Brilio.net - Seni bisa menjadi alat yang ampuh dalam menyampaikan pesan tertentu. Jika dilakukan dengan benar, seni bahkan bisa mengungkapkan emosi tertentu sekaligus memprovokasi. Balik saja halaman koran, misalnya, dan periksa bagian kartun editorial. Ilustrasi yang ada di bagian tersebut seringkali bersifat politis, yang merupakan komentar dari seorang seniman yang lebih mengandalkan visual dan menggunakan kata-kata yang sangat minim, atau tidak sama sekali.
Kartun bukanlah hal yang mudah untuk dibuat dan dibutuhkan kartunis yang terbaik agar bisa menghasilkan ilustrasi yang efektif. Terlebih bila ilustrasi yang dibuat harus bisa menggambarkan persoalan kehidupan. Tapi bagi seorang kartunis asal Kuba, Angel Boligan Corbo, membuat ilustrasi yang menyedihkan sekaligus menyindir bukanlah hal yang susah.
BACA JUGA :
15 Ilustrasi ini gambarkan selalu ada dua tipe orang di tiap aktivitas
Boligan merupakan seorang kartunis yang kini berbasis di Meksiko. Ia merupakan penerima lebih dari 130 penghargaan dalam kompetisi kartun di seluruh dunia. Penasaran dengan karya-karyanya? Berikut ini brilio.net rangkum ilustrasi karya Boligan yang menggambarkan mirisnya kehidupan zaman sekarang dikutip dari elitereaders.com, Selasa (10/10).
1. Selalu pakai otak untuk berpikir jernih, bahkan saat sedang terpuruk sekalipun.
BACA JUGA :
13 Komik ini bedakan anak zaman sekarang vs dulu, bikin tepok jidat
2. Kelakuan sepasang kekasih 'kekinian' saat bertemu, sibuk bermain smartphone masing-masing. Berbeda dengan gaya pasangan 'jadul' yang lebih romantis dan penuh interaksi.
3. Di dunia ini, begitu banyak orang yang bermuka dua, memakai topeng demi mendapatkan sesuatu yang diinginkannya.
4. Ketika musibah terjadi, manusia seringkali sibuk menyalahkan tanpa menyadari bahwa ada campur tangan dirinya.
5. Gedung tinggi di mana-mana, masihkah ada ruang hijau?
6. Jalan hidup yang benar dan yang salah adalah pilihan.
7. Otak dan hati seringkali bertolak belakang, namun saling melengkapi.
8. Hidup dikendalikan oleh gadget.
9. Melakukan sesuatu karena prestasi atau eksistensi diri?
10. Perpisahan dengan orang tersayang selalu menyakitkan, terlebih bila karena suatu alasan yang tak terduga dan kita tak bisa mencegahnya.