Tidak semua benjolan di tenggorokan dapat diindikasikan sebagai penyakit tertentu. Sebagian orang mungkin merasakan adanya benjolan di tenggorokan akibat mengalami sensasi globus. Kondisi seperti ini sering menyebabkan munculnya perasaan adanya benjolan di tenggorokan padahal sebetulnya tidak ada, dan sensasi tersebut akan hilang dengan sendirinya tanpa perlu adanya pengobatan.
Benjolan di tenggorokan dikatakan tidak berbahaya apabila muncul tanpa disertai dengan gejala yang aneh-aneh. Tapi benjolan ini juga bisa menjadi pertanda kanker di tenggorokan, terutama jika disertai dengan gejala lain.
Sumber : https://lingshenyao.id/pengobatan-kelenjar-getah-bening/
Agar lebih mudah mengenali benjolan tersbut, simak kondisi di bawah ini yang mungkin menjadi salah satu penyebab benjolan di tenggorokan.
1. Postnasal Drip.
Postnasal drip adalah mengalirnya lendir yang berlebihan dari hidung ke belakang tenggorokan. Terkadang lendir tersebut dapat menggumpal dan membentuk benjolan di area tenggorokan. Cara mengatasi benjolan akibat lendir bisa dengan mencoba konsumsi sup hangat di rumah.
2. Tegang Otot.
Saat tidak sedang berbicara ataupun menelan, otot tenggorokan akan rileks dengan sendirinya. Namun terkadang, ketegangan otot juga dapat terjadi jika otot tenggorokan tidak dapat rileks dengan baik sehingga terasa seperti ada benjolan di tenggorokan.
3. Peradangan di tengggorokan.
Adanya peradangan di sekitar tenggorokan umumnya disebabkan oleh infeksi yang dapat menyebabkan tenggorokan terasa sakit atau tidak nyaman dan mengganjal. Bagian amandel pun sering membengkak saat tenggorokan mulai meradang.
4. Pembekakankelenjar getah bening.
Benjolan pada tenggorokan umumnya dapat terjadi karena adanya pembengkakan kelenjar getah bening. Hal ini disebabkan oleh infeksi dan bakteri, termasuk infeksi telinga, infeksi sinus, radang amandel, dan infeksi lainnya. Pada umumnya, benjolan di tenggorokan akibat pembengkakan kelenjar getah bening dapat segera hilang apabila infeksi sudah teratasi.
5. Kista.
Kista yang terdapat pada tenggorokan ditandai dengan adanya benjolan yang berbentuk kecil seperti kacang polong. Benjolan ini pun dapat bergeser di bawah kulit jika ditekan, dan juga dapat hilang dengan sendirinya tanpa perlu adanya pengobatan khusus.
Nah, sekarang kamu dapat membedakan sendiri mana yang kira-kira berbahaya dan mana yang tidak. Intinya, benjolah bisa dikatakan berbahaya jika ukuran benjolan berubah, mengalami ulkus atau sariawan pada mulut lebih dari beberapa minggu, mengalami batuk dan serak selama lebih dari 2 minggu, sulit menelan dalam kurun waktu beberapa minggu, dan penurunan berat badan tanpa sebab.