Saat membeli mobil kamu tentu memiliki banyak pertimbangan, bukan? Baik dari segi harga, kualitas, performa mobil, desain eksterior, dan interior, maupun warna. Pemilihan warna biasanya didasarkan selera dan kepribadian seseorang. Tapi, ada hal yang lebih penting dari itu.
Tahukah kamu jika warna kendaraan berhubungan dengan tingkat risiko di jalan. Menurut penilitian yang dilakukan oleh Monash University Research Centre, Australia, warna eksterior mobil bisa pengaruhi tingkat kecelakaan. Kira-kira warna apa yang berisiko dan mana yang paling aman ya? Temukan jawabannya di bawah ini.
Warna mobil yang berisiko tinggi kecelakaan di jalan.
1. Hitam.
Foto: wallpaperflare.com
Sejak pertama kali otomotif diciptakan, mobil hanya memiliki satu varian warna yaitu hitam enamel. Pemilihan ini warna hitam ini memang didasari karena warna hitam memiliki daya tahan yang lebih baik dibandingkan warna lainnya dan tidak mudah pudar ketika terkena sinar matahari. Selain itu, dalam psikologi warna, hitam memiliki arti kekuatan, kenggunan, formalitas, dan perlindungan emosional. Nggak heran jika mayoritas mobil penguasa, presiden, pejabat, dan penggawalnya menggunakan warna hitam. Jika kita amati kendaraan di jalan raya, mayoritas mobil berwarna hitam.
Meski banyak orang lebih memilih warna hitam menjadi warna mobil mereka. Tapi tahukah kamu jika warna hitam dinyatakan sebagai warna yang paling berisiko loh. Dilansir dari citywidelaw, menurut penelitian 47% pengendara mengalami kecelakaan jika mengendarai kendaraan warna hitam. Studi lain juga menemukan bahwa mengendarai mobil hitam meningkatkan risiko tabrakan di mana saja dengan kisaran 10-20%.
Mengapa mobil hitam kemungkinan besar terlibat dalam kecelakaan? Visibilitas tampaknya menjadi faktor pendorong. Mobil hitam sulit dilihat, terutama di malam hari. Mobil hitam juga cenderung berbaur dengan lingkungannya sehingga menyulitkan pengemudi lain untuk melihat kendaraan yang gelap.
2. Perak dan abu-abu.
Foto: commons.wikimedia.org
Risiko teringgi kedua adalah kendaraan dengan warna perak dan abu-abu dengan risiko kecalakaan sebesar 10-11%. Hal utama yang menjadikan warna ini berisiko adalah faktor visibilitas.
Mobil abu-abu dan perak juga berkorelasi dengan peningkatan kemungkinan terlibat dalam kecelakaan. Mobil abu-abu bila dikaitkan dengan risiko 11% lebih tinggi daripada mobil paling aman. Mobil perak dikaitkan dengan risiko 10 persen lebih tinggi daripada mobil paling aman. Sekali lagi, alasan korelasi antara warna dan risiko tabrakan adalah visibilitas. Mobil abu-abu dan perak memiliki kontras yang rendah, hal ini memungkinkan sulit terlihat di siang hari.
3. Biru.
Foto: motoringresearch.com
Biru merupakan salah satu dari dua pilihan warna paling populer untuk mobil di Amerika. Sementara mobil biru cenderung berisiko mengalami kecelakaan, akan tetapi risiko kecelakaan lebih rendah bila dibandingkan dengan perak, abu-abu, dan hitam. Namun, apabila dibandingkan dengan mobil warna paling aman di jalan, mobil biru memiliki risiko 7% lebih tinggi mengalami kecelakaan.
Kendaraan yang dicat dengan warna biru gelap cenderung lebih banyak mengalami tabrakan daripada kendaraan yang bernuansa lebih terang. Mengapa kendaraan biru cenderung terlibat dalam kecelakaan? Banyak lingkungan kita yang berwarna biru, termasuk warna langit di siang hari. Akibatnya, mobil biru bisa sulit dibedakan.
4. Merah.
Foto: dupontregistry.com
Visibilitas tampaknya menjadi faktor pendorong ketika membahas warna mobil dan risiko kecelakaan. Kamu mungkin berpikir bahwa merah adalah pilihan yang aman. Warna merah memang memiliki risiko yang terbilang kecil dibandingkan dengan mobil hitam, abu-abu, dan perak. Namun jika dibandingkan dengan warna paling aman di jalan, mobil merah memiliki risiko kecelakaan 7% lebih tinggi.
Merah adalah warna yang berani dan bersemangat. Bagaimana mobil-mobil ini dapat dikorelasikan dengan peningkatan risiko kecelakaan? Hal ini dikarenakan warna merah begitu banyak terlihat dijalan raya, misalnya lampu lalu lintas, lampu rem, sirene, dan bahkan rambu-rambu jalan semuanya menggunakan warna merah. Akibatnya pengemudi mungkin lebih sulit membedakan kendaraan merah dari latar belakang.
Lalu, warna mobil apa yang memiliki risiko kecelakaan terkecil di jalan?
1. Putih.
Foto: priceprice.com
Mobil berwarna putih paling aman daripada mobil dengan warna lainnya. Mobil putih 12% lebih kecil kemungkinannya terlibat dalam kecelakaan daripada mobil hitam kapan saja dalam kondisi apa pun. Ini karena sering ada banyak kontras antara mobil putih dan sekitarnya. Akibatnya, mobil putih mudah dilihat.
2. Kuning.
Foto: provoke-online.com
Kuning adalah warna paling cerah dan menonjol dalam kondisi apa pun. Ada alasan mengapa sebagian besar taksi dicat kuning atau warna cerah lainnya. Itu membuat kendaraan taxi sangat mudah dikenali di jalan yang sibuk. Begitu kendaraan berwarna kuning lewat, pengemudi dan orang sekitar jalan akan mudah mengenalinya.
3. Oranye.
Foto: autocar.co.uk
Oranye juga berkorelasi dengan risiko kecelakaan yang lebih rendah dibandingkan kendaraan lain. Alasannya? Seperti mobil putih dan kuning, oranye mudah dilihat. Beberapa lingkungan di jalan berwarna oranye, seperti tanda batas jalan raya, lampu batas jalan, yang bertujuan mudah dilihat pengendara karena warnanya yang sangat menonjol.
4. Gold.
Foto: wallpaperplay.com
Tidak terlalu banyak mobil emas di jalan. Namun, mobil emas masuk dalam kategori yang sama seperti putih, kuning, dan oranye. Kendaraan ini cenderung sangat terlihat dan dapat dengan mudah dibedakan dari latar belakang di jalan. Visibilitas tinggi menjadikan kendaraan ini pilihan yang lebih aman.
Itu dia warna kendaraan yang bisa kamu pertimbangkan. Akan tetapi, kecelakaan tidak terlepas dari faktor lain lho. Tetap berkonsentrasi saat berkendara, dan stay safe!