Teh dan kopi merupakan minuman yang tidak asing bagi masyarakat Indonesia. Alhasil, minuman itu menjadi menu wajib dalam setiap acara hangout atau nongkrong bareng. Tak sedikit pula orang menjadikan acara minum kopi atau teh sebagai kebiasaan dan gaya hidup.
Kedua minuman ini juga memiliki persamaan yaitu kadar kafein yang terkandung di dalamnya. Namun lebih bermanfaat mana antara kopi dan teh?
Minum 3 sampai 4 cangkir teh per hari dapat mencegah munculnya penyakit diabetes tipe 1, serangan jantung dan beberapa penyakit kanker. Teh juga mengandung senyawa flouride yang dapat menjaga kekuatan gigi.
Seseorang yang mengonsumsi teh hitam 4 cangkir per hari selama satu bulan dapat menurunkan kadar hormon stres dalam tubuhnya. Sementara itu laki-laki yang mengonsumsi teh hijau juga dapat mengurangi resiko penyakit liver.
Teh mengandung senyawa tanin sehingga dapat mengurangi penyerapan zat besi dan mengakibatkan penyakit anemia. Tanaman teh juga mengandung zat pestisida dan kemungkinan besar zat tersebut masih terkandung dalam daun teh yang kita seduh.
Penelitian menunjukkan bahwa senyawa dalam kopi dapat mencegah penyakit diabetes tipe 2. Pada orang yang berusia diatas 40 tahun kopi dapat mencegah penyakit encok pada pinggang. Kandungan kafein dalam kopi yang tinggi juga dapat menunda rasa kantuk untuk sementara waktu.
Penelitian di Denmark menunjukkan bahwa minum lebih dari 8 cangkir kopi per hari dapat meningkatkan resiko kematian bayi saat lahir. Selain itu kopi juga dapat merusak gigi. mengonsumsi kopi juga harus diimbangi dengan minum air putih agar kerja ginjal lebih ringan saat menyaring kafein dalam darah.
Brewd koffe dan teh hitam memiliki kandungan kafein tertinggi sementara itu decaf coffe dan white tea memiliki kandungan kafein terendah. Meskipun kedua minuman itu memiliki kelebihan masing masing namun mengonsumsinya sesuai dengan batas tentu akan memberikan manfaat yang optimal bagi tubuh.