Brilio.net - Pembunuhan adalah sebuah tindakan keji untuk menghilangkan nyawa seseorang dengan tindakan yang melanggar hukum yang ada. Biasanya, pembunuhan didasari oleh motif-motif tertentu, seperti dendam, politik, membela diri dan lainnya.
Sasaran pembunuhan juga didasarkan pada motif pembunuhan tersebut. Banyak yang terjadi kasus pembunuhan adalah pembunuhan terhadap orang yang berkhianat, atau pembunuhan terhadap korban hasil rampokan untuk meninggalkan jejak dan bukti.
BACA JUGA :
8 Kasus pasien bunuh dokternya, penyebabnya bikin geleng kepala
Namun, bagaimana jika korban pembunuhan adalah orang yang masih suci dan tidak berbuat dosa seperti anak-anak? Memang sudah menjadi karakter seorang anak jika bertingkah ceria dan suka bercanda. Bisakah kamu bayangkan jika anak-anak polos ini menjadi korban pembunuhan dengan cara yang keji, rasanya tidak akan tega jika melihat anak-anak ini menjadi korban pembunuhan.
Akan tetapi hal ini memang benar-benar pernah terjadi di Indonesia. Kasus pembunuhan anak SD kerap kali terjadi di lingkungan sekitar. Entah ada motif tertentu atau karena tidak suka dengan tingkahnya, pembunuhan terhadap anak-anak ini seakan tidak bisa dimaafkan.
Dilansir brilio.net dari berbagai sumber, Kamis, (18/10), ini dia 5 kasus pembunuhan bocah SD yang terjadi di Indonesia.
BACA JUGA :
Kelakuan 9 anak berdarah dingin ini sadis, tega bunuh orangtua
1. Kasus pembunuhan di kontrakan.
foto: liputan6.com
Seorang anak perempuan berusia 11 tahun berinisial RA tewas dibunuh. Kasus ini terjadi di Desa Jomin Barat, Kecamatan Kotabaru, Karawang. Para warga sekitar pun gempar mengetahui RA ditemukan dalam keadaan yang sudah tak bernyawa. Pasalnya, orang tua RA mengaku jika sebelumnya anaknya hendak berangkat les, namun ia tidak pulang dan hilang selama 3 hari hingga akhirnya polisi melakukan tindakan penelusuran.
Korban RA ditemukan tak bernyawa dalam gulungan karpet dan kasur di dalam rumah kontrakan yang terletak di depan rumahnya. Rumah kontrakan itu diketahui warga dihuni oleh seorang pendatang bernama AN. Tersangka ternyata melarikan diri ke rumah istrinya di Binjai, dan akhirnya bisa ditangkap oleh pihak kepolisian. Berdasarkan pemeriksaan awal kepolisian, AN menghabisi nyawa perempuan 11 tahun itu dengan mencekiknya setelah RA menolak untuk dicabuli.
2. Mayat mengapung di sungai.
foto: liputan6.com
Warga Kelurahan Mentikan, Kecamatan Prajuritkulon, Kota Mojokerto dikagetkan dengan ditemukannya mayat seorang anak perempuan mengapung di sungai Balongcakring. Jenazah korban pertama kali ditemukan oleh anak-anak yang tengah bermain di sungai. Korban ditemukan dengan kondisi terlentang memakai kaus dan celana pendek warna cokelat. Diketahui, identitas korban ini adalah EM seorang siswi SD berusia 11 tahun.
Menurut hasil otopsi sementara, korban sempat alami kekerasan seksual karena ditemukan luka-luka dari hasil kekerasan di organ vitalnya. Polisi akhirnya mampu menemukan RS, tersangka pembunuhan EM. Pihak kepolisian memastikan bahwa RS adalah tersangka utama pembunuhan EM, ia mengaku bahwa sebelum membunuh EM, dia juga memperkosa anak yang masih duduk di kelas 2 SD tersebut. RS dikenai ancaman hukuman selama 15 tahun penjara.
3. Diperkosa dan dibuang di jurang.
foto: care2.com
Bocah SD ditemukan tewas pada Jumat (8/6) lalu. Bocah malang berinisial RB ini masih duduk di kelas 1 SD di salah satu SD di Desa Pama, Kecamatan Silinda, Serdang Bedagai, Sumatera Utara. Pelaku pembunuhan tidak lain tidak bukan adalah tetangganya sendiri yang berinisial SB. Polisi berhasil menangkap SB di kediamannya pada sore harinya setelah korban ditemukan.
Rumah tersangka hanya berjarak sekitar setengah meter dari rumah korban. Kepada polisi, tersangka mengaku membunuh korban karena korban menolak disetubuhi, akhirnya ia memperkosa korban dan mencekiknya hingga tewas. Perbuatan keji tersebut dilakukan di belakang Gereja GKPS di Dusun 1 Desa Pama. Mengetahui korban meninggal, SB lalu membuang mayat anak malang tersebut di jurang dan menutupi dengan daun pisang.
4. Bocah di sidomi dan dibunuh.
foto: liputan6.com
Kasus pembunuhan dan kekerasan seksual terjadi di Manokwari. Korban adalah seorang gadis belia berusia 11 tahun dengan inisial HS. HS ditemukan tewas pada Kamis (1/3), di lokasi yang tak jauh dari rumahnya di Swapen Perkebunan. Korban ditemukan dengan sejumlah luka serius di tubuh dan kepalanya. Bahu korban patah dan hasil visum menyebutkan terdapat luka pada duburnya. Diduga kuat karena adanya kekerasan seksual pelaku terhadap korban.
Ternyata, HK tersangka pembunuhan ini telah dua kali membuat kasus yang sama, namun calon korban anak yang pertama berhasil kabur dari aksi bejatnya HK. Pada kasus yang melibatkan korban HS, sang pelaku ternyata memukul kepala korban saat HS berteriak dan melakukan sodomi di lokasi yang tak jauh dari rumah orang tua korban.
5. Dibunuh ayahnya sendiri.
foto: youngparents.com
DS, bocah malang berusia 7 tahun ditemukan tewas mengenaskan di rumah kediamannya di Desa Sendangan, Kecamatan Kakas, Minahasa pada hari Minggu (12/8) sore. Nyawa anak lelaki yang masih duduk di bangku kelas 2 SD ini ternyata melayang di tangan FS yang merupakan ayah kandungnya sendiri.
FS mengakui tindakan jahatnya itu, ia merasa jengkel melihat DS masih bermain di luar rumah. FS mendorong korban dengan emosi hingga terjatuh. Kepala korban membentur tembok dan membuatnya pingsan. Melihat DS pingsan, FS mengangkat baju korban dan menikam korban sebanyak dua kali di bagian perut. FS sang pelaku yang juga ayah dari korban sempat berpura-pura meminta bantuan ke warga sekitar. Namun nyawa DS tak bisa tertolong, hingga akhirnya FS mengaku bahwa ia adalah pelaku pembunuhan tersebut.
(mgg/Renno Hadi Ananta)