Semenjak Asian Games 1998 di Bangkok, Thailand, Dewan Olimpiade Asia (OCA) selalau memberikan gelar kepada atlet terbaik dalam pelaksanaan Asian Games. Asian Games (Asian Games) dalam setiap edisinya selalu memilih atlet terbaik. UntukAsian Games edisi ke-18 Jakarta-Palembang tahun ini, Atlet Jepang Rikako Ikee terpilih menjadi atlet terbaik dengan torehan 8 medali. Ikee berhasil mendulang 6 medali emas dan 2 medali perak dalam Asian Games 2018. Ikee berhasil memenangkan medali emas dari beberapa nomor cabang renang yang dipertandingkan.
Enam medali emas yang Ikee kumpulkan berasal dari nomor 50 m gaya bebas putri, 100 m gaya ganti putri, 50 m gaya kupu-kupu, 100 m gaya kupu-kupu, 4x100 m gaya campuran estafet dan 4x100 m gaya bebas estafet. Sedang dua medali perak dia dapatkan dari nomor 4 x 100 m estafet dan 4x200 m estafet.
Selain Ikee, ada beberapa atlet lain yang juga pernah merasakan gelar atlet terbaik di perhelatan Asian Games edisi-edisi sebelumnya, atlet-atlet tersebut antara lain.
1. Kosuke Hagino, Asian Games 2014.
Foto:i.eurosport.com
Sama dengan Ikee, Kosuke Hagino juga salah satu atlet renang yang berasal dari Jepang. Hagino berhasil menjadi atlet terbaik Asian Games 2014 dengan mengumpulkan 4 medali emas, 1 medali perak dan 2 medali perunggu.
Empat medali emas Hagino, didapatkan dari cabang renang nomor 400 m gaya bebas, 200 m gaya ganti putra, 400 m gaya ganti putra dan 4x200 m estafet gaya putra. Satu medali perak dia raih di nomor 400 m gaya bebas. Sementara 2 medali perunggu didapatkannya dari nomor 200 m dan 400 m gaya punggung.
Atlet Jepang kelahiran 15 Agustus 1994 (24 tahun) ini kembali turun di Asian Games 2018. Di edisi kali ini dia berhasil menyumbang 1 emas, 2 perak dan 1 perunggu untuk Jepang.
2. Lin Dan, Asian Games 2010.
Foto:pgw.udn.com.tw
Lin Dan merupakan atlet Badminton asal China yang terpilih menjadi atlet terbaik dalam Asian Games 2010. Di Asian Games 2010, dirinya berhasil meraih 2 emas di cabang badminton. Emas tersebut diraih dari tunggal putra dan beregu putra.
3. Park Tae-Hwan, Asian Games 2006.
Foto:http://www3.pictures.gi.zimbio.com
Park Tae-Hwan adalah seorang atlet renang dari Korea Selatan. Dirinya menjadi atlet terbaik Asian Games 2006 dengan torehan 3 emas, 1 perak dan 3 perunggu. 3 emas dia dapatkan dari cabang renang nomor 200 m gaya bebas, 400 m gaya bebas dan 1500 m gaya bebas.
Satu medali perak dia dapatkan dari nomor 100 m gaya bebas, sementara 3 medali perunggu didapatkannya dari nomor 4 x 100 m estafet gaya bebas ganti putra, 4 x 100 m estafet gaya bebas ganti putra dan 4 x 100 m estafet gaya bebas ganti campuran.
4. Kosuke Kitajima, Asian Games 2002.
Foto: swimswam.com
Kosuke Kitajima adalah atlet renang Jepang. Kitajima terpilih menjadi atlet terbaik di Asian Games 2002 di Busan, Korea Selatan. Dirinya berhasil menjadi raja di nomor spesialisasinya, yakni gaya dada. Dia berhasil meraih emas pertama di nomor 100 meter gaya dada, dengan catatan waktu 1 menit dan 00,45 detik. Catatan itu menjadi rekor baru Asian Games. Ia unggul atas jagoan China, Zeng Qiliang dan Yoshihisa Yamaguchi (Jepang).
Emas Kitajima lainnya datang dari nomor 200 meter gaya dada, dia berhasil finis dengan catatan waktu 2 menit dan 09,97 detik. Penampilan Ktajima semakin lengkap ketika berhasil menjadi jawara pada nomor 4 x 100 meter estafet gaya ganti. Saat itu, ia bergabung dengan Atsushi Nishikori, Takashi Yamamoto dan Yoshihiro Okumura. Tim Jepang mengungguli China, dan Korsel pada nomor tersebut.
5. Koji Ito, Asian Games 1998.
Foto:www.japanlaim.com
Koji Ito adalah atlet lari dari Jepang, dia terpilih menjadi pemain terbaik setelah tampil menawan pada cabang atletik di Asian Games 1998, Bangkok, Thailand. Ito berhasil meraih medali emas dari nomor spesialisasinya, yakni 100 meter putra dan 200 meter putra.
Pada nomor 100 meter putra, Koji Ito mencatat waktu 10,05 detik, di depan Seeharwong Reanchai (Thailand, 10,31 detik) dan Yasukatsu Otsuki (Jepang, 10,31 detik).Sementara itu, pada nomor 200 meter, Koji Ito mencatat waktu 20,25 detik. Ia berhasil menyudahi perlawanan sprinter asal China, Han Chaoming (20,70 detik) dan Sugath Tillakaratne (Sri Lanka, 20,83 detik).