Buat kamu para pemanja lidah, tentu sudah tidak asing sama olahan ikan patin. Selain lezat, ikan yang masih berkeluarga dengan ikan lele ini bagus untuk menurunkan kadar kolestrol, menjaga kesehatan kardiovaskuler, serta buat menu diet harian kamu.
Hal ini dikarenakan dalam 100 gram daging ikan patin, kandungan proteinnya sekitar 159 gram, lemak esensial DHA 4,74 persen, kandungan EPA-nya 0,31 persen, dan asam lemak omega 3-nya juga cukup tinggi. Jadi cukup deh buat memenuhi kebutuhan protein harian kamu.
Nah, biar ga bosen nih, ikan patin ini bisa diolah dengan berbagai macam cara karena dagingnya lembut dan tidak banyak duri, seperti diungkapkan Diane Hadiantie, pemilik UMKM Nusasari asal Kabupaten Bandung Barat. "Ikan patin ini bisa dijadikan ikan olahan, selain untuk meningkatkan nilai ekonomisnya, juga bisa disimpan cukup lama untuk stok bekal makanan",ujar Diane saat ditemui di sela-sela Festifal Ethnic Food berbahan dasar ikan.
Lalu, ikan patin ini bisa diolah dengan cara apa saja yah? Biar makin lapar, kita simak dulu penelusurannya bersama di bawah ini yah.
1. Gepuk ikan patin.
Menurut Diane, daging ikan patin ini cocok buat diolah jadi gepuk. Sejumlah rempah seperti ketumbar, jahe, kunyit, sereh dan daun jeruk dicampur dengan daging ikan patin untuk menghilangkan bau amis. Gapuk ini digoreng sesaat sebelum disajikan, dan paling pas disajikan dengan sambal kecap pedas atau sambal terasi. "Dalam suhu kamar, gepuk ikan patin ini bisa bertahan 3-4 hari. Sedangkan dalam lemari pendingin bisa cukup lama, sehingga bisa dijadikan stok bahan makanan", ujarnya.
2. Pindang patin.
Nah, kalau ini olahan khas dari Palembang. Gurihya daging patin berpadu dengan kuah bercita rasa asam pedas, jika kurang pedas tenang ada cabe rawit utuh disetiap penyajiannya. Nah, pindang patin ini biasanya memanfaatkan ikan patin yang hidup di Sungai Musi. Meski lebih berlemak, tapi daging ikan patin lokal ini tidak akan bikin badan kamu gemuk kok. Jadi ayo kita nikmati pindang patin ini yah.
3. Salai patin.
Nah, kalau kamu lagi jalan-jalan ke Kabupaten Kampar Provinsi Riau, jangan lewatkan kuliner khas salai patin yah. Di wilayah ini ikan patin diolah dengan cara diasap, dengan lama proses pengasapan hingga 24 jam. Selain bikin ikan jadi awet, aroma asap dari salai patin ini bakalan perut kamu keroncongan deh, apalagi jika disantap dengan nasi putih hangat dan ditemani sampal kelapa racikan daerah kampar, bikin nasfu makan makin bertambah.
4. Gulai patin.
Nah, kalau berkesempatan mengunjungi provinsi Jambi, jangan sampai melewatkan kuliner khas gulai ikan patin yah. Berbeda dengan gulai pada umumnya, gulai patin khas Jambi ini menambahkan tempoyak alias fementasi daging durian sebagai bumbunya. Aroma asam dari tempoyak berpadu dengan lembutnya daging ikan patin dari Sungai Batang Hari disajikan selagi hangat sudah pasti akan menggugah selera makan kamu deh.
Nah, itu tadi 4 olahan khas berbahan dasar ikan patin. Wih, Indonesia memang top deh kalau soal kuliner. Jadi dari 4 jenis olahan tadi, mana yang pertama kali akan menemani makan siang kamu?