Banyak sekali kekurangan fisik dijadikan alasan untuk tidak bekerja atau berkarya. Hal ini bisa kita jumpai sehari-hari dengan banyaknya pengemis di jalanan. Seharusnya kekurangan yang kita miliki menjadi motivasi agar menginspirasi bagi mereka yang memiliki fisik normal.
Seperti halnya 3 sosok ini, walau dengan keterbatasan fisik, mereka mampu profesional dengan profesinya. Bahkan hal ini normalnya sulit untuk dikerjakan mereka yang memiliki keterbatasan fisik. Inilah 3 sosok yang mampu membuat kita salut dan bangga.
1. Zhu Shuyou
Lelaki yang paruh baya ini adalah montir yang tidak bisa melihat. Ia terkena penyakit saraf otak ketika umur 6 bulan. Ia membuka usahanya sendiri di daerahKota Yibin, Provinsi Sinchuan, China Barat Daya.
Cara Zhu terbilang cukup unik membetulkan kendaraan yang bermasalah, hanya mendengarkan suara mesin kendaraan saja. Zhu pun langsung mengetahui apa saja masalah dalam kendaraan itu, banyak konsumen yang puas atas keahlian Zhu ini. Ia hanya belajar otodidak tanpa bantuan orang lain.
2. Yue Jin
Meski kehilangan sembilan jari dan kedua kaki akibat kecelakaan yang dialami, Yue tidak patah semangat. Ia adalah mekanik sepeda, pria asal Jilin China ini tetap optimis mampu menservice sepeda konsumen yang rusak.
Awalnya ia adalah pengemis, namun ia malu dengan pekerjaan mengemisnya. Sampai suatu hari ia ingin membuka usaha yaitu menjadi mekanik sepeda. Hal ini terbilang sulit, karena Yue tidak memiliki jari tangan yang sempurna. Setelah sekian belajar, akhirnya Yue mampu memegang peralatan untuk membetulkan sebuah sepeda. Dan sampai sekarang, usaha Yue ini terbilang ramai dan banyak dipuji oleh warga setempat.
3. Qian Hongyan
Qian Hongyan, seorang gadis cantik yang dipaksa menggunakan setengah bola basket sebagai tubuh palsu itu mampumenginspirasi jutaan orang dengan ambisinya untuk bersaing sebagai perenang dalam Pralimpiade 2012 di London.
Ditahun 2000, Qian Hongyan terluka akibatkecelakaan mobil ketika umurnya masih 3 tahun.Untuk menjamin kelangsungan hidupnya, akhirnyakaki Qian diamputasi dan menjadikan bola basket sebagai alat penyangganya.
Ia berjuang untuk hidup dengan alas bola basket sebagai tumpuannya dan berjalan dari rumahnya menuju ke sekolah. Kisahgadis tersebut kemudandilaporkan secara luas danmenarik perhatian Kementerian Keamanan Cina dan Pusat Rehabilitasi dan Riset China.Kini Qian telah mendapat sepasang kaki palsu yang bisa membuatnya lebih baik, namun Qian melepaskan kakinya tersebut danlebih suka menggunakan bola basket ketika saat berada di kolam renang.
Kekurangan bukan suatu alasan untuk selalu berkarya, bagaimana menurut kamu?