Kamu yang tinggal di ibu kota pasti beruntung, karena bisa belajar sejarah dengan mudah. Pasalnya, Jakarta punya beragam museum bersejarah yang memperkaya wawasan tentang perjuangan pahlawan merebut kemerdekaan, masa kerajaan, prasasti, kenyataan konflik, dan sebagainya.
Tepatnya kemarin tanggal 22 Juni, Jakarta berulang tahun ke-491, lho. Nah, mumpung masih dalam suasana liburan juga, ada baiknya kita berkunjung ke beberapa museum paling populer di Jakarta ini. Bernostalgia sembari mengenal sejarah Indonesia dan Jakarta.
1. Museum Sejarah Jakarta
Awalnya, bangunan ini merupakan gedung Balai Kota pada masa pemerintahan VOC. Berlokasi di Kota Tua Jakarta, museum dibuka setiap hari, pada pukul09.00-15.00. Pembangunan gedung dimulai saat kepemimpinan Gubernur Jenderal Jan Pieterszoon Coen pada 1620.
Bangunan tersebut terinspirasi dari Istana Dam di Amsterdam, Belanda, terdiri atas bangunan utama dengan dua sayap di bagian timur dan barat. Kamu bisa mempelajari sejarah Batavia. Tempat ini sangat asyik sebagai salah satu tempat liburan murah meriah di Jakarta.
2. Monumen Nasional (Monas)
Belum sah pernah ke Jakarta kalau belum menginjakkan kaki ke Monas, begitu kata kebanyakan orang. Ikon Jakarta ini memiliki 51 jendela diorama yang menjelaskan sejarah perjalanan bangsa Indonesia. Terdapat sebuah museum sejarah nasional di bagian bawah bangunan Monumen Nasional (Monas).
Kamu bisa belajar kehidupan manusia purba hingga masa perjuangan bangsa Indonesia. Salah satu sejarah yang bisa kamu pelajari adalah peristiwa 10 November 1945 yang merupakan pertempuran puncak setelah proklamasi.
Jangan lupa mampir ke pelataran puncak ya. Kamu bisa menikmati panorama Jakarta dari ketinggian 115 meter dari permukaan tanah. Ada pula air mancur menari yang dibuka setiap Sabtu-Minggu pukul 19.30 dan 20.30.
3. Museum Sumpah Pemuda
Awalnya, bangunan ini digunakan sebagai tempat diskusi para mahasiswa. Seiring berdirinya sekolah-sekolah di Jawa, termasuk Jakarta, para mahasiswa pada abad ke-20 membutuhkan tempat berkumpul untuk menyatukan ide.
Lokasinya berada di Jalan Kramat Nomor 106, Jakarta Pusat. Dibuka setiap Selasa-Minggu, pukul 08.00-16.00.
Kamu bisa belajar sejarah tentang kelahiran Sumpah Pemuda pada 1928 di sini. Museum ini memiliki koleksi foto dan benda-benda yang berhubungan dengan sejarah Sumpah Pemuda, serta kegiatan-kegiatan pergerakan nasional kepemudaan Indonesia.
4. Museum Kebangkitan Nasional
Museum Kebangkitan Nasional bisa menjadi salah satu inspirasimu untuk membangkitkan nasionalisme. Lokasinya berada di Jalan Abdul Rachman Saleh Nomor 26, Jakarta Pusat. Kamu akan memahami perjuangan para pahlawan berjuang membebaskan Indonesia dari penjajahan.
Didirikan sejak 1901, bangunan ini awalnya dijadikan sebagai sekolah, School Tot Opleiding Van Inlandsche Artsen, yang beroperasi mulai Maret 1902. Kini dimanfaatkan sebagai lembaga yang merawat, melestarikan, menyajikan, menginformasikan, serta memberikan edukasi mengenai nilai sejarah Kebangkitan Nasional.
5. Museum Joang 45
Menapaki jejak revolusi, kamu akan melihat peninggalan Belanda di Jalan Menteng Raya 31, Jakarta Pusat. Koleksi foto dokumentasi dan lukisan yang menggambarkan perjuangan sekitar tahun 1945 hingga 1950-an tampak begitu menakjubkan.
6. MuseumPerumusan Naskah Proklamasi
Di gedung bekas kediaman Laksamana Tadashi Maeda di Jalan Imam Bonjol Nomor 1, Jakarta Pusat, inilah lokasi perumusan naskah proklamasi dilaksanakan. Terdapat empat ruangan yang berisi benda-benda sejarah yang dikenakan para tokoh saat perumusan naskah proklamasi.
Di bagian belakang museum, terdapat bunker rahasia seukuran 5 x 3 x 1,5 meter yang menjadi tempat Laksamana Maeda menyimpan barang-barang berharganya. Kamu bisa mengunjunginya setiap Selasa-Minggu.
7. Museum Sasmita Loka Ahmad Yani
Rumah ini menjadi saksi bisu ditangkapnya Jenderal Ahmad Yani oleh PKI, yang dikenal dengan peristiwa pemberontakan 30 September 1965. Sejarah tragis G-30S PKI yang mengakibatkan tujuh jenderal dan tiga perwira menengah Angkatan Darat tewas.
Museum terbuka untuk umum setiap Selasa-Minggu yang berada di Jalan Lembang Nomor 58, Jakarta Pusat. Museum Sasmitaloka Jenderal Ahmad Yani diresmikan Panglima Angkatan Darat Jenderal TNI Soeharto pada 1 Oktober 1966.Kamu bisa melihat koleksi asli Jenderal A. Yani secara gratis di sini.
8. Museum Nasional
Merupakan tempat yang baik untuk mendalami peradaban, sistem sosial, seni budaya, agama, dan pemerintahan Indonesia tempo dulu. Terdapat berbagai prasasti di sini, salah satunya Gadjah Mada. Lebih dari 100 ribu koleksi peninggalan bersejarah bisa dipelajari di sini.
Museum Nasional hanya dibuka pada Selasa-Jumat. Kamu bisa melihat benda-benda prasejarah seperti fosil, menhir, arca kuno, barang kerajinan, serta senjata purba dari pelosok Nusantara. Banyak spot hits yang bisa dijadikan latar berfoto gaya kekinian di sini. Tapi, jangan sampai merusak ya.
9. Museum Bahari
Kamu pasti tahu tentang lirik lagu Nenek Moyangku Seorang Pelaut ciptaan Ibu Soed, kan?Lagu ini diciptakan untuk anak-anak Indonesia agar tak melupakan laut sebagai bagian dari NKRI.
Nah, di Museum Bahari, kita bisa melihat beragam koleksi yang berhubungan dengan kebaharian dan kehidupan para nelayan di Indonesia.Pada zaman penjajahan, gedung ini difungsikan sebagai pengepakan hasil bumi, seperti rempah-rempah yang merupakan komoditas utama VOC.
Terdapat dua sisi yakni Westzijdsche Pakhuizen (gudang barat) dan Oostzijdsche Pakhuizen (gudang timur). Berada di Jalan Pasar Ikan Nomor 1, Jakarta Utara, kamu bisa mengunjunginya setiap Selasa-Minggu.
10. Museum Bank Indonesia
Jangan cuma suka uang, coba deh pelajari sejarah bagaimana uang terbentuk dan transformasinya. Di Museum yang berlokasi di Jalan Jembatan Batu Nomor 3, Jakarta Barat ini, kamu bisa belajar kisah Bank Indonesia.
Museum BIdulunya digunakan De Javasce Bank pada 1828, yang sekarang menyimpan beragam benda dan dokumen bersejarah.Berbagai informasi tentang peran Bank Indonesia ada di sini. Salah satunya bagaimana perjalanan sejarah bangsa yang dimulai sejak sebelum masa penjajahan hingga terbentuknya Bank Indonesia pada 1953.
Nah, menarik banget, kan? Liburan murah yang berfaedah, bikin makin pinter pula. Sekali lagi, selamat ulang tahun Jakarta!