Punya teman menyenangkan rasanya. Kamu punya seseorang yang usianya sebaya denganmu untuk berbagi, bersenang-senang, seru-seruan, dan sebagainya. Terlebih, dia selalu baik, mendukung, dan selalu ada untukmu.
Tapi, benar gak sih orang yang selama ini kamu anggap sebagai teman itu benar-benar teman? Atau, jangan-jangan dia hanya musang berbulu domba?
1. Tertawa bersamamu atau menertawakanmu?
Teman adalah orang yang selalu tertawa bersamamu dan membuatmu tertawa, bukannya malah menertawakanmu. Kamu bukan pelawak, hidupmu bukan lelucon.
Kalau kamu bercerita hal serius tentang dirimu ke temanmu dan reaksinya adalah tertawa, wajar bila kamu merasa tersinggung dan menjaga jarak. Faktanya, dia tertawa bukan untuk menghiburmu, tapi karena dia memang menertawakanmu.
2. Bantu carikan solusi atau menghakimi?
Teman akan berusaha membantumu, seperti mencarikanmu solusi saat kamu ada masalah. Kalau pun masalah itu disebabkan olehmu, mungkin awalnya dia akan menyalahkanmu. Tapi kemudian dia akan berusaha membantumu. Tapi jika dia terus-terusan menyalahkanmu dan malah lanjut menghukummu, berarti dia belum memenuhi kriteria sebagai seorang teman.
3. Mengingatkan atau menjerumuskan?
Teman tak akan pernah lelah mengingatkanmu berbagai dampak dan akibat yang bisa kamu terima jika melakukan hal yang buruk. Itu karena dia peduli sama kamu dan mengharapkan yang terbaik untukmu. Tapi jika temanmu malah memberimu ide buruk lalu menyuruh dan menganjurkanmu untuk melakukannya, berarti dia orang jahat dan sama sekali bukan teman.
4. Bicara kepadamu atau membicarakanmu?
Pernah gak kamu diomongin sama teman sendiri? Dia diam-diam membicarakan hal tentang diri kamu kepada orang lain, tapi sama sekali tidak membicarakannya denganmu. Konyol banget, kan?
Yang namanya teman pasti memiliki rasa peduli. Kalau ada suatu hal yang kurang berkenan tentang dirimu, entah itu tutur kata ataupun sikapmu, teman pasti akan langsung menegur dan mengingatkanmu meskipun kamu belum tentu bisa menerima. Kalau dia lebih memilih ngomongin kamu di belakang ke orang lain, itu sih sama saja dia menjelekkan dan membongkar aibmu.
5. Rela berkorban demi kamu atau tega mengorbankanmu?
Teman kamu ternyata menyukai orang yang kamu sukai. Waduh! Cinta segitiga deh jadinya. Tapi sebenarnya kamu gak perlu khawatir kalau mengalami hal seperti ini. Justru dari sini kamu bisa tahu, apakah orang yang selama ini kamu anggap teman benar-benar teman.
Sekadar pengingat, seseorang yang benar-benar teman akan lebih rela hati dan dirinya tersakiti dalam diam demi melihat temannya bahagia. Tapi jika dia berbuat sebaliknya, pantasnya sih disebut pemakan teman.
Untuk menemukan dan memiliki teman yang benar-benar teman bagaikan mencari jarum dalam tumpukan jerami. Tapi jangan kamu jadikan hal itu sebagai alasan untuk memutuskan tali pertemanan dan menolak berteman dengan orang lain.
Kamu tetap butuh teman. Tetaplah jalin dan jaga silaturahmi dengan teman dan jadikan dirimu teman yang sesungguhnya bagi mereka.