Brilio.net - Perkembangan teknologi yang terintegrasi dengan internet menghadirkan beragam manfaat. Kemunculan Advanced Research Project Agency Network (ARPANET) menjadi penanda awal kemajuan teknologi. Perkembangan teknologi ini mengiringi kemajuan di beragam bidang, mulai militer, ekonomi, sosial dan masih banyak lainnya. Era dengan kemajuan teknologi dan internet ini seringkali disebut era digital.
Era digital mempermudah khalayak saling berjejaring. Jejaring sosial pun muncul menguasai dunia maya. Salah satu jejaring sosial yang muncul pertama ialah Sixdegrees.com pada tahun 1997 lalu disusul beragam platform lainnya.
BACA JUGA :
12 Ilustrasi gambarkan hal romantis menambah rasa cinta ke pacar
Kini beragam aplikasi dan jejaring sosial sudah jadi ranah warganet saling berkomunikasi. Beragam aplikasi seperti Facebook, WhatsApp, Instagram, LINE, Twitter dan Blackberry Messenger menjadi jejaring sosial yang paling banyak digunakan warga dunia. Di jejaring sosial tersebut, warganet berbagi info dan menuangkan opini.
Sayangnya era digital ini juga mebawa dampak yang cukup bikin miris. Jejaring sosial tak lagi jadi ajang komunikasi dan hal lainnya yang sifatnya positif, namun berubah jadi area peperangan.
Segala informasi di jejaring sosial kerap membuat stres dan tak jarang memicu peperangan. Melihat kenyataan seperti ini seorang ilustrator dari Inggris, Sam Bailey membuat ilustrasi dampak era digital ke kehidupan manusia.
BACA JUGA :
10 Ilustrasi para superhero tanding basket, rusuh banget
Nah yuk simak ilustrasi miris gambarkan era digital racuni kehidupan manusia karya Sam Bailey dilansir brilio.net dari akun Instagram @stbartwork, Selasa (19/2).
1. Generasi sekarang sudah teracuni gadget sejak dini. Padahal kondisi psikologis di usianya belum cukup untuk menerima informasi dari dunia maya.
2. Teknologi editing foto seperti Photoshop berkamuflase menjadi dokter bedah plastik. Hanya dengan memakai Photoshop, potret seseorang di dalam foto bisa terlihat sangat berbeda.
3. Facebook telah menutup mata warganet. Komentar dan jumlah like dalam postingan Facebook kadang menjadi stressor yakni situasi yang bisa menjadi tekanan.
4. Amarah dan komentar pedas di media sosial menjadi senjata api yang mampu melukai perasaan.
5. Mata warganet cuma tertuju pada unggahan di Instagram dan Facebook. Mereka tidak dapat memandang dunia dengan netral dan jernih.
6. Perilaku anak-anak zaman sekarang tergantung apa yang ia lihat dia televisi dan Internet.
7. Simbol emoticon senyum yang dikirimkan via pesan elektronik terkadang dijadikan menjadi topeng semata oleh warganet. Padahal keadaan mereka sesungguhnya sedang dalam tekanan.
8. Kata-kata yang diketik melalui keyboard bisa memicu perpecahan dan peperangan.
9. Mesin pencari seperti Google terlalu diandalkan untuk mencari ilmu pengetahuan.
10. Terlalu banyak orang haus like di media sosial.