1. Home
  2. ยป
  3. Creator
4 Oktober 2019 16:21

Tata cara sholat istisqa (minta hujan) beserta niat & doanya

Tata cara sholat istisqa (minta hujan) beserta niat & doanya Amoure_amez

Saat ini kita telah memasuki bulan Oktober. Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) diperkirakan bulan Oktober adalah awal musim hujan tahun 2019/2020 di 342 zona musim (ZOM) dengan jumlah sebanyak 69 ZOM (20,2%). Namun hingga saat ini banyak daerah di Indonesia yang belum merasakan hujan.

Kemarau panjang yang telah terjadi mengakibatkan sumber air menjadi kering di berbagai tempat. Ketiadaan air bersih membuat sebagian besar masyarakat negara kesatuan ini kebingungan. Beberapa hutan di Indonesia mengalami kebakaran hebat karena kekeringan. Sehingga menimbulkan asap tebal yang menutup sebagian daerah Indonesia bahkan sampai ke luar negeri.


Segala upaya baik dari pemerintah maupun masyarakat telah dikerahkan untuk menanggulangi bencana kekeringan dan kebakaran hutan di sebagian daerah Indonesia. Namun kita tidak boleh melupakan Tuhan sebagai penguasa kehidupan. Maka dari itu, sebagai muslim yang baik hendaknya melakukan sholat meminta turunnya hujan atau sholat istisqa saat musim kemarau.

Sholat meminta hujan ini pun telah diterangkan dalam hadits. Diriwayatkan dari Ibnu Abbas Radhiallaahu anhu ia berkata, "Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Salam ke luar dengan berpakaian sederhana, penuh tawaduk dan kerendahan. Sehingga tatkala sampai di musala, dia naik ke atas mimbar, tetapi tidak berkhutbah sebagaimana khutbah kalian ini. Ia terus menerus berdoa, merendah kepada Allah, bertakbir kemudian salat dua rakaat seperti salat ketika Ied" (HR Abu Dawud dan at-Tirmidzi dan dihasankan oleh al-Albani)

Hal ini diperjelas oleh Syekh Abdullah Bafadhal Al-Hadhrami yang menerangkan bahwa tata cara sholat istisqa sama seperti tata cara sholat Ied. Namun terdapat sedikit perbedaan antara keduanya dalam pembacaan takbir, penempatan khutbah, dan arah khatib atau penceramah pada khutbah kedua.

Selayaknya sholat Ied, orang yang sholat istisqa juga dianjurkan bertakbir dan mengangkat kedua tangan sebanyak tujuh kali pada rakaat pertama dan lima kali pada rakaat kedua. Hal ini juga dijelaskan oleh Syekh Sa'id bin Muhammad Ba'asyin dalam kitabnya Busyral Karim.

Setelah sholat dua rakaat seperti sholat Ied, khatib menyampaikan khutbah sholat istisqa. Disini khatib mengganti lafal takbir dengan lafal istighfar karena lafal ini lebih sesuai dengan konteks meminta hujan dibandingkan lafal takbir. Selain itu yang perlu diperhatikan dalam khutbah sholat istisqa adalah khatib lebih fokus untuk memperingatkan, dan mengingatkan serta menasihati manusia sebab-sebab terjadinya bencana dalam Islam.

1. Tata cara sholat istisqa secara ringkas:
- sholat dua rakaat pada rakaat pertama takbir tujuh kali, lalu pada rakaat kedua sebanyak lima kali sebelum membaca surat Al- Fatihah
- Khutbah dua kali atau sekali sebelum atau setelah sholat. Lebih diutamakan setelah sholat
- Pada rakaat pertama khatib membaca istighfar sebanyak sembilan kali sebelum masuk khutbah
- Pada rakaat kedua khatib membaca istighfar sebanyak tujuh kali sebelum masuk khutbah
- Memperbanyak do'a pada khutbah kedua

2. Bacaan niat sholat istisqa
Niat sholat istisqa sebagaimana niat sholat- sholat lain yang diucapkan dalam hati. Niat hanya karena Allah semata dengan hati yang ikhlas dan mengharap ridho-Nya.

Berikut lafal niat sholat istisqa menurut NU dalam bahasa Arab: Ushalli sunnatal istisqa'i rak'ataini (imaaman/ma'muman) lillahi ta'ala.

Artinya, "Aku menyengaja salat sunnah minta hujan dua rakaat (sebagai imam/makmum) karena Allah."

3. Doa sholat istisqa
Dalam kitab Busyral Karim karya Sa'id bin Muhammad Ba'asyin, disebutkan doa sholat istisqa adalah sebagai berikut.

Allahummasqina ghaitsan mughitsan hanian mari'an (lan riwayat muri'an) ghadaqan mujallalan thabaqan sahhan daiman. Allahummasqinal ghaitsa, wa la taj'alna minal qanithin. Allahumma inna bil 'ibadi wal biladi wal bahaimi wal khalqi minal balai wal juhdi wad dhanki ma la nasyku illa ilaika. Allahumma anbit lanaz zar'a, wa adirra lanad dhar'a, wasqina min barakatis samai, wa anbit lana min barakatil ardhi. Allahummarfa' 'annal jahda wal ju'a wal 'ura, waksyif 'annal balaa ma la yaksyifuhu ghairuka. Allahumma inna nastaghfiruka, innaka kunta ghaffara, fa arsilis samaa 'alaina midrara.

Artinya:
Ya Allah, turunkan kepada kami air hujan yang menolong, mudah, menyuburkan, yang lebat, banyak, merata, menyeluruh, dan bermanfaat abadi. Ya Allah, turunkan kepada kami air hujan. Jangan jadikan kami orang yang putus harapan. Ya Allah, sungguh banyak hamba, negeri, dan jenis hewan, dan segenap makhluk lainnya mengalami bencana, paceklik, dan kesempitan, kami tidak mengadu selain kepada-Mu. Ya Allah, tumbuhkan tanaman kami, deraskan air susu ternak kami, turunkan pada kami air hujan karena berkah langit-Mu, dan tumbuhkan tanaman kami dari berkah bumi-Mu. Ya Allah, angkatlah kesusahan paceklik, kelaparan, ketandusan dari bahu kami. Hilangkan dari kami bencana yang hanya dapat diatasi oleh-Mu. Ya Allah, sungguh kami memohon ampun kepada-Mu, karena Kau MahaPengampun. Maka turunkan pada kami hujan deras dari langit-Mu.

Oleh:Hameda Rachma

(brl/red)

SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
MOST POPULAR
Today Tags