pertumbuhan sapi limousin termasuk cepat, dalam 34 bulan bisa mencapai bobot 350 kg-500 kg.
Untuk pakan supaya sapi limousin tumbuh sehat dan berkualitas, para peternak di Indonesia lebih memilih untuk memberikan makan hewan-hewan tersebut berupa rumput alami, bukan pakan buatan pabrik. Jenis pakan alaminya seperti rumput gembala, rumput gajah, juga legum (kacang-kacangan) yang diberikan secara bergantian dan terjadwal. Ada juga peternak yng memberikan jerami untuk pakan, mungkin biar menu-nya lebih bervariasi ya guys, biar sapinya gak bosan. Sesekali bisa diberikan vitamin dan konsentrat. Untuk kandangnya, tentu membutuhkan ukuran yang besar menyesuaikan dengan ukuran sapinya, wadah makan dan minumnya pun harus rutin dibersihkan.
Sekawanan sapi limousin tampak asyik beristirahat di rerumputan hijau (foto: pixabay/Franc-Comtois)
Dilansir dari anakdagang.com, ciri bibit sapi limousin yang bagus adalah sebagai berikut.
1. Memiliki kaki yang sehat alias tidak cacat
2. Sapi jantan punya 2 testis, sapi limousin betina punya 4 puting susu
3. Kepala sapi besar tapi sesuai dengan badannya
4. Bagian leher sapi kuat, besar, tebal, dan bergelambir
5. Punggung sapi lurus dan sejajar, tidak bengkok
6. Mulut sapi terlihat datar
7. Perut sapi dan tulang rusuknya tidak melengkung ke dalam
Nah, berdasarkan informasi di atas, keuntungan menjual sapi limousin sepertinya cukup menggiurkan. Asal telaten merawat, gak ada salahnya kamu mencoba bisnis sapi jenis ini yang banyak dicari warga karena kualitas dagingnya yang bagus. Gimana, tertarik berternak sapi limousin?